27 Januari 2021

Lukas 4:31-37 FIRMAN YANG MENAKJUBKAN

            PERKATAAN YESUS YANG PENUH KUASA

 Kita semua tentu pernah mendapat pengajaran dari guru. Kita memiliki banyak cerita atau pengalaman dengan guru yang pernah mengajar kita. Seorang guru selalu memiliki bahan dan metode. Tugas seorang guru adalah mengubah perilaku murid dan mencerdaskannya. Tiap-tiap guru memiliki ragam cara atau gaya mengajar, agar yang diajarkan sampai kepada murid. Adakalanya seorang guru mengajar biasa-biasa saja. Tetapi banyak guru memiliki talenta (wibawa/kuasa) mengajar secara luar biasa.

Yesus adalah juga seorang Guru. Ketika mengajar di rumah ibadat disebutkan, pendengar Yesus merasa takjub.

Mengapa takjub ? Kuasa (wibawa) Yesus berasal dari kesatuanNya dengan Allah yang adalah sumber segala kuasa. Jiwanya, kemauannya, dan rencananya menyatu dengan kehendak Allah. Kuasa Allah terpadu secara harmonis dengan kasihNya. Yesus mengajar untuk memulihkan kembali hubungan yang benar antara Allah dengan manusia.

Itu berarti Yesus menggugat pendengarnya supaya mengalami perubahan secara keseluruhan. Yesus mengajak pendengarnya untuk melepashan tradisi dan kemapanan yang sudah mengikat hati manusia. Yesus sungguh-sungguh menyentuh, mengusik, dan menggugat kedalaman hati  hidup pendengarnya.

Metode, bahan, dan gaya hidup Yesus mengajar memang cukup membuat pendengarnya takjub/terpesona. Artinya, mereka membenarkan, mengaminkan pengajaran Yesus.

Ketika semua orang dengan tekun mendengar pengajaran Yesus, tiba-tiba terjadi kekacauan. Salah seorang pendengar berteriak, (ay.34) : Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah’.

Yang berteriak itu adalah setan (roh jahat). Setan itu tinggal di dalam diri dan menjadi pondasi hidup yang memeliharanya. Setan itu menyadari bahwa antara dirinya dengan Yesus terdapat jurang pemisah yang sangat dalam, yang tidak mungkin tercipta persahabatan, yang ada hanya peperangan. (Ibrani  4:12) : Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Oleh sebab itu, ketika Yesus mengajarkan kebenaran, maka setan merasa tergugat oleh perkataan Tuhan Yesus. Setan itu tersinggung dan terguncang-guncang. Roh jahat yang ada pada orang itu tak kuasa berhadapan dengan kuasa yang dimiliki Yesus. Akibatnya, setan itu gusar sehingga menghempaskan orang yang dikuasainya.  

Yesus yang mengalahkan segala kuasa roh-roh jahat menjadi undangan bagi kita untuk percaya pada kuasa dan kasih Yesus.

 

Di dunia ini ada setan (kuasa jahat) dan kuasa Allah. Di zaman moderen ini, setan itu tidak lagi selalu berbaju hitam dan tinggal di tempat sepi atu kuburan. Tetapi setan itu tinggal di dalam diri manusia, baik ia di tempat sepi atau ramai.

Roh jahat memang mempunyai kuasa. Ia dapat memainkan perannya bagi orang-orang yang lemah imannya. Orang-orang yang dirasuki roh jahat selalu memikirkan dan melakukan hal-hal yang tidak dikehendaki Allah. Kuasa roh jahat selalu membawa orang pada kegelisahan.

Seseorang yang dirasuki oleh roh jahat dapat terdeteksi dari gerak-gerik yang selalu grusa-grusu, tidak tenang, dan sering membuat onar/gaduh.

Ucapannya ngaur, suka menyakiti sesaman, tidak jelas, membuat orang lain turut terganggu.

Tujuan roh jahat (setan) hanyalah kepentingan nafsu duniawi.

Banyak orang mencari wibawa/kuasa berdasarkan hal-hal yang fana, dan hidup dengan penuh dosa. Tetapi wibawa semacam itu tidak bertahan lama dan hanya membawanya pada kebinasaan. Wibawa atau kuasa sesungguhnya hanya dapat diperoleh melalui kepatuhan kepada perintah Tuhan dan hidup berdasarkan kasih dan kebenaranNya.

Gereja sering mengajarkan kasih dan damai sejahtera tetapi akan menjadi kering dan kosong apabila dalam kenyataannya gereja dipenuhi dengan kesombongan jabatan, keangkuhan, dan konflik. Semua perseteruan yang terjadi hanyalah karena kuasa roh jahat yang bercokol dalam diri manusia. Gereja dan orang Kristen harus selalu waspada terhadap godaan roh jahat.

Roh jahat itu mengenal Yesus dan takut kepada firmanNya.

Memang, orang yang beribadah bukanlah selalu orang-orang kudus. Sekalipun kita sebagai orang-orang berdosa, tetapi jika kita beribadah persiapkanlah hati yang penuh sukacita. Kita haruslah lebih dahulu merasakan kasih setia Tuhan di dalam hidup kita. Sehingga, ibadah kita menjadi kemuliaan bagi Tuhan.

Kita perlu membersihkan diri kira dari roh-roh jahat. Kita membuka pikiran dan hati kita terhadap firman. Kita dan memberikan hidup ini dalam tuntunan Roh Tuhan. Dengan demikian, kuasa Roh Tuhan akan menuntun kita pada ketenangan dan kedamaian hidup. AMIN