12 Oktober 2017

Filipi 4:1-9 (BERSUKACITALAH)



           BERSUKACITALAH DALAM TUHAN

Manusia pasti ingin menikmati hidup sukacita. Jika tidak, berarti anda sudah gila ! Sukacita adalah dimana manusia merasakan suatu keindahan yang luar biasa. Pada saat ini manusia wajib menikmati hidup sukacita. Beberapa pendapat mengatakan bahwa berbagai jenis penyakit sekarang ini disebabkan kurangnya (tidak) bersukacita. Manusia stress dan jatuh dalam berbagai jenis penyakit. Itu sebabnya, ketika ada orang yang sakit kita hibur/kuatkan orang itu dengan perkataan : ‘jangan banyak berpikir ….. ngak usah dipikirkan semuanya’. Kita sesungguhnya berkata : Bersukacitalah !

Tema kita minggu ini : BERSUKACITALAH DALAM TUHAN. Bagaimana agar kita bersukacita memang tidaklah mudah. Ada berbagai faktor membuat yang menghambat kita bersukacita ; bisa karena gangguan dari luar lain tetapi dapat juga oleh diri sendiri.
Dalam nas ini (ay.2-3) terjadi gangguan yang menyebabkan hilangnya sukacita. Euodia dan Sintikhe adalah rekan Paulus dalam mewartakan Injil Kristus. Mereka memang mewartakan Injil dengan penuh sukacita. Pertumbuhan Injil saat itu sangat pesat, banyak orang menjadi pengikut Tuhan, persekutuan Kristen bertumbuh.
Siapa yang membuat pertumbuhan itu ? Di sinilah timbul masalah. Euodia dan Sintikhe masing-masing mengklaim bahwa pertumbuhan itu karena ‘kehebatan’ mereka. Euodia memposisikan dirinyalah yang banyak berjuang. Demikian juga Sintikhe menempatkan dirinya sebagai yang sangat berjasa. Ini adalah kesombongan. Hubungan mereka menjadi retak. Sukacita mereka menjadi kurang. Hal ini tentu saja menghambat percepatan pemberitaan Injil. Karena itu, Paulus menasehati mereka supaya sehati sepikir. Tapi memang orang sombong susah dinasehati. Paulus juga meminta kepada Sunsugos, yang juga pemberita Injil untuk menengahi masalah Eoudia dan Sintikhe, agar mereka berdamai. Apalagi nama mereka sudah tercantum dalam buku kehidupan.
Sayang sekali kalau akhirnya Tuhan mencoret nama mereka …..
Kasus ini tentu saja mengurangi sukacita di antara mereka dan pelayanan pemberitaan Injil. Kesombongan memang penghambat untuk menikmati hidup sukacita, dan menjadi kendala dalam pelayanan.
Lalu, bagaimana agar beroleh sukacita itu ?
Paulus mengulangi perkataan ‘bersukacita’, karena itu menjadi sangat penting dalam kehidupan Kristen. Manusia berada di dunia ini hanya sementara waktu, orang Kristen sedang menantikan parousia. Dalam penantian ini, orang Kristen haruslah hidup dengan sukacita. Itu sebabnya, Paulus berulang menekankan kata ‘sukacita’ (4:4) : ‘Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!’.
-          Sukacita : KEBAIKAN HATI
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Paulus tidak ingin orang Kristen menjadi sombong apabila melakukan kebaikan. Tetapi Paulus ingin agar perbuatan baik itu menjadi kesaksian bagi banyak orang. Paulus mengatakan (2 Korintus 3:3) : ‘kamu adalah surat Kristus’. Pun kebaikan itu adalah tanda sukacita. Sukacita dapat makin kita rasakan apabila kita mendapat ‘label’ sebagai orang baik.
Kebaikan itu perlu dilakukan karena Tuhan sudah dekat.
-          Sukacita : JANGAN KUATIR DAN BERDOA
Janganlah kamu khawatir tetapi nyatakanlah dalam doa.
Ada peringatan saat berdoa : ‘jangan engkau berdoa jika hatimu penuh rasa kuatir’. Seorang teolog berkata ‘Kekuatiran lebih berlawanan dengan doa ketimbang ‘api dengan air’. Artinya, orang yang berdoa tapi penuh rasa kuatir maka ia sendiri tidak meyakini doanya. Oleh sebab itu, sebelum berdoa timbulkan dulu pengharapan dalam dirimu, bahwa Tuhan dapat memberi jawab atas doa permohonanmu. 
Doa orang percaya bukanlah emosi dan atau teriak-teriak melainkan percakapan indah bersama Tuhan. Percakapan yang akrab untuk menyampaikan rasa syukur dan permohonan yang kita yakini. Dengan demikian, saat berdoa pun kita sudah merasakan damai dan pengasihan Tuhan. Berdoalah dengan penuh sukacita.
-          Sukacita : BERPIKIR POSITIF
Paulus menggunakan kata “logizomai”. Paulus menuliskan delapan kata dalam ‘berlogizomai’ ini : semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Berpikir positif berarti memainkan nalar untuk kebaikan, yang menyenangkan pikiran, hati, dan jiwa kita.
Ø  benar ; Tuhan memberi hidup bagi saya untuk berlaku benar
Ø  mulia ; Tuhan mencipkatan saya dan orang lain sebagai makhluk mulia. Jadi jangan menghina orang lain !
Ø  Adil ; berpikir dan bertindaklah secara adil… jangan korupsi kau pikiri !
Ø  suci ; Tuhan telah menyucikanku, karena itu aku takkan menodai diriku sendiri
Ø  manis : mencoba menikmati segalanya dengan rasa manis.
Ø  sedap didengar ; aturlah pikiran sehingga perkataan kita sedap kedengaran. Jangan sampai menyakiti orang. Misal : orang pakai kalung emas tapi kita katakan : ‘kau kok pake sangge-sangge ! Mauplah orang seperti itu.... tak basukocito dio.
Ø  kebajikan ; berpikirlah untuk berbuat kebaikan kepada orang lain, jangan yang jahat
Ø  patut dipuji ; kalau memang perbuatan orang itu bagus/baik, yah… berikan saja pujian.
Melalui nas ini, ada empat hal yang dapat membuat kita bersukacita : jangan sombong, lakukan kebaikan, berdoa dengan benar, dan berpikir positif. Dengan demikian, pastikan Tuhan memberkati engkau dan menikmati sukacita yang meluap-luap. AMIN

Artikel Terkait



7 komentar:

  1. Hahah thanks amang 😊 salah fokus aku ke bagian sangge sangge hahahah

    BalasHapus
  2. Jangan kuatir saat berdoa sehingga saat berdoa penuh dengan sukacita dan yakinlah pada doa dan pengharapan pada Tuhan.
    Terima kasih pak pdt

    BalasHapus
  3. Amin
    Bpk Pdt
    Tetap semangat beritakan injl.
    Sehat selalu dan GBU

    BalasHapus
  4. Amin...

    Tuhan Yesus memberkati

    BalasHapus
  5. Besok perayaan nyepi untuk umat budha sedunia. Suka cita pada epipani n bagi diri sendiri dalam guna gunakan holygood pada internet refund prusperity morate tentunya. Dulu mashe kecil nasehat terahir tidak banyak hanya al hasilkan banyak berkat ketuhanan karena tidak surrender pada raindence From God.
    Bagianenarik prausia pada catasexophon pada From God Form nasehat terakhir prusperity. Sebagaimana diri sendiri hanya manusia ketuhanan n actor kampung yang siap casting BTC dalam presedence forbiden ship non marine komunis plegua famillinude lingu up regional flaged. Begitu pula non exsecutive yabg reformasi ini berbegai regional wide round the globe signify enggaged n adopsinya termasuk probiz reduces malware ringsat n ramsomal ware.
    Kesaksian rasul Paulus n ketiga intectualnya signify kesaksian manusia ketuhanan. Recovery testamonia presickasi belt implicasi secret transformisi sebagaimana non actor n non exsecutive dalam signify transformisi live pruspirity. Dari kemiskinan dalam class internet maupum migrasi digital refund serta forbidem ship. Gratitude pruspirity testamonia of interst forbiden inclusive manify internet with provide significan. Kelanjutan yang saat ini stay home n live fasiltas jadi asas manfaat menarik intelectual dignature dalam epi wide ship 5O loved n just be love last M24 none advicedued inabsential then of prusperity testemonia M21.

    BalasHapus
  6. Terima kasih Bapak Pendeta dalam pemberitaan injil Tuhan...

    BalasHapus