13 November 2013

Yohanes 15:1-8 (Khotbah, 17 November 2013)



TINGGAL DI DALAM YESUS (Yohanes 15:1-8)

Anggur merupakan buah yang disukai banyak orang. Ragam warna anggur ; ada merah, hijau, dan ungu. Selain karena rasa manis dan segar yang membuat orang tertarik menikmatinya, anggur juga berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan. Anggur adalah sejenis buah tanaman yang banyak ditemukan di tanah kanaan. Buah anggur dapat diolah dan dijadikan sebagai minuman untuk dinikmati banyak orang. Tentu orang yang menikmati itu akan bersukacita. Salah satu kisah minuman anggur yang menarik adalah kisah perkawinan di Kana, dimana Yesus mengubah air menjadi minuman anggur.
Untuk mendapatkan buah anggur yang lebat dibutuhkan perawatan yang baik.  Anggur memiliki pohon, ranting, bunga dan buah. Buah anggur bergantungan pada ranting-ranting itu. Sementara, ranting-ranting itu melekat pada pohon sebagai sumber makanan. Salah satu yang penting dalam merawat pohon anggur adalah memperhatikan ranting-rantingnya. Jika ada ranting yang tidak berbuah maka harus dipotong. Ranting yang tidak berbuah hanya akan menyerap zat/makanan, dan merugikan ranting masih menghasilkan buah. Tujuan pemotongan ini adalah untuk merangsang tunas cabang-cabang baru, yang dapat menghasilkan buah. Sementara ranting-ranting yang berbuah harus mendapat perhatian extra, tidak boleh dibiarkan begitu saja. Ranting yang berbuah ini harus dibersihkan sehingga dapat menghasilkan buah yang lebat.  
Yesus mengatakan perumpamaan pokok anggur ini kepada murid-muridNya. Yudas si penghianat pada saat itu tidak lagi bersama mereka, ia telah pergi karena diperingatkan Yesus (Yoh 13:30). Dengan demikian, murid-murid yang sebelas ini boleh dikatakan sudah bersih. Yesus berkata kepada murid-muridNya  (3) : ‘Kamu memang sudah bersih’. Namun, mereka yang sudah bersih tidak otomatis menghasilkan buah. Agar dapat berbuah banyak, para murid harus tinggal di dalam Yesus (4). Yesus adalah sumber kehidupan. Seorang murid yang bersih tetapi tidak tinggal di dalam Yesus maka ia juga tidak akan berbuah. Yesus menghendaki agar setiap murid-murid tinggal di dalamNya dan firmanNya tinggal di dalam murid-murid. Keadaan yang demikian akan membuat murid-murid menyatu dengan Yesus, sehingga sifat dan kehendak Yesus mengalir di dalam diri mereka. Hidup yang dialiri oleh kasih Kristus akan menjadi buah (kasih), yang dinikmati dengan sukacita oleh banyak orang. Demikian juga murid yang telah memiliki sifat dan kehendak Yesus maka segala yang diterima dalam hidupnya akan dinikmati sebagai anugerah penuh sukacita. Hidup yang penuh sukacita dan membuat orang lain bersukacita, itulah murid-murid Yesus. Semua itu akan menjadi kemuliaan bagi Allah, Sang Pemilik dunia.

Tuhan Yesus menyampaikan tentang pohon anggur ini sesungguhnya menggambarkan hubungan kita orang-orang percaya dengan Allah dan Kristus. Yesus yang diutus ke dalam dunia adalah dalam rangka memperbaiki hubungan manusia dengan Allah. Allah sebagai pemilik dunia ini menghendaki agar setiap orang mengisi dunia ini dengan perbuatan-perbuatan baik, menyukakan banyak orang. Setiap orang hendaknya dapat menikmati kehidupan ini, sehingga seluruh umat manusia memuliakan Allah.
Tinggal di dalam Yesus berarti menjadikan kita memiliki karakter Yesus. Membangun karakter yang demikian haruslah senantiasa membangun komunikasi dengan Tuhan dalam doa secara rutin. Seiring dengan doa ; membaca, merenungkan dan menghayati firmanNya haruslah menjadi santapan untuk kehidupan kita. Tinggal di dalam Yesus berarti membiarkan kekuatan hidup kita dalam pimpinan Roh (Galatia 5:25). Kita menyerahkan sepenuhnya hidup kita padaNya, seraya mensyukuri segala yang Tuhan nyatakan dalam hidup ini. Dengan demikianlah, kita membersihkan hati dan pikiran, agar kita menjadi hidup kudus (bersih).  
Allah telah mengampuni dosa kita melalui kematianNya, dan mengutusNya ke dalam dunia dengan memberikan kita talenta. Allah menghendaki agar kita menggunakan talenta itu bagi banyak orang. Kita tidak perlu takut akan kehabisan talenta itu, sebab Allah akan senantiasa menambahkannya selama kita tinggal di dalamNya. Perbuatan baik melalui talenta yang Allah perbaharui senantiasa membuat orang lain bersukacita. Kemauan kita membuat orang lain bersukacita, maka kita juga akan turut bersukacita.
Sesungguhnya buah lebat yang kita hasilkan bukan sekedar dinikmati ddengan sukacita oleh diri kita dan orang banyak, tetapi lebih dari itu kita sebagai murid Yesus telah memuliakan Allah. Karena itu, tinggallah di dalam Yesus AMIN

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar