15 Juni 2017

Keluaran 19:2-8 HARTA KESAYANGAN



      MENJADI HARTA KESAYANGAN TUHAN
                  (Keluaran 19:2-8)


Kitab Keluaran sering juga disebut sebagai ‘Kitab Pengembara’, karena isinya menceritakan kisah umat Tuhan sejak keluar dari Tanah Mesir dan pengembaraan selama 40 tahun.
Pengembaraan tersebut bukan sesuatu yang terjadi begitu saja, tetapi pengembaraan ini merupakan rencana Tuhan yang mempunyai tujuan. Pengembaraan umat Tuhan memberikan banyak pengalaman iman. Dalam nas ini, setelah pengalaman selama tiga bulan, Musa berjumpa dengan Tuhan di Gunung Sinai. Tuhan mengingatkan Musa akan pengalaman umat di Mesir dan pembebasannya. Begitu beratnya rakyat Mesir dan raja Firaun melepaskan mereka untuk diperbudak, tetapi Tuhan dengan kuasaNya membawa umatNya keluar. Umat itu boleh keluar dari perbudakan adalah karena kuasa dan pemeliharaan Tuhan.
Tuhan menghendaki mereka bukan menjadi budak tetapi menjadi bangsa yang unik, terpuji, dan diberkati. Mereka akan menjadi bangsa yang unggul diantara bangsa-bangsa lain. Karena itu, Tuhan menghendaki umatNya agar sungguh-sungguh mendengar firmanNya dan setia pada janji Tuhan. Dengan ketaatan itu maka Tuhan menetapkan umat itu menjadi ‘Harta Kesayangan’ dari bangsa-bangsa lain. Penetapan Tuhan menjadikan mereka sebagai ‘harta kesayangan’ merupakan kedaulatanNya. Tuhan menjadikan mereka sebagai umat kesayangan bukan karena keunggulan mereka melainkan hanya karena kasih karunia. Tuhan memiliki kebebasan untuk menentukan umat pilihanNya.
Sebagai umat kesayangan, Tuhan menjadikan mereka sebagai ‘Kerajaan Imam’ dan ‘bangsa yang kudus’ (ay.6). KERAJAAN IMAM. Dalam hal ini seluruh umat Tuhan menjadi imam, atau hamba yang melayani Tuhan. Umat Tuhan melayani atas ketetapan Tuhan dan hanya bagi kemuliaanNya saja. Sebagai kerajaan imam, tugas utama mereka adalah untuk mengingatkan dan menuntun bangsa-bangsa lain untuk datang kepada Tuhan. Mereka harus menjadi teladan yang menuntun bangsa-bangsa lain untuk mengenal kehendak Tuhan, sehingga bangsa lain pun turut beroleh keselamatan.
BANGSA YANG KUDUS. Umat Pilihan juga disebut sebagai bangsa yang Kudus. Jika disebut Kudus, maka mereka memiliki perbedaan dengan bangsa lain. Perbedaan yang dimaksud bukan dari segi kwantitas tetapi segi kwalitas. Mereka harus menjaga kehidupan mereka,  agar tidak tercemar oleh hal-hal yang bertentangan dengan firman Tuhan. Dengan pandangan hidup, gaya hidup, pola pikir, tindakan umat Tuhan, maka bangsa lain akan menjadi taat kepada Tuhan. Itulah maksud Tuhan memilih dan menguduskan umat pilihanNya.
Status mereka sebagai umat kesayangan Tuhan maka mereka harus merespon dengan menunjukkan kesetiaan hati mereka mendengarkan firman Tuhan dan berpegang pada perjanjianNya.

Kita adalah umat kesayangan Tuhan, karena kita telah beroleh keselamatan melalui Yesus Kristus. Tuhan sungguh sayang kepada kita. (Amin !!!)  Tuhan telah menetapkan kita menjadi kerajaan imam dan bangsa yang kudus di dunia ini. Sebagai umat kesayangan Tuhan maka kita harus terus menggumuli dan hidup di dalam terang firman Tuhan. Firman Tuhan harus menjadi andalan kita dalam mengarungi kehidupan ini. Kita mau diubahkan, dibaharui, dan dihidupi oleh firman Tuhan. Sebagai umat kesayangan, kita terpanggil melakukan kehendak Tuhan, bukan kehendak pribadi atau golongan. Kita dipanggil Tuhan untuk dapat menerangi dan menggarami dunia ini, menuntun bangsa atau orang lain agar ikut memperoleh keselamatan.
Penetapan kita sebagai umat kesayangan sesungguhnya sangat luar biasa, dimana kita berada di dalam pemeliharaan Tuhan, sebab kita adalah milik Tuhan. Dia yang berkuasa dan memelihara kita dari segala tantangan dalam hidup ini. Pun dalam segala perbuatan kita yang berhubungan dengan kehendak Tuhan akan selalu dalam penyertaanNya.
Keluarga Kristen adalah gereja yang terkecil. Oleh sebab itu, seluruh anggota keluarga harus bertumbuh menjadi imam, sehingga keluarga menjadi keluarga kesayangan Tuhan. Keluarga yang disayangi Tuhan akan memancarkan kasih Tuhan itu ke luar.
Jika keluarga-keluarga Kristen bertumbuh dalam kehendak Tuhan, maka dalam gereja besar, seperti persekutuan kita ini (gereja besar) akan merasakan pengasihan Tuhan, semua bersukacita.
Kita boleh berbangga dan bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan telah menjadikan kita sebagai umat kesayanganNya. Dengan status itu, kita perlu merenungkan, apa arti nilai lebih kita itu bagi orang lain. Mestinya nilai lebih (apapun) yang kita miliki itu dapat kita gunakan untuk melayani orang lain. Demikian juga sebagai umat yang kudus, hendaklah kita sungguh-sungguh hidup sebagai umat yang berbeda dengan yang lain. Berbeda bukan berarti mengisolasi diri, tetapi hidup sebagaimana layaknya umat Tuhan. AMIN

 

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar