YESUS YANG BANGKIT MENDAHULUI MURIDMURIDNYA
Kebangkitan Yesus
merupakan bukti kekalahan kuasa maut dan jaminan akan keselamatan. Orang-orang
percaya selayaknya merespon kebangkitan itu dengan penuh sukacita. Kebangkitan
Yesus menegarkan kita menghadapi tantangan dunia ini. Kita tidak perlu berduka,
apalagi menjauh dari Tuhan hanya karena tawaran dunia fana ini.
Kebangkitan
Yesus juga mestinya menguatkan persekutuan orang percaya di dalam Kristus.
Persekutuan bertumbuh di dalam kasih Yesus, dimana setiap orang percaya
menumbuhkan rasa cinta kasih.
Kebangkitan
Yesus bukan lagi untuk kita permasalahkan, Sebab hal itu sudah menjadi dasar
kita beriman pada Yesus. (1 Korintus 15 : 17) : ‘Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu
dan kamu masih hidup dalam dosamu.’
Setelah
Yesus bangkit, orang-orang yang datang ke kubur diarahkan oleh malaikat untuk
menjumpai Yesus di Galilea. Mengapa Yesus pergi ke Galilea setelah
kebangkitanNya ?
Ada
catatan-catatan tentang Galilea di dalam Alkitab :
PL : Galilea disebutkan
sebagai tempat/kota perlindungan. Bagi orang yang merasa tertekan dari ancaman
dapat berlindung di Galilea (Yosua 20 : 7 dan Yosua 21 : 32).
Selain
itu, Galilea adalah sebuah daerah yang menghasilkan banyak kayu yang
dimanfaatkan oleh banyak bangsa. Dengan demikian Galilea merupakan sebuah
daerah yang aman, sejuk, dan damai.
PB : Galilea adalah
tempat masa kanak-kanak Yesus. Tentu Yesus menikmati kebahagiaan di tempat ini
(Matius 2 : 22 “Yusuf/ayahNya pergi ke daerah Galilea). Demikian juga ketika
ada penangkapan terhadap Yohanes, maka Yesus menyingkir ke Galilea (Matius 4 :
12).
Dan
yang menarik, Yesus pemanggilan murid yang pertama dilakukan di Galilea ini,
(Markus 1 : 16 – 18).
Dengan
demikian, apabila Yesus setelah kebangkitanNya pergi ke Galilea, ada pesan yang
hendak disampaikan.
1.
Dengan kebangkitan Yesus, maka setiap orang percaya harus bersukacita. Orang
percaya harus melepaskan diri dari belenggu ketakutan yang tidak berdasar.
Tetapi setiap orang percaya meletakkan pengharapannya kepada Yesus yang bangkit
itu.
2.
Yesus mengingatkan kembali akan permulaan pelayaanNya, yang memanggil murid
dari penjala ikan menjadi penjala manusia.
Hal
ini menjadi pesan bagi kita dalam merayakan kebangkitan Yesus Tahun ini ; agar
sebagai orang percaya dapat menikmati sukacita dengan penuh pengharapan.
Dalam
pengharapan pada Yesus itulah, kita dipanggil untuk menyampaikan kabar baik
bagi orang.
Tahun
ini, GKPI mengenal Tahun Pekabaran Injil (PI). Banyak pendapat tentang ; apa
itu PI ?
-
ada yang berpendapat ; menjadikan orang supaya Kristen,
-yang lain
mengatakan ; mengangkat harkat manusia dengan memberikan bantuan (fasilitas),
menyekolahkan.
- ada juga yang
menekankan PI adalah mengajak orang-orang Kristen supaya aktif ke Gereja.
Ketika
Yesus memanggil murid-muridNya, Yesus tidak membuat rumusan tentang itu. Yesus
hanya berkata, “Jadilah engkau penjala manusia”.
Artinya,
sebagai yang utama, bukan apa yang kita lakukan tetapi yang pertama, apakah
kita terpanggil menyampaikan Kabar Baik, agar orang banyak juga dapat menikmati
kebaikan Tuhan.
Kebangkitan
Yesus memberi pesan bagi kita untuk dapat melayani dan bersaksi dengan
kerendahan hati dihadapan Allah. Kita perlu mengubah hati manusia yang dilanda
suasana takut, mencekam, sedih, kekecewaan menjadi damai sejahteran.
Dengan
peringatan Kebangkitan Yesus ini, biarlah kita mengalami hidup baru. Hidup baru
yang membawa kita kepada pengharapan : bukan saja harapan akan hal-hal yang
kita warisi di dalam Kerajaan Allah sesudah mati, tetapi juga harapan akan
hal-hal yang kita gumuli kini dan di dunia ini.
SELAMAT PASKAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar