2 Juli 2016

Ulangan 30:9-14 (Minggu, 10 Juli 2016)


   BERPEGANG PADA PERINTAH DAN KETETAPANNYA
                           (Ulangan 30:9-14) 


Kitab ulangan ini merupakan pidato-pidato Musa yang terdiri dari  ikhtisar perundang-undangan yang ada di dalam kitab Keluaran, Imamat, dan Bilangan. Namun bukan sekedar pengulangan belaka tetapi juga mengikuti pola khas, yakni pola perjanjian dan perluasan asas-asanya.
Musa menyampaikan pidato ini saat orang Israel berkemah di dataran Moab. Mereka sedang mengaso di dataran subur itu sambil memandang ke arah Yerikho dan daerah sungai Yordan. Tanah yang dijanjikan Tuhan dan yang lama mereka idam-idamkan telah berada di hadapan mata umat. Di sinilah Musa mengingatkan mereka akan perbuatan-perbuatan Allah yang Maha kuasa untuk kepentingan mereka, melalui pidato yang berapi-api.

23 Juni 2016

Lukas 9:51-62 BERITAKANLAH KERAJAAN ALLAH



          IKUT YESUS ? LUPAKAN DUNIA !

Menyebut Nama Yesus terasa mudah, menyenangkan, dan tampak bagaikan orang rohani. Tetapi menerima Yesus memasuki relung hati tidaklah gampang. Penolakan, kepura-puraan, ketidaksanggupan, ketidakpahaman, budaya dan berbagai kepentingan duniawi membuat manusia sulit menghadirkan Yesus ke dalam hatinya. 

22 Juni 2016

Mazmur 16:1-11 HATI NURANI



    KEBAHAGIAAN SEMPURNA DALAM TUHAN

Manusia tidak pernah tahu pasti kehidupan masa depan. Kita hanya menjalani, dan mengikuti arus dunia dengan pikiran. Di tengah-tengah arus dunia yang dinamis, manusia berhadapan dengan berbagai tawaran, tantangan, dan jebakan. Manusia diperhadapkan dengan berbagai pilihan. Terkadang, manusia kehilangan akal sehat untuk menentukan pilihan. Ketika pilihan itu tidak tepat, kita terjebak dalam ketakutan dan jatuh pada kejahatan.

13 Juni 2016

Lukas 8:26-39 LEGION



    CERITAKANLAH PERBUATAN ALLAH ATASMU

Siapakah memimpin hidupmu ? Semoga bukan setan. Kalaupun memang setan yang memimpinmu, segeralah datang kepada Yesus, agar dibebaskan jiwamu dari genggamannya. Jika setan yang berkuasa atas hidup kita, maka hidup kita akan dilanda kegelisahan. Karena itu, kita perlu sering mengambil waktu sejenak merenungkan hidup ini untuk meneliti/mendeteksi apakah masih roh Tuhan memimpin hidup kita. 

8 Juni 2016

2 Samuel 12:1-16 (Minggu, 12 Juni 2016)



  PENGAKUAN DOSA MENGHASILKAN PENGAMPUNAN


Kita sering mendengar kisah hidup Daud yang luar biasa ; dari seorang pengembala domba, kemudian menjadi raja Israel Raya. Tuhan sungguh memberkati Daud dengan banyak hal. Tetapi hati Daud berubah seiring dengan kuasa, jabatan, harta yang dimilikinya. Ia jatuh ke dalam nafsu dosa.

1 Juni 2016

Wahyu 22:1-5 (Minggu, 5 Juni 2016)



     TUHAN MENERANGI UMATNYA UNTUK MEMELIHARA LINGKUNGAN HIDUP

Tuhan itu baik. Kalimat indah diucapkan apalagi sungguh dinikmati. Kebaikan Tuhan itu berlangsung sejak manusia diciptakan. Tuhan terlebih dahulu mempersiapkan segala kebutuhan manusia, termasuk hidup harmonis dengan alam. Tuhan membuat taman di Eden dilengkapi sungai, sehingga pohon-pohon bertumbuh. Tuhan menempatkan Adam dan Hawa di tempat asri nan indah itu untuk merajut cinta kasih. Adam memasukkan kakinya ke dalam air dan Hawa mempermainkan air dengan tangannya. Mereka memadu kasih di alam segar sambil meneguk air jernih dari sungai mengalir. Tuhan berpesan kepada Adam dan Hawa, ‘Aku senang melihat kalian menikmati taman ini. Keturunan kalian pun akan sangat gembira berada di tempat seperti ini. Karena itu, peliharalah taman ini !’ (Kejadian 2:18). Adam pun tersenyum dan Hawa tersipu malu atas ungkapan Tuhan itu. Dalam hati mereka berkata, ‘Engkau sungguh baik. Semoga anak-anak kami kelak tetap dapat memelihara dan menikmati keasrian alam ini’. 

Kolose 3:1-11 (Minggu, 31 Juli 2016)



                         TERUS MENERUS DIPERBAHARUI


Kebangkitan Kristus merupakan kemenangan (kebanggaan) dalam hidup kekristenan, sebab memberi keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Seirama dengan iman percaya atas kebangkitan Kristus, maka arah hidup orang percaya bukan lagi dunia ini. Orang percaya memang masih berada di bumi ini dan Tuhan terus memakai umatNya menjadi garam dan terang. Hidup yang demikian boleh terjadi bila orang percaya itu mengarahkan pandangannya pada kehidupan kekal. Jika tidak, maka ia sendiri akan kembali terseret oleh nafsu duniawi yang menjadi sumber dosa bagi manusia. Orang yang sudah percaya kepada Kristus, maka kehidupan dunia bukan lagi sebuah perkara besar. Orang percaya melihat dunia sebagai sebuah panggung untuk mewartakan perkara besar, agar semua umat turut merasakan nikmat sorgawi.