4 Mei 2016

Efesus 1:15-23 (Hari Kenaikan)



  KRISTUS MEMENUHI SEMUA DAN SEGALA SESUATU

Kita beribadah hari ini dalam rangka merayakan salah satu dari hari Raya Gerejawi, yaitu HARI KENAIKAN. Kitab Lukas 24 : 50 – 53 cukup lengkap menggambarkan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Yesus membawa murid-muridNya sampai dekat Betania. Di kota Betania ini, Yesus memberkati murid-muridNya. Dan ketika Yesus memberkati, Ia naik ke sorga. Setelah Kenaikan Yesus ke sorga : murid-murid sujud menyembahNya, Mereka sangat bersukacita, Mereka senantiasa berada di Bait Allah, untuk menantikan kedatangan Tuhan Yesus kembali dengan penuh pengharapan. 

Bagaimanakah orang percaya dalam menantikan kedatangan kembali Tuhan Yesus ? Inilah yang menjadi renungan kita pada Hari Kenaikan Tuhan Yesus tahun ini.  Bacaan dari Efesus 1:15-23 ini memberikan tiga hal yang berkaitan dengan hari Kenaikan Tuhan Yesus dalam hidup berjemaat.
Iman dan Kasih
Paulus bersyukur atas kehidupan Jemaat Efesus, karena mereka hidup dengan Iman dan kasih. Mereka hidup di dalam iman kepada Yesus, yang akan segera datang. Di dalam penantian itu, mereka membangun persekutuan dengan kasih yang begitu indah. Mereka saling mengasihi, dan juga mengasihi semua orang kudus.  Dengan model persekutuan yang diwarna rasa kasih sesama, membuat mereka makin dikuatkan dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus.
Doa Paulus
Paulus berdoa untuk jemaat yang dikasihinya ini, agar Tuhan memberikan Roh hikmat dan wahyu, sehingga mereka lebih mengenal Yesus dengan benar. Mengenal Kristus bukan dengan memaksakan pikiran sendiri kepada Kristus tetapi membiarkan Kristus memberlakukan kehendakNya di dalam diri orang percaya.  Karena itu, pengenalan yang benar akan Kristus adalah dengan Roh hikmat yang dari Tuhan. Manusia hanya dapat mengenal Kristus dengan mata hati, bukan logika belaka. Roh Tuhan menggerakkan setiap orang percaya untuk mengenal Tuhan.
Dengan pengenalan yang benar tentang Kristus, maka orang percaya dapat dibukakan hatinya untuk mengerti tentang pengharapan. Dengan mengenal Kristus secara benar, maka orang percaya akan tersentak dan tersadar, bahwa kehidupan yang kita alami ini tidak seberapa dibandingkan kehidupan kekal. Ay 18-19 menyebutkan : betapa kayanya kemuliaan, dan betapa hebat kuasa-Nya’. Pengharapan akan hidup kekal, itulah tujuan utama orang-orang percaya.
Kristus adalah Kepala Jemaat
Dalam penantian itu, orang-orang percaya haruslah bersekutu. Fungsi dari persekutuan itu adalah agar mereka memiliki kesabaran dalam masa penantian itu. Karena itu sangat penting membangun persekutuan yang saling menguatkan, saling berdoa, saling mengasihi.
Dalam persekutuan itu, Kristus adalah Kepala. Dengan menempatkan Kristus sebagai Kepala, maka KRISTUS MEMENUHI SEMUA DAN SEGALA SESUATU. Dia yang berkuasa atas persekutuan itu, bukan orang-orang yang menjadi anggotanya.
Sedangkan jemaat hendaknya hidup dengan rendah hati. Semua anggota tunduk kepada kehendak Kristus, dengan saling melayani. (Efesus  5:21) : ‘rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus’.
Dengan demikian maka persekutuan yang menantikan Kristus itu akan kuat dan dipenuhi rasa sukacita.

Peringatan Kenaikan Yesus ke sorga mengingatkan orang-orang percaya, bahwa manusia tidak hanya dibatasi oleh dunia yang sekarang, tetapi ada dunia YAD. Yesus naik ke sorga untuk mempersiapkan hidup kekal itu bagi orang-orang percaya. Di sanalah orang-orang percaya menikmati kedamaian abadi.
Sesungguhnya, pengharapan orang percaya tidak berhenti pada kenikmatan duniawi tetapi lebih jauh lagi, orang percaya memiliki pengharapan rohani, yaitu kehidupan sorga yang kekal itu. (I Korintus  15:19) : ‘Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia’.
Sebagai orang yang beriman, kita memang patut bersyukur atas berkat-berkat Tuhan. Kita juga berpengharapan, bahwa Allah masih akan memberikan berkat-berkat dunia yang berkelimpahan. Namun, sebagai orang percaya ; apakah pengharapan kita hanya sejauh sajian dunia ? Ada kekayaan Allah yang jauh melampaui dari segalanya, yang harus kita miliki sebagai orang percaya. Kekayaan Kristus itu adalah, dimana kita akan dianugerahi kehidupan sorgawi yang penuh sukacita. Namun, selama di dalam dunia ini, Kristus memanggil kita untuk bersekutu. Persekutuan yang dimaksud adalah persekutuan yang penuh kasih. Karena itu, di dalam persekutuan tidak boleh ada yang saling menyakiti. Kalau tak dapat membuat orang bersukacita, jangan membuat batu sandungan atau menyakiti orang lain. Dalam persekutuan itu, kita hanyalah memuji dan melayani Tuhan.
Dengan kasih, pengharapan, dan persekutuan, maka kita akan dikuatkan menghadapai dunia yang penuh pergumulan ini. AMIN

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar