3 Agustus 2015

Mazmur 34:1-8 (Minggu, 9 Agustus 2015)



          TUHAN MENDENGAR DAN MENYELAMATKAN ORANG TERTINDAS

Tuhan berkuasa atas kehidupan manusia. Tuhan punya cara tersendiri untuk menguasai manusia, sehingga kasihNya dapat dirasakan manusia. Suka dan duka hanya ada pada penilaian manusia, tetapi Tuhan selalu menggunakan kuasaNya bagi kebaikan hidup manusia.
Daud memiliki seorang musuh (raja Filistin) bernama Abimelekh. Abimelekh dikenal sebagai seorang raja yang gemar membunuh. Tak ada musuh yang tertangkap dan kembali dari hadapannya dalam keadaan hidup.  

Daud, yang adalah musuh Abimelekh telah berada dihadapannya. Daud akan menjadi korban Abimelekh. Tetapi Tuhan menggerakkan Daud dengan bertingkah seperti orang tidak waras. Abimelek menjadi bingung. Lalu Abimelek mengusir Daud dari hadapannya. Daud pun terbebas dari upaya pembunuhan. Tuhan memiliki berbagai cara yang tak dapat dimengerti oleh manusia.
Daud sadar, bahwa ‘acting’ yang dilakukan di depan Abimelek bukanlah atas kemampuannya melainkan Tuhan yang menggerakkan seluruh tubuh dan ucapannya. Karena itulah, bagi Daud sangat layak memuji Tuhan. Daud berjanji kepada Tuhan : ‘Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu’ (2a).Pengalaman ini membuat Daud sungguh-sungguh mengenal dan memahami Tuhan. Karena itu, pujiannya kepada Tuhan tidak lagi dibatasi oleh situasi dan kondisi. Tidak ada yang dapat menghambatnya untuk memuji Tuhan. Daud berkomitmen memuji Tuhan pada segala waktu.
puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku’ (ay. 2b). Pujian Daud kepada Tuhan tidak hanya di dalam hati melainkan jelas, tampak dan nyata melalui mulutnya. Ucapan atau kata-kata yang keluar dari mulut Daud selalu berbentuk pujian kepada Tuhan sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. Pujian kepada Tuhan melalui mulut Daud bukanlah keluar begitu saja tetapi karena didorong oleh suatu kekuatan yang tak terbendung dari jiwanya. Jiwa adalah suatu kekuatan yang dapat menimbulkan gelora yang tak terhambat.
‘Karena Tuhan Jiwaku bermegah’ (ay. 3a). Daud tidak memikirkan pengalamannya, bahkan juga tidak kelepasannya, namun pada Pembebasnya. Daud bersukacita bukan saja karena ia bebas dari pembunuhan, tetapi karena tangan Tuhan bekerja di dalam hidupnya. Bebas dari tangan Abimelekh hanyalah salah satu karya Tuhan pada hidup Daud. Daud meyakini bahwa Tuhan akan terus berkarya melalui hidupnya. Itulah yang membuat jiwanya begitu bermegah. Jiwa yang merasakan kasih sang Pembebas itulah yang membuat ungkapan-ungkapan Daud menjadi enak didengar setiap orang.
Daud menyadari, bahwa Tuhan bukan hanya mengasihi dirinya tetapi berkarya bagi semua orang. Oleh sebab itu, Daud mengajak setiap orang supaya turut bersama-sama dengannya memuliakan Tuhan. Pujian bisa dilakukan secara pribadi, tetapi tidak kalah pentingnya memuji Tuhan secara bersama-sama. Pujian bersama ini dilakukan secara nyata di dalam ibadah. Ibadah merupakan ungkapan syukur. Karena itu, ibadah yang dilakukan seluruh jemaat bertujuan untuk memuliakan Allah. Daud mengajak rekan-rekannya untuk bergabung dengannya dalam memuliakan Tuhan sehingga namaNya dimasyhurkan (ay.4).
Memuji Tuhan dalam kitab Mazmur didasarkan pada dua tema utama : (1) perbuatan-perbuatan Tuhan dan (2) sifat-sifat Tuhan. Karya-karya Tuhan dan penyediaan-Nya yang luar biasa merupakan dasar dari pujian. Dalam ayat-ayat 5-8 Daud menguraikan kelepasannya, yang merupakan dasar dari pujiannya. Daud mengingatkan perbuatan Tuhan, ketika ia terancam di hadapan Abimelek. Hanya satu hal yang dapat dilakukan, berseru kepada Tuhan. Tuhan pun menjawab, sehingga Daud bebas dari cengkeraman musuhnya. Daud meyakini bahwa Tuhan melalui malaikatNya senantiasa melindungi orang-orang yang takut akan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap orang yang berseru memanggil Tuhan maka sang malaikat akan segera menjawab segala jeritannya.

Masing-masing kita tentu mempunyai pengalaman hidup seperti Daud. Ada peristiwa yang terjadi di luar kemampuan kita, tetapi karena Tuhan menggerakkan, sehingga kita beroleh sukacita.
Tuhan senantiasa menjagai kita. Tuhan menampung setiap permohonan kita. Karena itu, berserulah kepadaNya. Ketika kita susah memikirkan dunia ini pandanglah Tuhan, maka kita akan tersenyum. Kesusahan kita itu sesungguhnya tidak begitu berarti, tidak membuat dunia ini kiamat. Tuhan akan membuat hati kita tenang teduh. Orang yang berserah kepada Tuhan akan dikuatkan dan dilepaskan dari kesulitan, karena Tuhan membimbing kita selalu dijalanNya.
Pujilah Tuhan pada segala waktu. Di setiap waktu yang diberikan Tuhan hendaklah kita memujiNya. Puji-pujian kepada Tuhan harus selalu ada didalam mulut kita. Karena itu jangan gunakan mulut kita untuk hal yang sia-sia. Setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita hendaklah berupa pujian, sehingga mendatangkan berkat bagi banyak orang.
Kita bersama-sama memuliakan Tuhan, memuji dan meninggikan nama Tuhan. Bersama-sama memberikan yang terbaik. Bersama-sama sehati beribadah kepada Tuhan. Pujian kita dalam ibadah harus juga fokus kepada Tuhan, bukan melihat yang lain. Jangan pandangi muka orang, jangan pandangi baju orang. Tapi beribadahlah dalam hadirat Tuhan. Dalam berjumpa dengan Tuhan di dalam ibadah, sekalipun kita banyak masalah, Tuhan mampu membuat kita bersukacita.
Imanilah dan yakinlah pada Tuhan, maka akan terasa bahwa hidup ini sungguh indah.
AMIN


                     

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar