25 Juli 2014

Mazmur 119:129-136 (Epistel)




PENYERTAAN TUHAN MEMAMPUKAN MANUSIA

PENDAHULUAN

Di tengah dunia ini kita hidup dengan berbagai keinginan yang tak terbatas. Keinginan itu membuat manusia tidak lagi memperhatikan etika kehidupan, sehingga jatuh ke dalam dunia yang jahat ini. Akibatnya, manusia bukannya memperoleh kesegaran jiwa tetapi jatuh ke dalam kegalauan hidup. Firman Tuhan dapat menyegarkan jiwa manusia, memberi tuntunan untuk hidup dalam kebenaran. Inilah yang dipaparkan dari bagian Mazmur 119 ini.
 PENJELASAN NAS

129-131 Jiwaku memegang firmanMu          
Nasehat merupakan hal penting dalam membangun kehidupan umat Tuhan. Sumber nasehat itu adalah firman Tuhan (Taurat). Bagi pemazmur, firman Tuhan itu ‘ajaib’, artinya firman Tuhan itu mampu menyentuh pusat kehidupan manusia, yaitu jiwa manusia. Terlebih lagi, setiap firman Tuhan dapat memberi terang (pencerahan) bagi manusia. Firman Tuhan bukanlah logika-logika yang dibangun manusia, sehingga hanya dapat dipahami oleh para intelektual. Tetapi firman Tuhan begitu sederhana sehingga dapat dimengerti oleh orang-orang bodoh (orang yang belum berpengalaman). Pengalaman pemazmur tentang firman Tuhan dan realita hidup membuatnya terpesona karena firman sungguh menyegarkan jiwanya.
132-133 Pentingnya penyertaan Tuhan
Firman Tuhan selalu menekankan agar umatNya selalu hidup dalam kebenaran. Pemazmur menyadari bahwa kebenaran yang dari Tuhan dapat dilakukan olehnya bila Tuhan senantiasa menyertainya. Kata-kata : ‘ berpalinglah..… kasihanilah… teguhkanlah…’ merupakan permohonan pemazmur untuk penyertaan Tuhan. Dengan penyertaan Tuhan itulah maka pemazmur tidak dapat dilemahkan oleh kuasa kejahatan. Manusia dapat hidup dalam kebenaran bila Tuhan menyertainya.
134-136 Kejahatan tetap berlangsung
Pemazmur menyadari bahwa kejahatan berlangsung di dalam kehidupan ini. Mereka yang berlaku jahat itu adalah orang-orang yang tidak berpegang pada firman Tuhan. Mereka hidup dalam kejahatan (memeras). Kejahatan mereka bukan hanya merugikan orang jahat tetapi dapat membahayakan orang-orang yang setia pada Tuhan. Orang-orang yang setia kepada Tuhan dapat menjadi lemah jika terimbas oleh kejahatan mereka. Pemazmur tidak meminta pada Tuhan agar memusnahkan mereka yang berlaku jahat itu (ingat perumpamaan tentang gandum dan lalang), tetapi memohon pembebasan (penyertaan) Tuhan. Karena itu, pemazmur memohon berkat Tuhan, ‘sinarilah hambaMu dengan wajahMu’ supaya ia tidak goyah pada kebenaran Tuhan.
Pemazmur bukan saja sedih karena pemerasan yang dialaminya dari orang-orang jahat. Tetapi pemazmur merindukan agar mereka itu (orang jahat) dapat berpegang pada Taurat Tuhan, sehingga mereka juga memperoleh keselamatan.

RENUNGAN

Firman Tuhan adalah wujud kehadiran Tuhan. Firman Tuhan menuntun kita untuk hidup dalam kebenaran. Oleh karena itu setiap kita membaca firman Tuhan, maka kita memperoleh kesegaran jiwa (mazmur 23). Banyak orang memberi kesaksian tentang pengalamannya tentang firman Tuhan ; ada yang merasa sembuh dari penyakitnya, memperoleh kekuatan/semangat baru, dan menjalani hidup baru.
Firman Tuhan tidak sama dengan logika-logika yang dibangun manusia tetapi firman Tuhan memberi pencerahan bagi manusia. Firman Tuhan memampukan manusia melihat dan menikmati keajaiban atau mujizat yang Tuhan perbuat. Orang yang hidup dalam terang firman Tuhan tidak juga membenci orang-orang jahat tetapi turut berdoa agar mereka juga mengalami pertobatan dan beroleh keselamatan. Tetapi kita memohon kekuatan dari Tuhan agar kita dilindungi, dikuatkan, dan diberkati senantiasa. AMIN

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar