5 September 2015

Yesaya 35:4-7a (Minggu, 6 September 2015)



       KUATKANLAH HATIMU, ALLAH MENYELAMATKANMU

Di dalam hidup ini banyak peristiwa yang terjadi, ada yang menyukakan hati tetapi tidak sedikit yang membuat hati kita bersedih. Kita bisa memberikan analisa tentang suatu peristiwa tetapi pada akhirnya Tuhan memiliki kuasa atas alam dan kehidupan manusia.
Umat Tuhan berada di dalam penderitaan di pembuangan. Mereka menjadi orang tawanan dan sudah tawar hati (putus asa) untuk mengalami perubahan hidup. Apakah pembuangan merupakan penghukuman atau ada kehendak Tuhan di dalamnya ?

Tuhan memanggil Yesaya untuk mengingatkan umat Tuhan agar memiliki ‘hati yang kuat, dan jangan takut’, sebab Tuhan akan melakukan sesuatu yang luar biasa. Tuhan akan menyelamatkan umatNya. Saat menghadapi satu situasi sulit, seringkali dibarengi dengan rasa takut. Rasa takut ini cukup mempengaruhi kehidupan lainnya; keluarga, kesehatan, pekerjaan, dan ekonomi. Ketakutan yang berlebihan juga dapat membawa orang menjadi depresi.
Yesaya memahami bahwa (a) Tuhan adalah penguasa alam semesta. Dia berkuasa atas langit dan bumi serta kehidupan manusia, (2) Sang kudus Israel. Tuhan itu kudus, tidak bercacat, tidak bersalah, tidak pernah silap, tidak lalai. Yesaya memandang Tuhan itu sebagai yang kudus, yang duduk di tahkhtanya dengan kuasa penuh. Kekudusan Tuhan akan memenuhi seluruh bumi. Tuhan menghendaki supaya bumi ini baik adanya dan manusia hidup dengan penuh sukacita dan bahagia. 
Yesaya tahu bahwa pembuangan yang dialami oleh umat Tuhan adalah karena moral mereka begitu bobrok, mereka bergelimang dengan dosa. Tuhan memakai kekuasaan dan kekuatan orang Asyur untuk menghukum orang Israel, tetapi dia juga tahu bahwa kekuasaan orang Asyur dibatasi pula oleh Allah yang sama. Tuhan berkuasa menyelamatkan umat Tuhan. Keselamatan itu bukan oleh usaha manusia melainkan oleh karena kasih dan kuasa Allah semata. Allah punya kuasa dan cara sendiri untuk menyelamatkan umatNya. Umat Tuhan akan mengalami suatu pembaharuan. Keselamatan yang dilakukan Tuhan akan memberikan perubahan bagi umat Tuhan ; ‘mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka’. Umat Tuhan mengalami ketulian dan kebutaan karena mengabaikan firman Tuhan. Kini, Allah akan mencelikkan mata dan membuka telinga mereka, agar segera dengar-dengaran firman Tuhan. Firman Tuhan itu akan menumbuhkan pengharapan, yang memberi semangat (hidup baru) sehingga segala sesuatu diubahkan. Semangat yang luar biasa dapat menimbulkan perubahan (fisik) pada manusia ; ‘orang lumpuh menjadi dapat berjalan, orang bisu dapat berteriak’. Orang-orang yang penuh pengharapan bukan saja mengalami perubahan fisik tetapi lebih dari itu mereka dimampukan merasakan hidup yang begitu indah. Ungkapan : ‘mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air’ merupakan gambaran hati dan jiwa dari orang yang berpengharapan. Hidup bukan soal fisik, jasmani, materi saja, tetapi soal hati, ketenangan jiwa, kedamaian. Hidup demikian hanya dimiliki oleh orang-orang yang berpengharapan.
Tuhan memang senantiasa mengasihi umatNya dan Tuhan sungguh-sungguh berkuasa atas kehidupan manusia. Pengharapan adalah suatu kekuatan bagi setiap orang yang mengalami kehilangan pegangan hidup.

Kita adalah orang-orang yang telah diselamatkan Tuhan. Tuhan memberikan pengampunan atas dosa-dosa kita. Sesungguhnya kita perlu menyadari maksud Tuhan atas diri kita. Kita patut bersyukur, sebab Tuhan memberi kita hidup, sekalipun kita diperhadapkan dengan berbagai kesulitan. Kita memang sering mengalami suatu kondisi berat. Saat itu kita tidak layak mengatakan bahwa Tuhan meninggalkan kita. Itu hanya akan membuat kita sebagai orang-orang yang najis bibir dan manusia yang tak berpengharapan. Tetapi kita sebagai umat percaya supaya tetap percaya kepada Tuhan dikala menghadapi keadaan sulit. Setiap peristiwa bukan membuat kita jauh dari Tuhan tetapi hendaknya menyadarkan dan mengingatkan kita atas panggilan sebagai orang-orang percaya.
Kita semua menginginkan untuk cepat keluar dari masalah demi masalah. Namun, sebagai orang Kristen, kita jangan terjebak dengan  jalan pintas yang mungkin kita tempuh. Seringkali kita bersandar pada sandaran yang rapuh sehingga kita terjebak kembali pada masalah yang sama. Firman Tuhan (Amsal 3:5), mengingatkan kita untuk tidak bersandar pada pengertian kita sendiri, tetapi bersandarlah kepada Tuhan. Tetapi kita perlu menguatkan hati, dan tidak takut menghadapi problema hidup.
Janji keselamatan yang disampaikan nabi Yesaya kepada Yehuda adalah juga janji Tuhan kepada kita umat masa kini. Karena itu, sebagai orang percaya, sekalipun kita diperhadapkan dengan berbagai problema di muka bumi ini, janganlah kita sekali-kali meninggalkan Tuhan. Tetapi tetaplah kita berseru kepadaNya.Selamat bersukacita. AMIN

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar