4 Maret 2021

Efesus 2: 1-10 LETARE

    KASIH KARUNIA ALLAH YANG MENGHIDUPKAN

 

Minggu kita hari ini disebut Letare, Bersukacitalah. Hidup sukacita adalah dimana kita lepas dari beban yang ada pada diri kita. Sukacita akan dialami oleh orang-orang yang hidup dalam terang. Hanya orang-orang yang hidup dalam terang mampu berletare.

Sesungguhnya beban yang terberat dalam hidup ini bukanlah soal materi/jasmani melainkan saat kita mengalami kekosongan rohani.

Ada suatu ajaran yang disebut ‘moralisme’, yang mengajarkan bahwa melalui perbuatan baik maka orang akan memperoleh keselamatan. Ajaran itu begitu berkembang, sehingga Paulus memandang perlu meluruskan ajaran tersebut.

Ayat 1 – 3  Roh-roh jahat menguasai manusia

Paulus melukiskan situasi dan cara hidup anggota jemaat yang berasal dari bangsa-bangsa non Yahudi pada waktu dahulu, sebelum mereka bertobat. Ia katakan, bahwa pada waktu itu mereka mati. Kematian itu disebabkan oleh "pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa mereka". Mereka telah menyerahkan hidupnya terhadap dosa. Karena itu mereka "mati".

Paulus menjelaskan mengapa mereka hidup di dalam dosa. Pertama: karena mereka mengikuti jalan dunia ini. Hidup itu mereka tempuh menuruti ukuran (jalan) suatu kuasa yang, yang menguasai mereka. Kedua: karena mereka menaati penguasa kerajaan angkasa. Ada anggapan mereka, bahwa dunia ini terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan angkasa didiami oleh roh - roh jahat yang mempunyai pengaruh buruk atas manusia. Ketiga: Sekarang, roh (jahat) itu mati-matian bekerja di dalam manusia, supaya ia berontak terhadap Tuhan Allah.

Hidup di dalam dosa ini - yaitu di dalam hawa-nafsu dan menurut kehendak daging, tidak berlangsung di luar, tetapi di dalam pengetahuan mereka. Mereka melakukannya dengan sadar menurut "pikiran mereka yang jahat".

Ay 4 – 7 Allah yang menyelamatkan

Dalam situasi yang digambarkan di atas itulah Allah bertindak. Ia tidak membiarkan manusia binasa dalam dosanya. Ia menyelamatkannya dari kematian. Allah menyelamatkan manusia yang Ia nyatakan dalam Kristus : kematian dan kebangkitan-Nya. Mereka dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus, karena itu mereka mendapat bagian dalam hidup-Nya. Semua itu berlangsung semata-mata hanya karena kasih karunia Tuhan.

Ay  8 – 10 Keselamatan dan Tugas orang percaya

Dalam ayat 8 Paulus menjelaskan: Itu bukan usahamu! Itu adalah pemberian Allah. Paulus menegaskan, bahwa keselamatan bukanlah hasil usaha mereka sendiri, tetapi pemberian Allah. Paulus lanjutkan penjelasan ini: Itu bukan pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri! artinya: Jangan kamu menyangka bahwa pekerjaan yang kamu kerjakan  itu adalah suatu jasa, dan bahwa karena itu keselamatan dapat kau peroleh. Semuanya adalah kasih-karunia Allah.

Dalam ayat 10 Paulus memberikan motivasi dari perkataannya itu. Anggota-anggota jemaat tidak diselamatkan oleh pekerjaan/perbuatan baik, tetapi diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan/perbuatan baik. Tugas orang percaya ialah : menerima pemberian itu, dan sebagai tanda pengucapan syukur meneruskannya (membagi-bagikannya) kepada orang lain. Untuk itu Ia telah mempersiapkan perbuatan baik bagi kita, supaya kita boleh hidup di dalamnya.

 

Sukacita akan dialami oleh orang-orang yang hidup dalam terang. Hanya orang-orang yang hidup dalam terang mampu berletare. Sukacita yang utama anak-anak terang adalah keyakinan, bahwa Kristus telah menyelamatkannya. Pengorbanan Kristus telah membuat kita menjadi anak-anak terang dan pewaris Kerajaan Sorga. Kekayaan Kristus adalah, kita dianugerahi kehidupan sorgawi yang penuh sukacita. Kekayaan Kristus itu harus sudah nampak dalam kehidupan berjemaat, sebab jemaat adalah tubuh Kristus.  Dengan demikian, maka seluruh jemaat akan mengalami sukacita yang luar biasa dalam menjalani hidup ini.

Allah berkenan menerima dan mengampuni. Allah tidak akan bertanya seberapa besar dosa yang telah kita lakukan, tetapi Allah tersenyum dengan penuh sukacita menyambut setiap orang yang datang kepadaNya. Allah mau mengangkat kita kepada kedudukan yang hormat, dimana kita memperoleh sukacita dan damai sejahtera. Pintu kerajaan sorga terbuka bagi setiap orang yang mengakui dosadosanya.

Betapa besar kasih Allah bagi umatNya. Kasih Allah Bapa tidak melepaskan atau menolak manusia berdosa. Allah dalam kasihNya akan menerima manusia sebagaimana adanya, tanpa memperhitungkan kemampuan seseorang. Secara dogmatis, ‘manusia dibenarkan bukan karena perbuatan atau amal baik manusia, alai holan ala asi ni roha Debata  (Rom 11:6). Pembenaran terjadi di luar perbuatan kita.

Kasih Allah Bapa dalam Yesus Kristus membuka kesempatan kepada semua manusia dalam segala kondisi kerusakannya. Allah mengangkat manusia yang rusak dan berdosa itu sebagai anakNya. Kedatangan Yesus adalah untuk menyembuhkan yang sakit, mengampuni orang berdosa. Kasih Allah Bapa melupakan seluruh kelemahan dan dosa-dosa kita, tetapi Dia membangkitkan kita kembali menjadi manusia yang dikasihiNya.

Kita patut bersyukur atas kasih karunia Tuhan, sehingga kita memperoleh keselamatan. Buah keselamatan itu tidak kita genggam sendiri tetapi kita harus membagikannya kepada orang lain, agar mereka juga turut memperoleh keselamatan itu. Dengan demikian, perbuatan baik merupakan ungkapan syukur atas kasih Tuhan yang telah kita nikmati. Yakobus (2 : 17) ‘menyebutkan Iman tanpa perbuatan adalah mati’. Keselamatan itu dapat kita bagikan melalui ragam pelayanan, dari talenta yang Tuhan telah anugerahkan bagi kita. AMIN. 

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar