18 April 2012

Markus 16:1-8 (Khotbah Paskah, 8 April 2012)


YESUS YANG BANGKIT MENDAHULUI MURIDMURIDNYA
 Kebangkitan Yesus merupakan bukti kekalahan kuasa maut dan jaminan akan keselamatan. Orang-orang percaya selayaknya merespon kebangkitan itu dengan penuh sukacita. Kebangkitan Yesus menegarkan kita menghadapi tantangan dunia ini. Kita tidak perlu berduka, apalagi menjauh dari Tuhan hanya karena tawaran dunia fana ini.
Kebangkitan Yesus juga mestinya menguatkan persekutuan orang percaya di dalam Kristus. Persekutuan bertumbuh di dalam kasih Yesus, dimana setiap orang percaya menumbuhkan rasa cinta kasih.

Kebangkitan Yesus bukan lagi untuk kita permasalahkan, Sebab hal itu sudah menjadi dasar kita beriman pada Yesus. (1 Korintus 15 : 17) : ‘Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.’

Setelah Yesus bangkit, orang-orang yang datang ke kubur diarahkan oleh malaikat untuk menjumpai Yesus di Galilea. Mengapa Yesus pergi ke Galilea setelah kebangkitanNya ?

Ada catatan-catatan tentang Galilea di dalam Alkitab :
PL : Galilea disebutkan sebagai tempat/kota perlindungan. Bagi orang yang merasa tertekan dari ancaman dapat berlindung di Galilea (Yosua 20 : 7 dan Yosua 21 : 32).

Selain itu, Galilea adalah sebuah daerah yang menghasilkan banyak kayu yang dimanfaatkan oleh banyak bangsa. Dengan demikian Galilea merupakan sebuah daerah yang aman, sejuk, dan damai.

PB : Galilea adalah tempat masa kanak-kanak Yesus. Tentu Yesus menikmati kebahagiaan di tempat ini (Matius 2 : 22 “Yusuf/ayahNya pergi ke daerah Galilea). Demikian juga ketika ada penangkapan terhadap Yohanes, maka Yesus menyingkir ke Galilea (Matius 4 : 12).

Dan yang menarik, Yesus pemanggilan murid yang pertama dilakukan di Galilea ini, (Markus 1 : 16 – 18). 
Dengan demikian, apabila Yesus setelah kebangkitanNya pergi ke Galilea, ada pesan yang hendak disampaikan.

1.     Dengan kebangkitan Yesus, maka setiap orang percaya harus bersukacita. Orang percaya harus melepaskan diri dari belenggu ketakutan yang tidak berdasar. Tetapi setiap orang percaya meletakkan pengharapannya kepada Yesus yang bangkit itu.

2.     Yesus mengingatkan kembali akan permulaan pelayaanNya, yang memanggil murid dari penjala ikan menjadi penjala manusia.

Hal ini menjadi pesan bagi kita dalam merayakan kebangkitan Yesus Tahun ini ; agar sebagai orang percaya dapat menikmati sukacita dengan penuh pengharapan. 
Dalam pengharapan pada Yesus itulah, kita dipanggil untuk menyampaikan kabar baik bagi orang.


Tahun ini, GKPI mengenal Tahun Pekabaran Injil (PI). Banyak pendapat tentang ; apa itu PI ?
- ada yang berpendapat ; menjadikan orang supaya Kristen,
-yang lain mengatakan ; mengangkat harkat manusia dengan memberikan bantuan (fasilitas), menyekolahkan.
- ada juga yang menekankan PI adalah mengajak orang-orang Kristen supaya aktif ke Gereja.

Ketika Yesus memanggil murid-muridNya, Yesus tidak membuat rumusan tentang itu. Yesus hanya berkata, “Jadilah engkau penjala manusia”.
Artinya, sebagai yang utama, bukan apa yang kita lakukan tetapi yang pertama, apakah kita terpanggil menyampaikan Kabar Baik, agar orang banyak juga dapat menikmati kebaikan Tuhan.

Kebangkitan Yesus memberi pesan bagi kita untuk dapat melayani dan bersaksi dengan kerendahan hati dihadapan Allah. Kita perlu mengubah hati manusia yang dilanda suasana takut, mencekam, sedih, kekecewaan menjadi damai sejahteran.

Dengan peringatan Kebangkitan Yesus ini, biarlah kita mengalami hidup baru. Hidup baru yang membawa kita kepada pengharapan : bukan saja harapan akan hal-hal yang kita warisi di dalam Kerajaan Allah sesudah mati, tetapi juga harapan akan hal-hal yang kita gumuli kini dan di dunia ini.

SELAMAT PASKAH

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar