8 Oktober 2014

Matius 22:1-14 (GKPI, 12 Okt 2014



GUNAKANLAH PAKAIAN PESTA SEBAB SEMUA TELAH TERSEDIA

Ketika menerima sebuah undangan pesta, kita akan menelusuri ; pesta apa, siapa yang pesta, dimana pestanya, apakah saya hadir, kado apa layak saya berikan ? Demikian juga si empunya pesta akan berusaha membuat pesta itu sebaik mungkin, agar para undangan menikmati sukacita. Nas ini mengumpamakan seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin anaknya. Lazimnya raja berpesta maka yang diundang adalah orang-orang pilihan. Dalam hal mengundang, orang Yahudi rupanya sangat hormat ; mula-mula undangan disampaikan secara umum, kemudian masih dilanjutkan dengan undangan secara khusus. Sekalipun undangan sudah dilakukan demikian dan yang berpesta adalah raja, tidak otomatis orang yang diundang menghadirinya. Para undangan memiliki berbagai dalih sehingga tidak datang ke undangan itu dengan berbagai alasan pribadi. 

Matius 22 : 15-22 (Minggu, 19 Oktober 2014)



            YANG WAJIB KITA BERIKAN KEPADA ALLAH

Pajak adalah salah satu penghasilan negara yang digunakan untuk mengelola negeri ini. Pajak yang dibayarkan oleh rakyat tampaknya terus menimbulkan pro-kontra sejak dahulu sampai sekarang. Di Indonesia, masalah membayar pajak bukan lagi soal ‘ya’ atau ‘tidak’ tetapi bagaimana kejujurannya, baik oleh penguasa (pemerintah) sebagai pengelola maupun dari para wajib pajak.

24 September 2014

Matius 21:23-32 (GKPI, 28 September 2014)



MEYAKINI KUASA YESUS KRISTUS

Duet tokoh dalam kitab Injil : Yohanes dan Yesus cukup menggetarkan masyarakat Yahudi. Yohanes menyerukan pertobatan dan melayankan baptisan, serta mempersiapkan jalan bagi Sang Juruselamat. Sedangkan Yesus melakukan banyak hal ; penyucian Bait Allah, mujizat, serta pengajaranNya yang mengagumkan. Yohanes dan Yesus sedang melakukan pembaharuan secara total. Imam-imam Kepala serta tua-tua bangsa Yahudi turut merasakan perubahan  masyarakat.  Namun, mereka merasa terusik dengan gerakan pembaharuan itu. 

Yesaya 64:1-9 (Minggu 30 Nov 2014)



                  TUHAN ITU BAPA KITA
                                     
Dalam kehidupan ini banyak terjadi peristiwa-peristiwa besar. Sesungguhnya, Tuhan yang membuat peristiwa-peristiwa yang dahsyat dalam kehidupan ini ; entah itu menyenangkan atau mendukakan manusia. Misalnya, Tuhan membuat peristiwa alam ; gempa bumi, banjir yang hebat, kemarau panjang, panas matahari yang menyengat dsb. Pada zaman yang serba hebat ini, manusia memang mampu mengatasi berbagai bencana alam ; membuat rumah tahan gempa, membangun kanal besar menjaga banjir, membuat hujan buatan, menghindari panas dengan memasang ac di rumah, kantor, mobil dan di segala tempat. Manusia sah-sah saja mengantisipasi atau menjaga diri dari berbagai  ancaman. Tetapi yang lebih utama, manusia mestinya sadar, bahwa dibalik peristiwa itu Tuhan sedang memperkenalkan dirinya kepada manusia.

Yehezkiel 18:1-4 + 25-32 (Epistel)



PERBAHARUILAH HATIMU

Yehezkiel adalah seorang Yahudi yang ikut bersama orang banyak diangkut ke pembuangan Babel. Sebagaimana nabi lainnya yang mampu untuk melihat dan mengetahui hal-hal yang supra-normal, demikian juga dengan Yehezkiel. Namun, Yehezkiel tidak begitu saja menerimanya, ia juga menggunakan nalarnya. Penglihatan-penglihatan (vision) yang diterimanya selalu diuraikan dengan sejelas mungkin. Yehezkiel selalu mencoba melukiskan dengan panjang lebar setiap penglihatan yang dialaminya tentang kemuliaan Tuhan. Dalam melakukan tugas kenabiannya, Yehezkiel menyampaikan firman Tuhan secara terus-menerus tanpa peduli apakah Israel memperhatikan ucapan-ucapannya; yang penting ia sudah menyampaikan peringatan dan berita kenabian. 

12 September 2014

Kejadian 50:15-21 (Epistel)



       KASIH PERSAUDARAAN DALAM KELUARGA ALLAH (Kej. 50:15-21)

Dalam sebuah keluarga, jika ada yang meninggal maka keluarga itu akan sangat merasa sedih. Terlebih bila yang meninggal itu seorang ayah, maka ratap tangis keluarga itu akan begitu menyedihkan, karena akan terganggunya ekonomi. Tetapi ada yang lebih penting jika meninggal sang ayah, hilangnya pemersatu di dalam keluarga itu. 

8 September 2014

Roma 14:1-12 (Minggu, 17 September 2017


            HIDUP ATAU MATI UNTUK TUHAN
                      (Roma 14:1-12)

Kedatangan Tuhan adalah peristiwa yang paling utama dalam kehidupan orang Kristen. Sambil menantikan kedatangan Tuhan itu, orang-orang percaya membangun persekutuan, penyembahan dan persembahan. Persekutuan mestinyalah terpelihara baik dengan tidak membedakan suku bangsa, warna kulit, budaya, marga. Semua menyatu hanya untuk memuliakan Tuhan. Mereka adalah orang-orang percaya akan kasih dan kuasa Tuhan.