18 September 2015

Mazmur 107:33-43 (Minggu, 27 September 2015)



          ORANG BERHIKMAT MEMPERHATIKAN SEGALA KEMURAHAN TUHAN

Siapalah manusia ? Kalimat tanya pendek ini hendak mengajak manusia untuk merenungkan dirinya, bahwa ia tidak memiliki kuasa atas dirinya sendiri. Manusia boleh merencanakan banyak hal dalam perjalanan hidupnya tetapi pada akhirnya mesti berserah kepada si pemberi dan pengendali hidup, yaitu Tuhan. Tuhan yang menciptakan dan menata langit dan bumi, Tuhan dapat mengubah alam yang memberi kehidupan, tetapi Ia juga dapat membuatnya menjadi kematian bagi manusia.

Markus 9:38-50 (Minggu, 27 Sept. 2015)



               SETIAP ORANG AKAN DIGARAMI DENGAN API

‘Hidup itu indah’. Ungkapan ini singkat dan dikehendaki semua manusia. Keindahan hidup adalah ketika kita dapat hidup berdampingan dengan damai bersama seluruh umat manusia. Tuhan menghendaki agar semua orang dapat hidup berdampingan dalam damai. Yesus mengajarkan bagaimana bersikap terhadap orang lain, sehingga tercipta hubungan harmonis. 

10 September 2015

Markus 8:27-38 (Minggu, 13 September 2015)



    MENGIKUT YESUS : MENYANGKAL DIRI, MEMIKUL SALIB

Betapa mudah dan enak untuk mengatakan bagi orang Kristen, saya mau ikut Yesus. Apalagi menyanyikan lagi Kidung Jemaat No. 375 dengan meresapinya, kita menjadi orang yang begitu teguh dan tulus hendak mengikut Yesus. Namun, seberapa besar ketulusan dan keteguhan kita mengikut Yesus. Bukankah kita berkehndak mengikut Yesus agar dapat menikmati kehidupan dunia yang penuh pesona ini. Adakah kita pernah membayangkan bahwa mengikut Yesus berarti melepaskan diri dari kemegahan dunia ini, dan itu berarti kesiapan menderita ?

5 September 2015

Yesaya 35:4-7a (Minggu, 6 September 2015)



       KUATKANLAH HATIMU, ALLAH MENYELAMATKANMU

Di dalam hidup ini banyak peristiwa yang terjadi, ada yang menyukakan hati tetapi tidak sedikit yang membuat hati kita bersedih. Kita bisa memberikan analisa tentang suatu peristiwa tetapi pada akhirnya Tuhan memiliki kuasa atas alam dan kehidupan manusia.
Umat Tuhan berada di dalam penderitaan di pembuangan. Mereka menjadi orang tawanan dan sudah tawar hati (putus asa) untuk mengalami perubahan hidup. Apakah pembuangan merupakan penghukuman atau ada kehendak Tuhan di dalamnya ?