30 Maret 2013

Matius 28:1-10 (Khotbah Minggu, 31 Maret 2013)


JANGAN TAKUT, YESUS SUDAH BANGKIT

Kebangkitan Yesus merupakan bukti dari kekalahan kuasa maut dan jaminan akan keselamatan. Orang-orang percaya layak merespon kebangkitan itu dengan penuh sukacita. Kebangkitan Yesus menegarkan kita menghadapi tantangan dunia ini. Kita tidak perlu berduka, apalagi menjauh dari Tuhan hanya karena tawaran dunia fana ini. Kebangkitan Yesus juga mestinya menguatkan persekutuan orang percaya di dalam Kristus. Persekutuan bertumbuh di dalam kasih Yesus, dimana setiap orang menumbuhkan rasa cinta kasih. 
Kebangkitan Yesus bukan lagi untuk kita permasalahkan, sebab hal itu sudah menjadi dasar iman kita. (1 Korintus 15 : 17) : ‘Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.’ Setelah Yesus bangkit, orang-orang yang datang ke kubur diarahkan oleh malaikat untuk menjumpai Yesus di Galilea. Mengapa Yesus pergi ke Galilea setelah kebangkitanNya ?
Ada catatan-catatan tentang Galilea di dalam Alkitab : (1) Galilea disebutkan sebagai tempat/kota perlindungan. Bagi orang yang merasa tertekan dari ancaman dapat berlindung di Galilea (Yosua 20 : 7 dan Yosua 21 : 32). (2) Galilea adalah sebuah daerah yang menghasilkan banyak kayu yang dimanfaatkan oleh banyak bangsa. Dengan demikian Galilea merupakan sebuah daerah yang aman, sejuk, dan damai. (3) Galilea adalah tempat masa kanak-kanak Yesus. Tentu Yesus menikmati kebahagiaan di tempat ini (Matius 2 : 22 “Yusuf/ayahNya pergi ke daerah Galilea). Demikian juga ketika ada penangkapan terhadap Yohanes, maka Yesus menyingkir ke Galilea (Matius 4 : 12). (4) Yesus memanggil muridNya yang pertama adalah di Galilea (Markus 1 : 16 – 18).
Oleh sebab itu, apabila Yesus setelah kebangkitanNya pergi ke Galilea, ada pesan yang hendak disampaikan : (1) Dengan kebangkitan Yesus, maka setiap orang percaya harus bersukacita. Orang percaya harus melepaskan diri dari belenggu ketakutan yang tidak berdasar. Tetapi setiap orang percaya meletakkan pengharapannya kepada Yesus yang bangkit itu. (2) Yesus mengingatkan kembali akan permulaan pelayaanNya, yang memanggil murid dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Hal ini menjadi pesan bagi kita dalam merayakan kebangkitan Yesus agar sebagai orang percaya dapat menikmati sukacita dengan penuh pengharapan. Dalam pengharapan pada Yesus itulah, kita dipanggil untuk menyampaikan kabar baik bagi orang. Yesus berkata, “Jadilah engkau penjala manusia”. Kita harus terpanggil menyampaikan Kabar Baik, agar orang banyak juga dapat menikmati kebaikan Tuhan.

Kebangkitan Yesus memberi pesan bagi kita untuk dapat melayani dan bersaksi dengan kerendahan hati dihadapan Allah. Kita perlu mengubah hati manusia yang dilanda suasana takut, mencekam, sedih, kecewa menjadi damai sejahteran. Dengan peringatan Kebangkitan Yesus ini, biarlah kita mengalami hidup baru. Hidup baru yang membawa kita kepada pengharapan : bukan saja harapan akan hal-hal yang kita warisi di dalam Kerajaan Allah sesudah mati, tetapi juga harapan akan hal-hal yang kita gumuli kini dan di dunia ini. AMIN

Artikel Terkait



2 komentar: