25 Agustus 2014

Matius 16:21-28 (Minggu, 31 Agst 2014)



MENYANGKAL DIRI, MEMIKUL SALIB DAN MENGIKUT YESUS (Matius 16:21-28)

Apakah yang dicari oleh para pengikut Yesus ? Pertanyaan ini wajar diungkapkan supaya para pengikut Yesus sadar akan upah dan resiko yang ditanggung. Pengikut Yesus yang tidak menyadari tujuan dari mengikut Yesus bukan hanya akan mengecewakan dirinya sendiri, tetapi juga dapat mengganggu/menghambat misi Yesus.
Mengikut Yesus berarti berjalan bersama Yesus, menerima Yesus, mengasihi Yesus, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yesus, berkarya untuk misi Yesus. Secara khusus dalam nas ini, kesediaan mengikut Yesus berari : (a) menyangkal diri. Menyangkal diri berarti mengabaikan kepentingan diri sendiri, bahkan melawan keinginan diri sendiri, tidak memaksakan keinginan hati dan pikiran sendiri. Sebab, siapa yang menginginkan kehendaknya dirinya berarti melawan keinginan Tuhan Yesus. Sikap seperti ini justru sudah menghambat misi Yesus. (b) memikul salib. Salib adalah lambang penderitaan ; beban berat, yang tidak dapat dijinjing tapi harus dipikul. Salib yang dipikul bukan salib Yesus, tapi salib sendiri. Yang dimaksud dengan salib adalah penderitaan yang bukan karena perbuatan jahat. Tetapi salib adalah penderitaan yang disebabkan oleh orang lain. Dengan demikian, yang dimaksud dengan memikul salib adalah orang yang taat mengikut Yesus sekalipun ia sedang menanggung penderitaan.

Nyawa berasal dari Allah. Allah memberikan nyawa bagi manusia agar manusia itu berkarya bagi Tuhan. Orang yang kehilangan nyawa karena berkarya untuk Tuhan maka ia akan memperolehnya kembali. Oleh sebab itu, pengikut Yesus tidak perlu takut tetapi terus berkarya sekalipun ia kehilangan nyawanya. Pengikut Yesus tidak perlu takut menyangkal diri dan memikul salib, sebab para pengikut Yesus tidak lagi dikuasai oleh dunia yang justru sering membuat manusia itu menderita. Mereka yang mengikut Yesus adalah orang-orang yang hidup dalam roh Allah.

Namun, manusia seringkali merasa nyawanya berasal atas kekuatannya sendiri. Lalu, manusia itu mempertahankan nyawanya (hidup) dengan harta dunia. Seolaholah harta itu dapat mempertahankan nyawanya. Padahal harta dunia tidak dapat menjamin kelangsungan nyawa (hidup) manusia, apalagi mengganti nyawa. (ay. 26) :  Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” Kehidupan duniawi menjadi tidak memiliki arti jika manusia kehilangan roh. Manusia akan kehilangan nyawa sebab ia tidak percaya kepada Yesus.

Yesus datang sebagai manusia, tetapi pada saatnya Yesus akan datang dalam kemuliaan BapaNya. Pada waktu itu, Yesus datang sebagai Hakim. Dia akan mengadili manusia sesuai dengan perbuatannya. Jika ia hidup dengan duniawi maka kematian kekal akan bersamanya. Namun jika ia mengikut Yesus, hidup kekal dan sukacita akan senantiasa dirasakan.
Digambarkan, peristiwa kedatangan Yesus dalam kemuliaanNya tidak akan lama lagi, bahkan sebahagian dari mereka masih hidup. Yesus akan datang di dalam seluruh kerajaanNya; baik sorga maupun dunia.
Mengikut Yesus bukan membawa manusia di dunia ini selalu berada pada zone aman. Justru, ketika kita mengikut Yesus, maka ancaman dan gangguan makin sering menghampiri. Tetapi kita percaya, pada waktunya Yesus akan memberikan upah setiap orang yang mengikutNya. AMIN

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar