31 Desember 2013

Mazmur 118:1-9 (Sebab Ia Baik)



BERSYUKUR KEPADA TUHAN (Mazmur 118:1-9)

Pergantian Tahun seperti malam ini, kita bagaikan sedang berhenti dari suatu perjalanan panjang. Dalam perhentian itu, kita dapat merasakan liku-liku perjalanan yang telah kita lewati. Dan selanjutnya, kita menatap ke depan untuk kelanjutan perjalanan yang harus ditempuh. Perasaan yang timbul atas perjalanan yang telah dilalui sangat menentukan untuk menempuh perjalanan berikutnya.
Nas renungan kita dipergantian tahun menekankan agar kita bersyukur kepada Tuhan. ‘Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik’. Kebaikan Tuhan itu tidak hanya sekejab tapi untuk selama-lamanya. Pemazmur dalam hidupnya bukan tidak berhadapan dengan pergumulan. Ia mengalami kesesakan dalam hidupnya. Dalam situasi yang berat itu, pemazmur berseru kepada Tuhan. Tuhan menjawab seruan pemazmur dengan memberi kelegaan. Kebaikan Tuhan membuat pemazmur memperoleh kekuatan baru. Ia dapat merasakan kebencian orang lain terhadap dirinya. Kebencian orang itu sebenarnya tidak memiliki alasan, tetapi ia juga mengalami ketakutan yang tak beralasan. Dengan keyakinan akan pertolongan Tuhan, pemazmur mengalami semangat baru, ‘tumbuh keberanian untuk memandang rendah orang-orang yang membencinya’. ‘Aku tidak takut’, bukan betujuan balas dendam terhadap orang yang membencinya, tetapi memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan menolongnya. Pemazmur kemudian menyadari, bahwa perlindungan yang sesungguhnya dalam hidup ini hanyalah kepada Tuhan. Keyakinan pada Tuhan yang memberi kasih setiaNya untuk selama-lamanya telah memantapkan langkah pemazmur melanjutkan perjalanan hidupnya.
Jika kita merenungkan sejenak perjalanan Tahun 2013, tentu ada suka dan duka ; ada kemudahan dan kesulitan; ada tawa dan air mata.
-       Sebahagian dari kita mungkin berucap, “Ah…saya tidak mengalami sesuatu apapun dalam tahun ini. Hidup saya sejak dahulu hingga sekarang tetap begitu-begitu saja.”
-          Sebahagian mungkin merasa kurang puas karena ekonomi tak kunjung pulih dan bangkit
-          Ada juga yang masih terus berjuang mencari pekerjaan, atau menantikan promosi jabatan.  
-          Sebahagian mungkin galau karena belum terwujudnya pernikahan.
-          Mungkin ada keluarga resah karena belum ada tanda-tanda kelahiran anak.
-          Ada rasa panik karena penyakit tak kunjung sembuh.
-          Ada juga yang mungkin berduka karena kehilangan orang yang dikasihi.

Barangkali kita kecewa atas berbagai pengalaman pahit dan karena impian yang belum tergapai. Tetapi bukankah sesungguhnya, dibalik semua peristiwa dan tertundanya impian, di situ juga berlangsung kasih Tuhan ? Bukankah kita dikuatkan menghadapi pergumulan itu ? Bukankah juga ada berkat yang tak pernah terpikirkar ?
Firman Tuhan menghantar kita mengakhiri Tahun 2013 dengan ungkapan : ‘Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.’ Suka dan derita yang mengisi waktu yang telah terlewati, kita mestinya menemukan kehendak Tuhan. Apabila di dalam tiap-tiap peristiwa, kita mengimani kebaikan Tuhan, maka saat itulah kita dimampukan untuk bersyukur. Barangkali, karena kesibukan dan kedegilan hati , kita tidak mampu merasakan sentuhan kasih Tuhan. Sesungguhnya semua peristiwa yang terjadi bagi diri kita tetap dalam penyertaan Tuhan.
Keyakinan Pemazmur atas pertolongan Tuhan, kita diajak untuk bersyukur pada Tuhan atas segala penyertaanNya.
Kini, diakhir tahun ini, mari kita rasakan bahwa tiap detik, tiap jama, tiap bulan, dan tiap tahun ; sesungguhnya kasih Tuhan menyertai kita. Mari saudara, untuk menutup lembaran tahun ini, kita mensyukuri segala yang Tuhan perbuat bagi hidup kita. Dia telah menyertai kita dalam semua peristiwa, sehingga kita dapat mengakhiri Tahun 2013 ini. Kita patut memberi puji dan hormat bagi Tuhan. Selanjutnya untuk menjelajahi Tahun 2014 yang telah berada diambang pintu, kita berlindung dan berserah pada Tuhan.

Mengakhiri tahun 2013 dan untuk menguatkan kita menjalani tahun 2014, agar senantiasa merasakan ketenangan, saya mau mengajak kita menyanyikan KJ. No. 410 : 1 TENANGLAH KINI HATIKU.

Tenanglah kini hatiku: Tuhan memimpin langkahku.
Ditiap saat dan kerja tetap kurasa tanganNya.
Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh tanganku dipegang teguh.   AMIN

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar