Alkitab sungguh jujur. Alkitab
memperlihatkan Yakub, bapak dari "bangsa pilihan," sebagai seorang
penipu. Alkitab juga menggambarkan Musa, sang pemberi Hukum Taurat, sebagai
seorang pemimpin yang merasa tidak aman dan keras kepala, yang dalam usaha
pertamanya untuk menolong bangsanya sendiri, membunuh seorang laki-laki dan
kemudian lari menyelamatkan diri ke padang gurun. Alkitab menggambarkan Daud
bukan hanya sebagai raja yang paling dikasihi, panglima perang dan pemimpin
rohani, tetapi juga sebagai orang yang mengambil isteri orang lain dan
kemudian, untuk menutupi dosanya, bersekongkol untuk membunuh sang suami. Pada
satu sisi, Kitab Suci pernah menilai bahwa umat Allah, bangsa Israel, begitu
buruk, sehingga Sodom dan Gomora tampak baik bila dibandingkan dengan mereka (Yeh 16:46-52). Alkitab memperlihatkan
bahwa sifat alamiah manusia memusuhi Allah. Alkitab memprediksikan masa depan
yang penuh dengan masalah. Alkitab mengajarkan bahwa jalan ke Surga sempit dan
jalan ke Neraka lebar. Jelaslah, Kitab Suci ini tidak ditulis untuk mereka yang
hanya menginginkan jawaban sederhana atau pandangan terhadap agama dan manusia
yang ringan dan serba optimis.