3 Agustus 2013

1 Petrus 3:8-12 (Khotbah Minggu, 4 Agustus 2013)



                                     MATA TUHAN TERTUJU PADA ORANG BENAR

Sebuah komunitas selalu memberikan nilai-nilai tertentu bagi anggotanya. Nilai dasar dari sebuah komunitas menjadi baik jika tiap-tiap orang saling memiliki perasaan (simpati). Rasa simpati seorang terhadap yang lain akan menumbuhkan seia sekata, yang menggambarkan persatuan dalam suatu komunitas. Komunitas yang penuh saling rasa itu akan membuat orang-orang mengikatkan diri dengan sukacita. Tetapi tidak jarang sebuah komunitas di dalamnya penuh kejahatan, caci maki. Komunitas yang demikian akan membuat orang merasa tidak nyaman di dalamnya. Akibatnya, orang akan menjauhkan diri dari komunitas tersebut.

Firman Tuhan yang kita baca ini merupakan Surat Petrus yang dialamatkan kepada sejumlah gereja di Asia Kecil. Bagi Petrus, persekutuan (gereja) adalah bangunan Allah yang didasarkan di atas Kristus sendiri. Seluruh anggota merupakan pewaris dari berkat yang dijanjikan kepada umatNya. Fungsi dari persekutuan orang-orang percaya itu adalah mengabdi kepada Allah dan bersaksi kepada manusia. Untuk tercapainya fungsi gereja itu, maka Petrus menuliskan Surat ini dengan muatan nasehat-nasehat. Petrus menasehatkan agar kehidupan sehari-hari jemaat Kristen sesuai dengan iman Kristen, dan bagaimana sikap umat menghadapi pencobaan dan penderitaan. Semuanya ini demi solidnya persekutuan yang penuh sukacita sehingga tercapailah tujuan dari persekutuan. 
Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan.
Di dalam komunitas manapun tidak dikehendaki kejahatan, terlebih dalam persekutuan gereja. Seringkali kejahatan dibalas dengan kejahatan baru, lalu terjadi saling caci-maki. Kalau sudah demikian akan menimbulkan kekacauan. Dalam hal ini, Petrus mengingatkan jika ada yang berbuat jahat bukan membalaskannya dengan kejahatan. Sikap-sikap yang harus dinyatakan orang-orang Kristen, baik dalam perbuatan maupun reaksi terhadap orang lain tercakup dalam satu kata ‘memberkati’. Artinya, memohon kuasa Allah yang penuh kasih dan karunia, sehingga kepada setiap orang dicurahkan kedamaian. Kelakuan yang demikian dikuatkan oleh keyakinan orang Kristen bahwa ia akhirnya akan mewarisi berkat Allah.
Kejahatan yang cukup disorot Petrus di dalam nas ini adalah soal menjaga lidah (bukan korupsi). Karena itu pada ay. 10 disebutkan  : ‘ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.’ Ada pepatah yang berkata : Lidah memang tak bertulang. Artinya, lidah dapat mengeluarkan kata-kata apa saja. Dan kata-kata itu dapat memberikan pengaruh besar bagi banyak orang. Masalahnya, apakah kata-kata itu memberikan kebaikan atau justru menghasilkan kejahatan ? Rupa-rupanya, Petrus melihat bahwa lidah sudah menjadi ancaman bagi kelangsungan persekutuan itu. Kata-kata yang dikeluarkan lidah sudah cenderung pada kejahatan dan penipuan.
Tidak dapat disangkal, kata-kata yang penuh kejahatan dan penipuan dapat menimbulkan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan orang-orang karena kejahatan lidah disebut (Mazmur 34:18-20) mengalami kesesakan, patah hati, dan remuk jiwanya. Ia akan menjadi orang yang sangat malang.
Mengapa orang-orang yang menderita karena lidah disebut malang ? Karena korban tersebut tidak akan mampu menghempang kata-kata yang sudah dikeluarkan lidah itu. Dan orang yang korban karena kata-kata adalah orang yang lemah. Hanya satu hal yang dapat dilakukan orang yang malang itu (Mazmur 34:18) : ‘Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.’
Bagaimana Tuhan melepaskan orang yang mengalami kesesakan dari korban kata-kata yang jahat dan yang menipu, itu adalah wewenang Tuhan. Tetapi Mazmur 34:12 menyebut : ‘Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.’ Karena itu, sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan, hendaknya senantiasa menyatakan kebenaran dan mencari perdamaian. Dengan demikian tiap-tiap orang di dalam persekutuan menjadi berkat dan diwarnai penuh sukacita.

Gereja adalah persekutuan orang-orang percaya. Persekutuan itu didasarkan pada kasih Kristus. Tetapi bukan berarti semua orang di dalamnya sudah menjadi orang benar. Sangat mungkin juga ada orang-orang yang jahat, di dalam gereja bercampur orang jahat dan orang baik (benar). Oleh sebab itu, jika ada kejahatan, maka kita perlu merenung dan berusaha mencari perdamaian, bukan memperkeruh suasana. Di dalam persekutuan itu, Tuhan selalu memandang umatNya, apakah orang itu berusaha melakukan kehendak Tuhan atau sedang menghendaki segala keinginannya sendiri. Jika perseteruan telah terjadi di dalam persekutuan, Petrus mengingatkan untuk menjauhi yang jahat itu. ‘menjauh’ bukan berarti tidak lagi ikut bersekutu, melainkan berusaha mencari perdamaian. Jika perseteruan telah terjadi di dalam persekutuan, Petrus mengingatkan untuk menjauhi yang jahat itu. ‘menjauh’ bukan berarti tidak lagi ikut bersekutu, melainkan berusaha mencari perdamaian. Itu juga sesungguhnya panggilan kita sebagai orang-orang percaya di tengah-tengah dunia ini, menciptakan perdamaian. Menciptakan perdamaian jauh lebih sulit dari membuat perseteruan. Kita perlu berdoa untuk orang-orang yang jahat. Tuhan Yesus bahkan berkata (Matius 5:44) : Kasihilah musuhmu. Sebagai umat percaya maka setiap kata yang diucapkan hendaklah dapat memberikan semangat dan kekuatan. Itulah kata-kata yang penuh kasih.Tetapi ada juga ungkapan-ungkapan yang hambar, tak berguna, bahkan ada kata-kata yang cukup menyakitkan, melemahkan  dan membuat orang lain terluka. Dengan kata-kata yang penuh kasih itu, maka orang percaya telah menyatakan kerajaan Allah dan mewartakan keselamatan itu. AMIN

Artikel Terkait



1 komentar:

  1. * 1 Petrus 3:12
    LAI TB, Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."
    KJV, For the eyes of the Lord are over the righteous, and his ears are open unto their prayers: but the face of the Lord is against them that do evil.
    TR, οτι οι οφθαλμοι κυριου επι δικαιους και ωτα αυτου εις δεησιν αυτων προσωπον δε κυριου επι ποιουντας κακα
    Translit interlinear, hoti {sebab} hoi ophthalmoi {mata} kuriou {Tuhan} epi {pada} dikaious {orang2 benar} kai {dan} ôta {telinga} autou {-Nya} eis {pada} deêsin {permohonan2} autôn {mereka} prosôpon {wajah} de {tetapi} kuriou {Tuhan} epi {menentang} poiountas {orang2 yg berbuat} kaka {hal2 yg jahat}

    OJB, EINEI ADONOI EL TZADDIKIM V’AZNAV EL SHAV’ATAM ("Because the tzaddikim are before the eyes of Hashem and His ears are open to their tefillos." P’NEI ADONOI B’OSEI RAH L’HACHRIT ME’A’RETZ ZICHRAM ("But the face of the L-rd is against the ones doing evil to cut off their memory from the earth" TEHILLIM 34:13-17).
    Haberit Hakhadashah (3:11-12),
    כִּי־עֵינֵי יְהוָֹה אֶל־צַדִּיקִים וְאָזְנָיו אֶל־שַׁוְעָתָם׃
    וּפְנֵי יְהוָֹה בְּעׂשֵׂי רָע׃
    Translit interlinear, KI {sebab} 'EYNEY {mata dari} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) 'EL {kepada} TSADIQIM {orang2 benar} VE'AZNAV {dan telinga-Nya} 'EL {pada} SHAV'ATAM {mereka yang memohon}
    PNEY {wajah dari} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) BE'OSHEY {dalam permusuhan (menentang) dengan} RA {orang yang jahat}
    🕎✡️🤚🏻👁️📜🕯️🕍✝️🤴🏻👑🇮🇱🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐟🐍₪

    BalasHapus