19 Juli 2012

Efesus 2:11-22 (Khotbah, 22 Juli 2012)


GEREJA ADALAH PERSEKUTUAN PENDAMAIAN
Di tengah-tengah gencarnya semangat  pekabaran Injil, Paulus harus dimampukan menerobos berbagai perbedaan. Ketika orang-orang Yunani bertobat menjadi Kristen tetapi mereka sulit menyatu dengan orang Yahudi Kristen. Yahudi merupakan umat pilihan Tuhan. Di dalam keterpilihannya itu, mereka bertumbuh menjadi suatu bangsa yang memiliki ‘kelebihan’ dibandingkan  dengan bangsa lain. Bagi orang Yahudi, sejarah mempunyai arah dan tujuan. Mereka begitu yakin, bahwa masa depan adalah masa gemilang. Hidup adalah suatu perjalanan menuju Allah. Mereka memiliki pengharapan akan masa depan. Jelaslah, bahwa suatu bangsa yang menyadari tujuan hidup yang seperti itu akan menampilkan hidup yang dinamis. Sedangkan bagi bangsa lain, sejarah tidak mempunyai arti, kehidupan hanyalah pengulangan belaka. 

9 Juli 2012

Presiden Masa Depan


Posted by Picasa

Amos 7:7-15 (Khotbah, 12 Juli 2015)


TUHAN MENGHUKUM PENYEMBAH-PENYEMBAH BERHALA
Menjadi hamba Tuhan bukanlah pilihan tetapi panggilan. Artinya, sekalipun jarang orang bercita-cita menjadi hamba Tuhan tetapi Tuhan memiliki cara khusus memanggil orang menjadi hambaNya. Setiap hamba Tuhan memiliki latar belakang yang berbedabeda; ada yang dari peternak, petani, perampok. Ada juga karena kurang pintar di sekolah sekuler, akhirnya mengambil sekolah Pendeta. Semua latar belakang itu tidak menjadi soal, yang utama, apakah hamba Tuhan itu melaksanakan tugas panggilannya. Amos bukanlah orang yang memiliki pendidikan formal, ia hanya seorang peternak kecil. Tetapi Tuhan yang memanggil Amos menjadi hambaNya. Tuhan memanggil Amos untuk suatu tugas yang teramat berat. Amos dipanggil untuk memberi kritik atas ketidakadilan sosial yang terjadi ditengah-tengah bangsanya.

6 Juli 2012

Yehezkiel 2:1-5 (GKPI, 8 Juli 2012)


TUHAN YANG MENGUTUS PEMBERITA FIRMANNYA

Keunikan panggilan Yehezkiel ; ia adalah bagian dari orang-orang yang ikut terbuang. Ia turut menderita sebagai orang yang terbuang. Di tengah-tengah pembuangan dan penderitaan itulah Yehezkiel dipilih/dipanggil/ditetapkan Tuhan sebagai nabi. Panggilan Yehezkiel ditandai dengan masuknya Roh Allah ke dalam dirinya. Roh Allah itulah maka Yehezkiel akan dimampukan untuk menyatakan firman Tuhan. Seorang hamba Tuhan akan dimampukan menyatakan firman Tuhan apabila ia telah dipenuhi oleh Roh Allah.

Sebagaimana layaknya nabi, Yehezkiel dipanggil untuk memperingatkan umat agar tidak menyimpang dari perintah-perintah Allah ;  (a) perlunya pembaharuan hati dan jiwa, serta tanggung jawab setiap orang atas dosa-dosanya sendiri. (b) Ia juga menyatakan pembaharuan hidup bagi bangsa Israel secara menyeluruh, sebab dosa itu telah merasuki seluruh sendi kehidupan berbangsa. Untuk mencapai hal itu betapa pentingnya hidup dengan menuruti kehendak Tuhan.
Yehezkiel diutus kepada orang-orang pemberontak melawan Tuhan. Mereka dan nenek moyangnya telah durhaka terhadap Tuhan (3-5). Inilah tugas Yehezkiel yang sangat berat. Karena kedegilan ; keras kepala dan tegar hati mereka itu, firman Tuhan kepada Yehezkiel : terserah, mereka mendengarkan atau tidak - ;  Yehezkiel tidak perlu pusing dengan itu. Sebab, jangankan Yehezkiel yang hanya manusia biasa, terhadap Tuhan pun mereka memberontak dan durhaka. Satu hal yang perlu, sekalipun mereka telah berdosa dan mengalami penderitaan, Tuhan tidak membiarkan mereka. Tuhan tetap mengutus hambaNya untuk mengingatkan mereka agar mengalami hidup baru.

Setiap orang yang telah mengalami hidup baru adalah orang yang telah menerima Roh Allah. Roh itulah yang berkuasa pada dirinya. Dengan Roh itulah ia menyatakan firman Tuhan dalam berbagai bentuk : baik melalui khotbah, nasehat, keteladanan dsb. Dengan demikian, orang lain mengalami pembaharuan hidup.
Resiko orang yang menyatakan firman Tuhan sangat mungkin diabaikan, ditolak, dicemooh, bahkan dianiaya. Itulah resiko seorang hamba Tuhan. Tetapi seorang hamba Tuhan harus menyatakan firman Tuhan.
Lalu, bagaimana kita mendengar firman Tuhan ? Adakah firman Tuhan itu kita berlakukan di dalam hati kita. Atau, bukankah kita sering merasa terganggu mendengar firman Tuhan ? Kita menggerutu, dan merasa sakit hati ketika mendengar firman Tuhan. Kalau demikian, kita telah menjadi seperti umat Tuhan ; pemberontak, durhaka degil, keras kepala, dan tegar hati.

Kita semua adalah orang – orang yang telah menerima Roh Allah. Itu berarti kita semua adalah hamba Tuhan, yang terpanggil untuk menyatakan firman Tuhan, sehingga banyak orang mendekatkan diri kepada Tuhan. AMIN