20 Mei 2017

Mazmur 66:8-20 ALLAH YANG DIKENAL


       TUHAN MENDENGARKAN DOA

Nama Minggu kita saat ini adalah Rogate (berdoa). Nafas orang percaya adalah doa. Doa membawa kita membangun komunikasi/relasi dengan Allah. Apakah kita mengenal Allah yang kepadaNya kita menyembah ? Jangan-jangan anda menyembah hantu !!! Kita perlu mengenal siapa yang kita sembah, bagaimana kita menyembah Allah, dan apakah Allah berkenan atas doa-doa kita ?

MEMUJI ALLAH YANG DIKENAL
 ‘Pujilah Allah kami’, demikian kalimat mengawali nas ini. Pemazmur mengetahui bahwa banyak bangsa membuat allah-allah yang disembah. Mereka menyembah allah-allah yang mereka sendiri tak mengenalnya. Karena itu, Pemazmur dengan penuh keyakinan dan bangga mengajak bangsa-bangsa asing memuji Allah yang disembahnya. Pemazmur sungguh mengenal Allah yang disembah, yaitu Allah pemelihara jiwa manusia. Pemazmur mengajak bangsa-bangsa yang tak mengenal yang mereka sembah, supaya mereka turut menyembah Allah pemelihara jiwa manusia itu.
Allah pemazmur bukanlah Allah yang selalu memberi kemudahan. Allah membiarkan umatnya mengalami pergumulan yang hebat (10-12) : ‘membawa kami ke dalam jaring,… mengenakan beban pada pinggang,… bahkan Allah yang membiarkan umatNya menerima hinaan (membiarkan orang melintasi kepala kami). Tetapi di atas semua tantangan hidup itu, Allah mempertahankan jiwa umatNya dan tidak membiarkan kakinya goyah. Allah menopang hidup umatNya menghadapi tantangan hidup. Allah membolehkan semua itu agar umatNya dikuatkan dan dikokohkan dalam menghadapi segala tantangan hidup. Allah yang memberikan ujian hidup yang berat untuk memperkokoh iman umat yang menyembahNya.  
Hidup manusia memang selalu dilanda pergumulan, tetapi Allah mempunyai tujuan seperti dikatakan pada ay 10 : diuji untuk dimurnikan. Kemurnian yang dimaksud adalah, agar umatNya tidak cengeng tapi ingin menjadikannya sebagai umat yang berkwalitas. Manusia terkadang merasa hanya memikirkan ekonomi, tapi setelah itu ia memikirkan yang lain, sehingga pergumulan tidak pernah selesai…hidupnya tak pernah berkualitas. Jadilah namanya MARSELA (marsak selalu)…maup mai..
MEMUJI ALLAH MELALUI PERSEMBAHAN
Kepada Allah yang memelihara jiwanya, pemazmur datang menyembahNya. (Ay.13) : ‘Aku akan masuk ke dalam rumahMu’. Memuji Allah melalui ibadah. Ibadah adalah penyembahan, yang diikuti oleh persembahan. Pemazmur datang memuji (menyembah) Allah yang sungguh dikenalnya dengan membawa persembahan. Persembahan yang dibawa pemazmur bukanlah ‘alat suap’ melainkan persembahan syukur. Pemazmur telah merasakan pemeliharaan Allah atas jiwanya, sehingga ia datang kepada Allah yang disembahnya. Saat berada dalam pergumulan, pemazmur memang bernazar dengan mulutnya. Karena itu, persembahan pemazmur ini merupakan persembahan syukur atas pengasihan Allah dalam hidupnya.
Allah pemazmur bukanlah Allah yang kerempeng atau kurus, tetapi Allah  yang mahabesar, mahakuasa. Karena itu, selera Allah pun sangat besar. Allah menginginkan korban persembahan ‘binatang gemuk’. Sesungguhnya Allah bukan melihat persembahan itu, melainkan seberapa besar kedalaman rasa syukur yang mempersembahkannya.
MEMUJI ALLAH DENGAN DOA
Ada suatu pertanyaan yang selalu muncul mengenai doa-doa yang kita panjatkan : ‘Apakah Allah mendengar doaku atau mengapa Allah tidak menjawab doaku ? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita harus sadar tentang syarat doa, yaitu supaya takut akan Allah (16). ‘takut akan Allah’ adalah orang yang takut melakukan dosa.
Ada sebuah cerita/atau anekdot. Sebuah perusahaan bonafit menerima seorang pegawai untuk ditempatkan pada posisi yang sangat menentukan. Perusaan tersebut melakukan seleksi, karena disamping akan memilih yang berkualitas, juga karena banyak pelamar. Seleksi terakhir tinggal 5 orang. Kelima orang ini jalan mondar-mandir menunggu waktu seleksi terakhir. Salah seorang dari 5 ini pasti orang Kristen, sebab ia kemudian memilih untuk menenangkan dirinya dengan duduk…..lalu berdoa. Isi doanya : Ya, Tuhan yang baik….biarkanlah mereka itu melupakan Engkau, sehingga saya yang mendapatkan anugerahMu. Apakah dia akan mendapatkan kedudukan itu ? Saya pun tidak tahu. Yang jelas, ia tidak menunjukkan bahwa ia tidak takut Allah, sebab ia justru melakukan dosa, dengan mengharapkan orang lain menderita.

Melalui kesaksian Pemazmur (19-20) : ‘Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang diucapkan, yang tidak menolak doaku.’ Manusia perlu mengenal Allah yang disembah. Manusia juga perlu merenungkan : apa yang kita perbuat ketika Tuhan mengabulkan doa kita ? Doa adalah komunikasi dengan Allah. Hal yang mungkin terjadi dalam komunikasi itu adalah mis-komunikasi, karena Allah itu memang sangat berbeda dengan kita.
Kita perlu berdoa dengan benar, kita menyembah dia dengan benar, dan kita harus belajar memahami jawaban atas doa kita. Pemazmur mengaku, bahwa ‘Sesungguhnya, Allah telah mendengar doa, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan, yang tidak menolak doaku’. Siapapun yang berdoa kepada Allah dengan benar, maka Allah pasti akan mengabulkanNya. Hanya saja, kita harus bisa menangkap dan mengenal jawaban Allah. AMIN

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar