24 Februari 2016

Yesaya 55:1-9 (Minggu Okuli)



     KECAP DAN NIKMATILAH HIDANGAN TUHAN

Mengecap dan menikmati kebahagiaan merupakan tujuan hidup manusia. Manusia mencari kebahagiaan itu dengan rancangannya sendiri : dimulai dari yang paling dasar sampai yang tertinggi (kalau bisa tercapai). Tetapi manusia akan terus haus dan lapar, tak terpuaskan, hingga kemuadian membuat manusia hidup gelisah. Orang-orang miskin berharap menjadi kaya, dan orang kaya berharap memiliki harta yang lebih banyak. Sama-sama tak pernah puas, dan sama-sama tak menikmati hidup yang memuaskan.
Umat Tuhan yang sedang berada di pembuangan sesungguhnya sudah melewati masa krisis. Mereka sudah memiliki kebebasan menikmati kehidupan sebagaimana masyarakat lain. Mereka memiliki sumber penghasilan atas upah jerih pekerjaan yang mereka lakoni. Mereka memiliki uang dan dapat membelanjakannya untuk keperluan hidup mereka. Namun, semua itu tidak memuaskan hidupnya, masih ada yang kurang, ada yang mengganjal.

19 Februari 2016

Filipi 3:17 - 4:1 (Minggu, 21 Peb 2016)



       BERDIRILAH DENGAN TEGUH DALAM TUHAN

Pergumulan berupa ancaman dan tekanan acap kali menghampiri hidup manusia. Ancaman yang begitu hebat, selain mengganggu aktifitas juga dapat mengganggu iman percaya. Namun, sebagai orang percaya, ancaman apapun yang menghampiri dan darimana pun sumbernya hendaklah kita tetap berdiri dengan teguh dalam Tuhan.
Paulus dan para penginjil lainnya sering menghadapi masa yang cukup berat tetapi mereka senantiasa percaya kepada Tuhan Yesus, sehingga mereka tetap dapat berdiri kokoh. Pengalaman demi pengalaman menjadi kekuatan bagi Paulus, sehingga dirinya dapat menjadi teladan bagi orang-orang percaya saat menghadapi pergumulan.

5 Februari 2016

2 Korintus 3:12 - 4:2 (Minggu, 10 Peb 2016)


               ROH YANG MEMERDEKAKAN
           

Kita sering menyapa orang yang sudah kita kenal sambil memberitahukan raut wajahnya. Misalnya : - eh…kok kamu bersedih, wah….ceria sekali kelihatannya, bah….kok ngelamun ? Yah,…kita memang diberikan kemampuan membaca wajah orang-orang yang ada di sekitar kita. Kondisi wajah seseorang dapat dipengaruhi faktor dari luar maupun dari dalam. Kita bisa memberi perawatan rambut, wajah, kulit, sehingga tampak anggun, cerah, cantik. Itu pengaruh dari luar. Sedangkan pengaruh dari dalam ditentukan oleh hati, jiwa, pikiran kita. Ketika hati kita sedang sukacita, jiwa kita tentram-damai, atau pikiran kita begitu tenangnya, maka wajah kita turut memancarkan sukacita.