12 Februari 2015

Mazmur 25:1-10 (22 Pebruari 2015)



           JALAN TUHAN : KASIH SETIA DAN KEBENARAN

Ragam pengalaman manusia di dalam menjalani hidup ini. Bagaimanapun perjalanan hidup ini, kita perlu renungkan : siapakah kita dihadapan Tuhan ? Pernahkah kita merasakan peran Tuhan dalam hidup ini ? Apakah kita mengimani, bahwa semua yang terjadi dalam hidup ini merupakan kehendak Tuhan ? Ketika kita mengaminkan bahwa segala yang terjadi dalam hidup ini dalam kendali Tuhan, maka kita akan menikmati indahnya hidup ini.

Daud adalah manusia berdosa dan ia sudah mengaku keberdosaannya. Ia percaya bahwa Tuhan itu penuh dengan kasih setia Tuhan dan kebenaran. Daud berpikir bahwa ia tak selayaknya lagi menderita. Namun demikian terkadang datang kebimbangan dan membuatnya menderita. Pergumulan yang paling mendalam bagi Daud adalah apabila musuh-musuhnya yang mengandalkan kuasa dunia menjadi beria-ria melihat penderitaannya. Situasi demikian membuat hati Daud sangat kecut dan terpukul.
kuangkat jiwaku’ adalah bentuk semangat yang timbul dari hati sanubarinya, yang membuat Daud bangkit dari keterpurukannya. Daud menjadi percaya, bahwa Tuhan itu adil. Justru orang yang berhianat pada Tuhan akan mendapat malu.
Daud sempat mengalami kepanikan karena ia tidak paham akan Tuhan. Daud yang sedang dilanda derita merasakan seolah-olah ditinggalkan Tuhan. Tuhan sepertinya melupakan kasih setia yang pernah dinikmati Daud dan Tuhan seakan-akan mengingat kembali dosa masa lalunya. Tiba-tiba Daud tersentak, bahwa sesungguhnya Tuhan itu baik dan benar. Daud sadar bahwa segala yang dialami saat itu merupakan cara Tuhan mengingatkan dirinya agar selalu hidup pada jalan yang benar. Daud mengaminkan bahwa Tuhan itu baik dan benar, Tuhan membimbing orang-orang yang rendah hati, Semua kebaikan, bimbingan dan kasih setia serta kebenaran itu akan diberikan Tuhan kepada orang yang rendah hati. Orang yang rendah hati ialah : (a) orang yang percaya akan adanya yang menguasai dirinya, sehingga ia harus berserah kepada yang menguasai (pemilik) dirinya, yaitu Tuhan. (b) orang yang rendah hati mengakui akan dosa, kejahatan, kekurangan dirinya. (c) orang yang rendah hati melihat segala sesuatu di dalam hidupnya adalah kasih Tuhan dan kebenaran.
Kerendahan hati menjadi penting bagi umatNya untuk mengetahui jalan Tuhan dalam hidupnya. Sesungguhnya, ‘Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya’. 

Manusia perlu mengenal dirinya. Manusia bukanlah makhluk sempurna tetapi penuh dosa, kesalahan, kelemahan, ketidaktahuan. Dalam kesadaran akan dosanya, manusia perlu menyesali dosanya, bukan menikmati dosa itu, apalagi mencari pembenaran diri. Manusia harus keluar dari lingkaran dosa itu, dan memberikan diri dalam pengendalian Tuhan. Pengakuan dosa menjadi penting bukan hanya bersifat seremonial belaka, melainkan nyata dalam kehidupan sehari-hari melalui hidup dengan rendah hati.
Dalam hidup ini, kita seringkali menyaksikan realita yang tidak dapat kita selami ; mengapa ada orang yang tidak percaya, tidak setia atau seorang penjahat tapi hidupnya tampak diberkati Tuhan ? Sementara, orang yang setiapada Tuhan justru mengalami derita ? Itulah otoritas Tuhan, kebesaran Tuhan. Manusia tidak berhak membantahNya. Manusia hanya berhak melakukan apa yang Tuhan perintahkan, dan tidak berhak menuntut atau membela diri dihadapan Tuhan. Tuhan punya otoritas. Yang perlu dilakukan manusia adalah mendekatkan diri pada Tuhan. Apapun yang kita alami kita harus melihat peran/kehendak Allah. Dengan demikian, suatu perjuangan yang sukses tidak membuat kita lupa diri. Dan kita tidak harus kecewa, putus asa atau mencari kambing hitam apalagi kambing putih ketika menghadapi sebuah kegagalan. Manusia sering menjadi panik karena tidak mengerti jalan Tuhan. Jangan selalu melihat penderitaan sebagai hukuman Tuhan tetapi sangat mungkin merupakan cara Tuhan agar kita mendekatkan diri kepadaNya, dengan pertobatan secara terus menerus hingga tiba pada kesempurnaan.
Allah memiliki otoritas. Karena itu, kita senantiasa hendaklah selalu rendah hati dalam menjalani hidup ini. Dalam kerendahan hatilah kita mampu merasakan bahwa segala Jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran. Itulah yang memberi sukacita bagi kita dalam hidup ini. AMIN

        

Artikel Terkait



1 komentar: