MULIAKAN NAMANYA
Banyak orang tertarik menikmati kitab
Mazmur dengan berbagai alasan, salah satunya karena kitab Mazmur diimani
sebagai ungkapan hati. Para penulis menuangkan pengalaman imannya bersama
Allah. Banyak nas dalam kitab Mazmur mengajak umat agar bersorak-sorai bagi Allah
; Bersorak-sorailah
bagi Allah, hai seluruh bumi
(66:1). Sorak-sorai
merupakan ekspresi sukacita atas peristiwa yang telah dialami dan adanya
pengharapan. Sorak-sorai dapat diungkapkan dengan bernyanyi, berdoa, dan
bertindak, yang penting didasari adanya semangat !
Di dalam bacaan kita ini, umat Tuhan mengungkapkan syukur atas pekerjaan Tuhan yang begitu dahsyat. Tuhan membebaskan umatNya dari perbudakan di Mesir. Namun dari belakang bala tentara Mesir mengejar mereka. Umat Tuhan terhambat oleh Laut Merah yang membentang, yang tidak mungkin dapat mereka seberangi, sementara musuh yang terus mengejar makin mendekat. Hanya ada dua pilihan dan sama-sama buruk ; mati oleh pedang atau mati tenggelam. Itu secara pemikiran manusia. Namun Allah melakukan sesuatu yang tidak pernah terpikiran manusia, tidak pernah terpikirkan oleh siapapun. Tiba-tiba di luar semua logika manusia (ay. 6) Laut terbelah menjadi dua. Laut yang semula menjadi penghalang diubahkanNya menjadi jalan.
Di dalam bacaan kita ini, umat Tuhan mengungkapkan syukur atas pekerjaan Tuhan yang begitu dahsyat. Tuhan membebaskan umatNya dari perbudakan di Mesir. Namun dari belakang bala tentara Mesir mengejar mereka. Umat Tuhan terhambat oleh Laut Merah yang membentang, yang tidak mungkin dapat mereka seberangi, sementara musuh yang terus mengejar makin mendekat. Hanya ada dua pilihan dan sama-sama buruk ; mati oleh pedang atau mati tenggelam. Itu secara pemikiran manusia. Namun Allah melakukan sesuatu yang tidak pernah terpikiran manusia, tidak pernah terpikirkan oleh siapapun. Tiba-tiba di luar semua logika manusia (ay. 6) Laut terbelah menjadi dua. Laut yang semula menjadi penghalang diubahkanNya menjadi jalan.
Umat Tuhan dapat menyeberang. Peristiwa ini
adalah sebuah kesaksian umat Tuhan, yang dikenang sepanjang sejarah umat Tuhan dengan
melakukan ungkapan syukur.
Kejadian laut menjadi tanah kering ini
merupakan sebuah peristiwa sejarah yang benar-benar terjadi. Peristiwa dahsyat itu
terjadi cuma karena kuat kuasa Allah. Inilah peristiwa iman yang tak terlupakan
umat Allah. Peristiwa itu haruslah menjadi sukacita bagi umat Allah. Umat Allah
patut bersorak-sorai atas pekerjaan Allah yang dahsyat itu. Allah diimani
pemazmur sebagai Allah yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya. Karena
itu, pemazmur menyerukan sorak-sorai karena ia telah merasakan perbuatan Allah
yang dahsyat. Allah memiliki kekuatan yang dahsyat, sehingga seluruh makhluk
takluk padaNya. Dengan kekuatan Allah itu seluruh bumi akan sujud menyembah
padaNya. Sujud menyembah berarti pengakuan atas kuasa Allah, sebab Dia lah
menata segala yang ada di bumi ini.
Kita pun masing-masing memiliki pengalaman
iman, dimana kita pernah mengalami peristiwa-peristiwa yang luar biasa. Apa
yang kita nyatakan dengan peristiwa luar biasa itu ? Bukankah itu membuktikan
ada kekuatan di luar diri kita ? Apakah kekuatan itu kita aminkan sebagai
perbuatan Tuhan atas diri kita ?
Ditengah-tengah kesulitan hidup, rasanya
kita sulit untuk bersorak-sorai.
- Bagaimana mungkin
bersukacita, sebab hidup saya miskin.
- Bagaimana mungkin
bersukacita, sementara saya sendiri sedang sakit.
- Bagaimana mungkin
bersukacita, saya belum mempunyai
pekerjaan tetap.
- Bagaimana mungkin
bersukacita, sementara saya belum memiliki jodoh.
- Bagaimana mungkin
bersukacita, saya sedang tidak baikan
dengan pasanganku.
- Bagaimana mungkin
bersukacita, saya sedang banyak pergumulan.
Jika kita berpikiran seperti itu, tidak
percaya dengan sukacita disaat ada pergumulan maka kita sebenarnya kurang
beriman. ”bergembiralah sekalipun saat
ini ada penderitaan oleh berbagai
pencobaan” (1 Petrus 1:6). Memang, kalau kita mengaitkan situasi hidup yang
penuh pergumulan, rasanya kita memang tidak dapat bersukacita, tidak pernah
bersorak-sorai. Tetapi yang mendasari orang percaya bersoraksorai bukan kondisi
saat ini. Orang percaya bersorak-sorai didasari oleh pengharapan. Harapan orang
Kristen adalah, bahwa segala sesuatu akan berubah menjadi lebih baik. Tuhan
yang akan merubah segala pergumulan/kesulitan menjadi kebahagiaan. Harapan,
sukacita, semangat sangat penting di dalam hidup ini. Bersukacita disaat ada
kesukaran hidup bukanlah hal yang mustahil, jika kita sudah sungguh-sungguh
memiliki pengharapan dan senantiasa memuliakan Tuhan. Tuhan dapat memakai
kesulitan kita untuk memuliakanNya. Dan itulah sesungguhnya yang mencirikan
orang percaya.
Pemazmur 66 ini mengajak kita untuk bersorak-sorai, bermazmur memuliakan Tuhan
dan menyatakan apa yang telah Tuhan perbuat bagi diri kita. Banyak hal
yang dapat kita lakukan atas perbuatan Allah yang kita rasakan ; tidak selalu
bersungut-sungut, menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan semangat. Rasul
Paulus dalam Filipi 4 : 4
berkata: “Bersukacitalah senantiasa dalam
Tuhan! Sekali lagi kukatakan bersukacitalah ! Mari saudara, kita jalani
hidup ini dengan penuh sukacita, dan memuliakan Tuhan dalam segala hidup kita. Bersorak-sorai
dengan syukur adalah perbuatan yang Allah kehendaki dari setiap orang yang
menyatakan percaya kepada Tuhan. Ungkapan syukur kepada Allah harus dilakukan
dengan kesadaran penuh karena Tuhan Allah telah menunjukkan kasihNya yang
begitu besar.
Ibadah kita adalah bagian dari pengungkapan
syukur, maka seharusnya ibadah mestinya kita lakukan dengan penuh sukacita dan
semangat. Semangat ibadah di gereja muncul
mulai dari motivasi kita di rumah, tiba di gereja, mengikuti acara-acara
ibadah; bernyanyi, berdoa, mendengar firman, memberi persembahan, sampai akhir
ibadah.
Pada akhirnya,
sepulang ibadah, kita semua menjadi orang yang bersukacita dan berhati damai. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar