31 Maret 2013

Kisah Rasul 5:27-32 (Khotbah Minggu, 7 April 2013)






LEBIH TAAT KEPADA ALLAH

Kita baru saja memperingati malam passion, kematian dan kebangkitan Yesus. Dari seluruh rangkaian peringatan itu, pesan yang hendak disampaikan adalah pengampunan dosa dan kehidupan kekal.
Setelah kebangkitan Yesus, murid-murid membangun persekutuan untuk melanjutkan pelayanan Yesus. Mereka memiliki semangat baru dan Roh Kudus menguasai mereka. Dalam pelayanan yang penuh semangat dan kuasa Roh Kudus maka mereka dimampukan melakukan mujizat kesembuhan, Pelayanan mereka pun tersiar di seluruh kota Yerusalem. Namun tidak semua orang bersukacita ; banyak orang tidak percaya, bahkan ada yang iri hati atas pelayanan para murid Yesus. Akibatnya, penguasa mengeluarkan larangan mengajar dalam nama Yesus. (Kisah Rasul 5:17-18: Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota).Pelayanan para murid Yesus telah mengalami hambatan dari orang-orang yang iri hati. Murid-murid yang melaksanakan misi Yesus pun ditangkap dan diperhadapkan dengan Mahkamah Agama. 

30 Maret 2013

Matius 28:1-10 (Khotbah Minggu, 31 Maret 2013)


JANGAN TAKUT, YESUS SUDAH BANGKIT

Kebangkitan Yesus merupakan bukti dari kekalahan kuasa maut dan jaminan akan keselamatan. Orang-orang percaya layak merespon kebangkitan itu dengan penuh sukacita. Kebangkitan Yesus menegarkan kita menghadapi tantangan dunia ini. Kita tidak perlu berduka, apalagi menjauh dari Tuhan hanya karena tawaran dunia fana ini. Kebangkitan Yesus juga mestinya menguatkan persekutuan orang percaya di dalam Kristus. Persekutuan bertumbuh di dalam kasih Yesus, dimana setiap orang menumbuhkan rasa cinta kasih. 

29 Maret 2013

Matius 23:33-39 (Khotbah Jumat Agung)


SALIB YESUS DAN PENGAMPUNAN

Hari ini dinamai Jumat Agung. Disebut Agung, karena pada hari ini kita memperingati peristiwa yang teramat besar, yaitu kematian Tuhan Yesus. Kematian Tuhan Yesus menjadi sentral dari kesaksian Kitab Suci. Karena itu, kematian Tuhan Yesus harus diberitakan.

22 Maret 2013

Yohanes 13:1-13 (Kamis Putih, 28 Maret 2013)


MEMBASUH KAKI

13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
13:6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"
13:7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
13:8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

18 Maret 2013

PAUS

Paus Fransiskus I menyampaikan misa perdananya di depan ribuan umat Katolik yang berkumpul di Lapangan Basilika Santo Petrus. Paus pun menunjukan rasa humornya di depan ribuan warga Katolik.

Pria berusia 76 tahun itu tersenyum dan melambaikan tangannya ke para umat Katolik. Paus pun berbicara dengan bergurau ketika membahas masalah penunjukan Pemimpin Gereja Katolik pada pekan lalu.

Pada malam harinya, Paus Fransiskus juga dikabarkan tertawa terbahak-bahak ketika sedang berbicara dengan seorang wartawan Italia lewat telepon. Wartawan itu bertanya kepada paus, apakah dirinya harus memanggil paus dengan nama "Bapak Suci" (panggilan umum paus), ketimbang memanggilnya hanya dengan sebutan "Bapak."

"Paus Fransiskus sangat santai dan perilakunya pun sama ketika berada di depan publik, maupun secara pribadi. Paus baru itu sangat natural dan memutuskan untuk terus menjadi diri sendiri," ujar seorang pengamat Vatikan, seperti dikutip AFP, Senin (18/3/2013).

Saat Fransiskus berbicara di Basilika Santo Petrus, dirinya bercanda sambil menyinggung buku karangan seorang kardinal asal Jerman, Walter Kasper. Paus juga bercerita tentang seorang perempuan Argentina yang sempat mengatakan kepadanya bahwa bila Tuhan tidak menghapuskan dosa, maka dunia tidak pernah ada.

"Saya merasa saya bertanya kepadanya, apakah Anda mempelajari Gregorian?" ujar Paus sambil bercanda.

Universitas Kepausan Greogrian di Roma merupakan sebuah institusi pelatihan bagi seorang pemuka agama Katolik yang diurus oleh seorang pemuka agama asal Ordo Jesuit. Ordo itu merupakan ordo yang sama dengan Paus Fransiskus I.

Seperti diketahui, Fransiskus bukanlah paus pertama yang gemar bercanda. Beberapa paus di abad pencerahan seperti Paus Alexander VI juga merupakan sosok humoris. Paus Benediktus XIV pun dianggap sebagai seorang yang sering iseng, begitu juga dengan Paus Yohanes pertama.

Filipi 2:5-11 (Khotbah Minggu, 24 Maret 2013)



PIKIRAN DAN PERASAAN KRISTUS

Surat Paulus kepada jemaat di Filipi berisikan nasehat-nasehat, yang biasa disebut nyanyian Kristus, dirangkai dalam ayat-ayat yang sangat puitis. Nyanyian Kristus dalam nas ini melukiskan inkarnasi Kristus, yaitu Yesus datang dari sorga, menjelma menjadi manusia, dan melakukan pelayanan. Kristus yang merendahkan diri itu kemudian ditinggikan Allah.
Nas ini dimulai dengan suatu ajakan bagi jemaat Filipi agar menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus. Paulus ingin agar jemaat hasil penggembalaannya itu hidup bersama dengan memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Jemaat Filipi sebenarnya sebuah jemaat yang dinamis, sebuah jemaat kebanggaan Paulus karena pelayanan dan persekutuan yang begitu indah (1:3). Namun, sepeninggal Paulus, jemaat mengalami pergeseran ; ada yang mementingkan diri sendiri, mencari pujian yang sia-sia, timbul kesombongan. Akibatnya, hidup persekutuan mereka mengalami keretakan. 

16 Maret 2013

Mazmur 126:1-6 (Khotbah, 17 Maret 2013)


ALLAH MEMULIHKAN ORANG YANG MENDERITA

Dalam suatu Ibadah Syukur, sambutan dari keluarga yang diwakili sang bapak memberitahukan dasar dilaksanakannya acara syukur. Dia bercerita tentang perjalanan hidupnya. Sang bapak begitu keras bekerja sehingga ia mencapai sukses dalam usaha bisnisnya. Ia memang menikmati hasil kerja kerasnya. Namun, suatu waktu usahanya hancur, sampai terlilit hutang. Dalam hitungannya, seandainya seluruh harta yang ada dijual maka tidak cukup untuk membayar hutangnya. Sang bapak menyimpan semua situasi itu, sehingga tidak banyak orang mengetahui. Yang membuatnya sangat sedih, kebangkrutan itu memberi pengaruh bagi keluarga intinya. Isteri dan anak-anaknya yang sudah terbiasa hidup dalam kecukupan, harus ikut menanggung penderitaan (bapak menangis). Sang bapak sungguh-sungguh tidak tahu lagi harus berbuat apa. Ia mempertanyakan, dimana Allah yang adil itu ? Dalam kepasrahan dan penuh tanya tentang Allah, ia tetap menjalankan usahanya. Di dalam kepasrahan itu, sepertinya ada titik kebangkitan. Sang bapak kembali semangat dan senantiasa berdoa yang memang tidak pernah lekang dari hidupnya. Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, usaha itu mengalami pertumbuhan sampai dipulihkan seperti semula. (sang bapak kembali mencucurkan air mata). Mengakhiri kisahnya sang bapak berkata, apa yang terjadi baginya semua di luar teori-teori bisnis. Sang bapak mengakui ada kuasa yang mengendalikan. Dan penguasa itu adil. Itulah Tuhan. Kini, tengah-tengah kesibukan bisnisnya, ia juga mempersembahkan hidupnya menjadi pelayan di gereja. Allah itu adil.

5 Maret 2013

Lukas 15:11-32 (Khotbah, 10 Maret 2013)


SUKACITA ATAS KEMBALINYA ORANG BERDOSA

Orangtua yang memiliki harta, wajar dan lazim mewariskan kepada anak-anaknya. Namun, kapan dibagi dan bagaimana membagi, itu satu masalah lain. Di zaman dahulu apalagi sekarang, harta warisan dapat dibicarakan ketika si orangtua masih hidup, tetapi pembagiannya baru dilaksanakan setelah meninggal dunia. Dalam perumpamaan ini, si anak digambarkan sebagai orang yang tidak sabaran. Ia meminta warisan dengan memaksa bapanya. Si bapa memenuhi permintaan anaknya. Lalu anak pergi ke tempat yang jauh, dan ia memfoyafoyakan seluruh harta miliknya sampai habis, sehingga ia tidak lagi memiliki bekal. Ia jatuh ke dalam pencobaan. 

1 Maret 2013

1 Korintus 10:1-13 (Khotbah Minggu, 3 Maret 2013)



MAMPU MENANGGUNG PENCOBAAN

Godaan dan tantangan selalu diperhadapkan dengan kehidupan manusia, tanpa terkecuali. Hanya saja, bagaimana tiap-tiap orang menyikapi godaan dan tantangan itu. Manusia yang tidak kuasa menghadapi godaan dan tantangan dunia ini akan jatuh dalam menjalani kehidupan ini.
Godaan dan tantangan bukan saja menghampiri orang yang tidak rohani tetapi juga yang rohani. Tuhan telah memilih umatNya dan membaptis mereka dalam awan dan dalam laut. Mereka telah menjadi umat yang rohani. Tuhan menunjukkan perlindungan, pimpinan, berkat, majizat bagi umatNya. Tuhan bukan saja membuat mereka menjadi umat yang rohani tetapi juga memelihara umatNya dengan cara yang luar biasa; mereka diberi makanan secara supra alami, yaitu :  manna (Kel. 14:4) dan batu karang rohani yang memberikan air (Kel.17:6). Umat yang telah diberkati dengan berkat rohani dan jasmani ini pun tidak lepas dari godaan dan tantangan. Iblis sukses memperdaya umat dengan godaan yang menggiurkan. Umat pilihan itu terjebak pada godaan sehingga jatuh ke dalam berbagai kejahatan.Mereka tidak puas dengan berkat yang Tuhan berikan sehingga mereka menyembah berhala agar mereka memperoleh lebih banyak. Mereka tidak menjaga kekudusannya sehingga mereka berbuat cabul. Mereka tidak bersyukur atas berkat-berkat yang Tuhan telah curahkan sehingga melakukan pencobaan terhadap Tuhan.Mereka tidak puas dengan apa yang mereka miliki sehingga sungut-sungut mewarnai hidup mereka. Mereka tergoda.
Ketidakmampuan mereka menahan godaan dan tantangan itu membuat mereka mati dan binasa. Sekalipun orang Israel sudah dipilih Tuhan menjadi umatNya dan menerima penyucian tetapi mereka bukan berarti tidak berhadapan dengan godaan dan tantangan. Paulus mengungkapkan kisah historis yang dialami umat Tuhan. Mereka tergoda kepada kejahatan ; mereka tetap menyembah berhala, melakukan percabulan, mencobai Tuhan, dan hidup dengan sungut-sungut. Kehidupan yang demikian tidak diinginkan oleh Tuhan. Orang-orang yang melakukan itu akan mendapat hukuman dari Tuhan. Begitu besar anugerah yang Tuhan berikan kepada mereka, namun mereka tidak setia. Tuhan tidak berkenan kepada kehidupan yang demikian, akibatnya mereka tidak sampai ke tanah yang Tuhan janjikan, kecuali Kaleb dan Yosua. Historis kehidupan umat Israel kuno ini diungkapkan Paulus untuk mengingatkan ancaman dosa yang yang selalu ada. Apa yang terjadi pada umat Israel dahulu harus menjadi pelajaran berharga untuk kehidupan umat Kristen di Korintus dan tentunya bagi kita sekarang ini. Tujuan Paulus adalah untuk menguatkan dan mengingatkan mereka agar jauh dari godaan yang dapat mencemari hidup mereka. Terlebih Jemaat Korintus dikenal sebagai sebuah jemaat yang maju dan moderen. Korintus merupakan kota perdagangan dan budaya. Di tengah-tengah kota yang demikian godaan dan tantangan setiap saat akan menghampiri hidup masyarakat/jemaatnya. Peluang untuk meraup keuntungan cukup terbuka dan mereka bisa saja tergoda mencari cara pintas, yang tidak sesuai lagi dengan iman kristiani. Dibalik sebuah kota yang tumbuh gemerlapan muncul juga berbagai problem kehidupan. Persaingan ekonomi yang ketat dapat membuat orang tidak kuat. Tapi pada sisi lain, penduduk kota dapat mereguk keuntungan dengan cepat, tapi memiliki resiko besar. Karena persaingan yang tinggi mungkin menimbulkan kerugian yang membuat mereka susah.
Orang Kristen tidak lepas dari pencobaan. Percobaan bukan datang dari Tuhan tapi dari iblis maupun dari diri sendiri. Tapi ia tak diberikan pencobaan luar biasa. Pencobaan di sini mencakup pengujian dan penggodaan. Allah mengijinkan godaan dan tantangan menghampiri manusia untuk memperteguh imannya, jika ia tidak menjadi lemah (band. Ayub). Ay. 13 ini diberikan kepada yang takut dan yang putus asa. Ini adalah firman yang memberikan kepastian dan kekuatan.

‘Pengalaman merupakan guru terbaik’. Ungkapan ini mestinya menjadi renungan bagi kita dalam menjalani kehidupan ini. Setiap orang hendaknya dapat memetik pelajaran berharga dari pengalaman untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. ‘Keinginan’ inilah yang teramat sering menghampiri banyak orang yang mengalami pencobaan, yaitu dorongan kepentingan, bukan karena kebutuhan. Kita perlu melawan godaan yang dapat membawa kita pada jalan sesat (KJ. 436 Lawanlah godaan). Kita perlu melawan godaan dengan penuh ketekunan yang menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan (Roma 5:4). Bagi orang-orang beriman pencobaan harus dipandang sebagai ujian untuk dapat memperoleh nilai dalam pandangan Allah. Sebagai orang beriman, mari kita hadapi setiap ujian dengan mengandalkan firman Tuhan. Percayalah, pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kita pun menang melawan godaan. AMIN