TINGGAL DI DALAM
YESUS (Yohanes 15:1-8)
Anggur merupakan buah yang disukai banyak
orang. Ragam warna anggur ; ada merah, hijau, dan ungu. Selain karena rasa
manis dan segar yang membuat orang tertarik menikmatinya, anggur juga
berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan. Anggur adalah sejenis buah tanaman
yang banyak ditemukan di tanah kanaan. Buah anggur dapat diolah dan dijadikan
sebagai minuman untuk dinikmati banyak orang. Tentu orang yang menikmati itu
akan bersukacita. Salah satu kisah minuman anggur yang menarik adalah kisah
perkawinan di Kana, dimana Yesus mengubah air menjadi minuman anggur.
Untuk mendapatkan buah anggur yang lebat
dibutuhkan perawatan yang baik. Anggur
memiliki pohon, ranting, bunga dan buah. Buah anggur bergantungan pada
ranting-ranting itu. Sementara, ranting-ranting itu melekat pada pohon sebagai
sumber makanan. Salah satu yang penting dalam merawat pohon anggur adalah
memperhatikan ranting-rantingnya. Jika ada ranting yang tidak berbuah maka harus
dipotong. Ranting yang tidak berbuah hanya akan menyerap zat/makanan, dan
merugikan ranting masih menghasilkan buah. Tujuan pemotongan ini adalah untuk
merangsang tunas cabang-cabang baru, yang dapat menghasilkan buah. Sementara
ranting-ranting yang berbuah harus mendapat perhatian extra, tidak boleh
dibiarkan begitu saja. Ranting yang berbuah ini harus dibersihkan sehingga
dapat menghasilkan buah yang lebat.
Yesus mengatakan perumpamaan pokok anggur
ini kepada murid-muridNya. Yudas si penghianat pada saat itu tidak lagi bersama
mereka, ia telah pergi karena diperingatkan Yesus (Yoh 13:30). Dengan demikian,
murid-murid yang sebelas ini boleh dikatakan sudah bersih. Yesus berkata kepada
murid-muridNya (3) : ‘Kamu memang sudah bersih’. Namun,
mereka yang sudah bersih tidak otomatis menghasilkan buah. Agar dapat berbuah
banyak, para murid harus tinggal di dalam Yesus (4). Yesus adalah sumber
kehidupan. Seorang murid yang bersih tetapi tidak tinggal di dalam Yesus maka
ia juga tidak akan berbuah. Yesus menghendaki agar setiap murid-murid tinggal
di dalamNya dan firmanNya tinggal di dalam murid-murid. Keadaan yang demikian
akan membuat murid-murid menyatu dengan Yesus, sehingga sifat dan kehendak
Yesus mengalir di dalam diri mereka. Hidup yang dialiri oleh kasih Kristus akan
menjadi buah (kasih), yang dinikmati dengan sukacita oleh banyak orang.
Demikian juga murid yang telah memiliki sifat dan kehendak Yesus maka segala
yang diterima dalam hidupnya akan dinikmati sebagai anugerah penuh sukacita. Hidup
yang penuh sukacita dan membuat orang lain bersukacita, itulah murid-murid
Yesus. Semua itu akan menjadi kemuliaan bagi Allah, Sang Pemilik dunia.
Tuhan Yesus menyampaikan tentang pohon
anggur ini sesungguhnya menggambarkan hubungan kita orang-orang percaya dengan
Allah dan Kristus. Yesus yang diutus ke dalam dunia adalah dalam rangka
memperbaiki hubungan manusia dengan Allah. Allah sebagai pemilik dunia ini
menghendaki agar setiap orang mengisi dunia ini dengan perbuatan-perbuatan baik,
menyukakan banyak orang. Setiap orang hendaknya dapat menikmati kehidupan ini,
sehingga seluruh umat manusia memuliakan Allah.
Tinggal di dalam Yesus berarti menjadikan kita
memiliki karakter Yesus. Membangun karakter yang demikian haruslah senantiasa
membangun komunikasi dengan Tuhan dalam doa secara rutin. Seiring dengan doa ;
membaca, merenungkan dan menghayati firmanNya haruslah menjadi santapan untuk
kehidupan kita. Tinggal di dalam Yesus berarti membiarkan kekuatan hidup kita dalam pimpinan
Roh (Galatia 5:25). Kita menyerahkan sepenuhnya hidup kita padaNya, seraya
mensyukuri segala yang Tuhan nyatakan dalam hidup ini. Dengan
demikianlah, kita membersihkan hati dan pikiran, agar kita menjadi hidup kudus
(bersih).
Allah telah mengampuni dosa kita melalui
kematianNya, dan mengutusNya ke dalam dunia dengan memberikan kita talenta. Allah
menghendaki agar kita menggunakan talenta itu bagi banyak orang. Kita tidak
perlu takut akan kehabisan talenta itu, sebab Allah akan senantiasa
menambahkannya selama kita tinggal di dalamNya. Perbuatan baik melalui talenta
yang Allah perbaharui senantiasa membuat orang lain bersukacita. Kemauan kita
membuat orang lain bersukacita, maka kita juga akan turut bersukacita.
Sesungguhnya buah lebat yang kita hasilkan
bukan sekedar dinikmati ddengan sukacita oleh diri kita dan orang banyak,
tetapi lebih dari itu kita sebagai murid Yesus telah memuliakan Allah. Karena
itu, tinggallah di dalam Yesus AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar