28 Mei 2013

Yeremia 9:23-26 (Khotbah Minggu, 2 Juni 2013)



BERMEGAH DALAM KASIH SETIA, KEADILAN DAN KEBENARAN TUHAN

Naluri manusia memiliki tujuan agar dapat memperoleh hidup bahagia. Untuk mendapatkan kebahagiaan itu, manusia berlomba dengan menempuh pendidikan setinggi-tingginya, bekerja keras, dan kemudian mendapatkan kekayaan. Namun, ketika manusia mendapatkan semua itu, apakah ia sudah memperoleh kebahagiaan ? Manusia memang menjadi bijak (pintar) melalui pengalaman hidup dan dengan pendidikan. Tetapi itu tidak menjamin ia bahagia. Itu sebabnya dikatakan, janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya. Demikian juga kekuatan dan kekayaan yang dicari dan diperoleh dengan berlelahlelah, itupun tidak menjadi jaminan manusia memperoleh kebahagiaan.

25 Mei 2013

Yesaya 42:1-4 (Minggu, 26 Mei 2013)





                        ALLAH KEHIDUPAN, PIMPINLAH KAMI PADA KEADILAN DAN PERDAMAIAN

Membaca Yesaya pasal 42:1 ini, kita seperti dibawa menyaksikan pelantikan seseorang, yang akan memangku tugas baru. Ia adalah pilihan yang dipercaya dapat melaksanakan tugas yang diembankan kepadanya.
Hamba yang dipilih dan ditetapkan itu diperlengkapi dengan Roh Tuhan. Disebutkan, ay.1) “Aku telah menaruh RohKu atasnya”. Hamba yang dipilih dan ditetapkan itu berada di dalam lindungan dan kekuatan Tuhan. Tuhan memberikan RohNya, karena hamba itu akan menjalankan rencana Tuhan. Dengan Roh Tuhan yang telah ditaruh atas hamba itu, maka ia akan dimampukan mengemban amanat Tuhan, yaitu supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.

18 Mei 2013

Yohanes 14:15-26 (Khotbah Minggu, 19 Mei 2013)



ROH MENGINGATKAN PENGAJARAN YESUS

Hubungan baik di antara sesama manusia dengan mengharapkan balasan adalah lumrah. Manusia berbuat baik kepada terhadap sesama (saudaranya), lalu mengharapkan balasan merupakan budaya manusia. Namun bila manusia mengasihi Allah, dari siapakah manusia itu mengharapkan balasan ? Itu yang menjadi sulit bagi manusia untuk mengasihi Yesus. Tetapi itulah yang Yesus katakan kepada para murid, supaya mengasihi Dia. Setelah kebangkitan Yesus, murid-murid begitu antusias 

11 Mei 2013

Mazmur 148:1-14



 PUJILAH TUHAN

Mazmur ini mengungkapkan spiritualitas orang beriman. Di dalamnya terungkap pengagungan terhadap Allah. Pemazmur memulai pujian terhadap Allah di surga. Pemazmur mengajak para malaikat untuk memuji Allah. Itu berarti surga dan dunia bersatu dalam satu hatinya untuk memuji Allah. Sungguh spiritualitas pemazmur amat dalam, surga dan dunia menyatu di dalam hatinya. 
Pada hakekatnya kita pun dapat berada dalam spiritualitas seperti itu, sebab melalui Doa Bapa Kami, kita diajar agar kehendak Allah terlaksana di dunia sama seperti di surga. Dengan ungkapan tersebut, dunia menyatu dengan surga dalam kehidupan kita. Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa kita bersyukur dan memuji Tuhan juga bersama dengan para malaikat di surga. Dari surga pemazmur turun ke bawah untuk mengajak matahari, bulan dan bintang. Langit juga diundangnya, termasuk  langit di atas langit. Pemazmur ini seperti seorang maestro dirigen dari sebuah orchestra, memimpin alam semesta untuk memuji dan menyanyikan pujian pengagungan bagi Allah.
Alasan pemazmur untuk memuji Allah diungkapkannya: “Sebab Dia memberi perintah maka semuanya tercipta. Allah tidak hanya menciptakan, tetapi Ia juga menghendaki agar semua yang diciptakan-Nya itu terus ada dan dalam rangka melakukan kehendak-Nya. Ditambahkan pemazmur lagi, ketetapan Allah itu tidak dapat dilanggar oleh alam semesta.
Setelah memanggil surga dan langit serta benda benda yang ada di langit itu, pemazmur turun lagi ke bawah. Sekarang bumi yang diajaknya untuk memuji Tuhan. Berbicara tentang bumi, pemazmur memahami adanya mahluk mahluk raksasa yang mendiami samudera raya. Mahluk ini pun diajak untuk memuji Tuhan. Tidak ada satu mahluk pun yang tidak turut ambil bagian dalam memuji Tuhan, semua elemen elemen yang ada di dalam bumi harus turut memuji Tuhan, sebab Tuhan itu layak dipuji. Semua makhluk harus tunduk dan turut memuji Allah.
Terakhir pemazmur mengajak manusia untuk memuji Tuhan. Pemazmur mengajak orang yang paling tinggi, yakni raja, pembesar dan kaum tua juga yang muda. Jika alasan yang pertama mengapa Tuhan harus di puji ialah: karena Dialah pencipta kita, di sini pemazmur mengungkapkan alasan mengapa kita harus memuji Dia, karena Tuhan telah meninggikan tanduk  umat-Nya. Tanduk berbicara tentang kekuatan. Umat Tuhan adalah persekutuan yang tidak akan ada yang dapat mengalahkannya. Dosa dan maut pun tidak akan dapat mengalahkanNya. Oleh karena itu layaklah orang pilihan Allah mengagungkan Dia yang adalah raja.
Sebuah perenungan muncul di dalam hati: adakah kita pernah mengajak semua mahluk di bumi dan di surga bersama dengan diri kira memuji Tuhan yang telah begitu baiknya secara pribadi ? Apakah kita pernah merasa bersama dengan semua orang percaya yang sedang berdoa di hadapan tahta kasih karunia Allah ? Marilah memuji Tuhan di dalam segala kehidupan kita. AMIN

3 Mei 2013

Kisah Rasul 1:6-14 (Kenaikan TY, 9 Mei 2013)



KAMU AKAN MENERIMA KUASA TUHAN
Pada hari ini kita beribadah dalam rangka memperingati hari kenaikan TY ke sorga.
Kenaikan TY ke sorga terjadi 40 hari setelah kebangkitanNya. Sebelum kita melihat makna kenaikan TY ke sorga; kita melihat sejenak; Bagaimanakah orang-orang disekitar Yesus memandang Yesus. Ada tiga tahapan; yang dapat kita buat cara pandang orang terhadap Yesus: (a) Ketika Yesus mulai melakukan visiNya secara nyata, yaitu : memilih murid, melakukan penyembuhan, memberi orang banyak makan, memperbaiki citra rumah ibadah, keberpihakan Yesus terhadap yang lemah.

Yohanes 17:20-23 (Minggu 26 Agustus 2018)


             SUPAYA MEREKA MENJADI SATU

Yohanes 20:1-26  merupakan satu keutuhan dari Doa Tuhan Yesus. Doa Tuhan Yesus yang panjang ini dapat dibagi dalam tiga bagian : (a) bagian pertama (1- 8) merupakan Doa Tuhan Yesus tentang pribadiNya, (b) bagian kedua (10-19) adalah Doa Tuhan Yesus mengenai murid-muridNya. Yesus mendoakan murid-muridNya agar mereka tetap memiliki semangat memberitakan Injil.  (c) bagian ketiga (bacaan kita, 20-23) adalah Doa Tuhan Yesus mengenai orang-orang percaya. Orang percaya adalah orang yang telah menerima Injil, melalui pemberitaan murid-murid Yesus. Yesus berdoa bagi orang-orang percaya ini, supaya mereka semua menjadi satu’.