21 Februari 2012

"Amazing Grace" (The Story Behind The Song)


Kisah Nyata Di Balik Lagu “Amazing Grace”

Tahun 2006 lalu sebuah film Hollywood, "Amazing Grace" dirilis di Amerika Serikat, Inggris dan Irlandia. Pemutaran di Republik Irlandia diadakan di Buncrana, di tepi Lough Swilly di wilayah Donegal.  Film itu memaparkan kisah William Wilberforce seorang politikus muda Inggris yang berjuang untuk menghapus perdagangan budak di Inggris.

Soundtrack lagu film tersebut adalah “Amazing Grace”. Pernah dengar lagu “Amazing Grace”? Ini sebuah lagu terkenal yang syairnya cukup akrab di telinga orang Kristen. Lagu ini sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia, setidaknya sebagai gubahan. Lagu “Ajaib Benar Anugerah” dalam Kidung Jemaat No. 40 merupakan salah satunya.

"Amazing Grace" adalah sebuah himne Kristen, liriknya ditulis oleh penyair Inggris yang juga seorang pendeta; John Newton (1725-1807), diterbitkan pada 1779. Dengan pesan bahwa hanya  pengampunan dan penebusan yang memungkinkan  orang terlepas dari dosa-dosa  dan bahwa jiwa dapat dibebaskan dari keputusasaan melalui belas kasihan Allah, "Amazing Grace" adalah salah satu lagu yang paling dikenal di dunia berbahasa Inggris.

Siapakah John Newton, penulis lagu yang terkenal itu? Apakah latar belakang penulisan itu yang indah itu? Tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.  Memang jauh dari sempurna, tapi setidaknya lumayan membantu.

Doa Sebelum Makan


Seorang petani Kristen yang taat dan rajin ke gereja suatu hari pergi ke sebuah kota besar. Dia masuk ke sebuah restoran dan duduk di dekat sekelompok pemuda. Saat makanan pesanannya datang, dengan tenang dia melipat tangan, menundukkan kepalanya lalu berdoa.

Salah seorang pemuda menertawai petani itu, katanya dengan suara keras, “Hei, Pak, apakah di tempat asalmu semua juga berdoa sebelum makan?”

Petani tua memandang pemuda itu dan menjawab, “Oh, tidak Nak.. Binatang tidak berdoa.”

Bruno Hagspiel

2 Raja-Raja 2:1-12 (Khotbah Epistel)


Anugerah Pelayanan Berlanjut Dari Elia Ke Elisa

Pendahuluan
Elia adalah guru, pembimbing, mentor Elisa. Selama bertahun-tahun Elisa mengikuti Elia, melihat dan belajar dari dia. Dia melihat Elia melakukan mukjizat, menyelesaikan debat, membawa rekonsiliasi. Elia telah menghabiskan waktunya bertahun-tahun melatih dan mempersiapkan Elisa sebagai pengantinya sampai waktu ketika Elisa akan mengambil jubah kepemimpinannya.

Elia adalah nabi yang dipakai Tuhan dengan luar biasa. Banyak rencana dan karya Tuhan terjadi melalui dirinya, seperti bernubuat supaya hujan turun dan tidak turun (1 Raj 17:1, 18:41-46), menegur penguasa tinggi, raja Ahab (1 Raj 18), mengalahkan nabi-nabi Baal di gunung Karmel (1 Raj 18:20-40) dan lain sebagainya.

Elisa adalah type orang yang setia dan patuh, Ia setia kepada seniornya,  pembimbingnya, mentornya, gurunya. Dalam hal ini, Elia merasa senang, karena dia merasa tidak salah pilih (1 Raj 19:19-21). Kesetiaan Elisa tampak dalam peristiwa perjalanannya dengan Elia, ada 3 kali Elia hendak meninggalkan Elisa, tetapi Elisa tetap bersikeras harus tetap mengikuti Elia, hingga Elia pergi berangkat ke sorga, sesuai dengan perintah Tuhan Allah.

Boss Marah


Sebelum berangkat kerja, seorang Boss, pemilik sebuah perusahaan marah-marah kepada isterinya. Di tengah perjalanan menuju kantornya, mendadak supirnya mengerem mobil. Lagi-lagi dia marah kepada supir disebelahnya. Sampai di gerbang kantornya, karena lama membuka pintu, lagi-lagi dia marah pada satpam.

Sewaktu turun dari mobil, dia melihat 2 orang sedang duduk-duduk di dekat mobil box sambil merokok. Lalu ia mendatangi kedua orang itu sambil berkata, “Berapa gaji kamu sebulan?” orang pertama menjawab, “Satu juta tiga ratus, Pak.” Lalu ke yang satu lagi ia bertanya, “Kamu, berapa?” orang kedua menjawab, “Satu juta lima ratus, Pak.”

ARti CinTa

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.

Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.