SUPAYA SEMUA
PENGIKUT KRISTUS MENJADI SATU (Yohanes 17:1-11)
Kita telah mengenal DOA BAPA KAMI, sebuah
doa yang padat namun tidak panjang, doa sorgawi tapi juga menyangkut jasmani.
Doa itu diucapkan dan diajarkan Yesus kepada murid-muridNya. Kita tentu sudah
hafal dengan Doa tersebut.
Nas Yoh. 17:1-11 juga merupakan penggalan
dari sebuah Doa Tuhan Yesus. Doa lengkap ada dalam keseluruhan (17:1-26), yang
isi pokoknya : (a) Hubungan Yesus sendiri dengan Allah Bapa, (b) kesatuan murid-murid Yesus, (c) seluruh
orang percaya. Sikap yang diambil Yesus saat berdoa ini, Ia menengadah ke
langit. Ia mengarah pada Bapa di sorga, yang mengutusNya ke dalam dunia.
Dalam
renungan ini, kita menikmati dua bagian dari Doa Yesus itu.
Hubungan
Yesus dengan Allah Bapa.
Doa ini bagaikan sebuah ‘laporan
pertanggungan jawab’ atas tugas pengutusanNya ke dalam dunia. Dalam
pengutusanNya, Yesus telah diperlengkapi dengan kuasa atas segala yang
hidup. Melalui Doa ini, kita melihat
bahwa kedatangan Yesus ke dalam dunia memiliki visi KESELAMATAN. Yesus diutus
ke dalam dunia agar manusia beroleh hidup kekal. Visi Yesus ini mendarat.,
karena : Murid-murid Yesus mengerti akan hidul kekal. (orang Yahudi sebelumnya
tidak mengenal hal itu). Hidup kekal ditandai dengan mengenal Allah yang benar, dan mengenal
Yesus sebagai utusan Allah yang benar
itu.
Pengenalan murid terhadap Allah yang benar
itu, dikokohkan Yesus dengan berbagai pelayanan dan mujizat yang dilakukanNya.
Murid-murid tahu, bahwa kuasa yang ada pada Yesus bersumber dari Allah yang
benar itu (7). Dengan demikian, Yesus
telah mempermuliakan nama Allah yang benar itu. Bukti dari memuliakan nama Allah
adalah mereka menuruti firman Tuhan (6).
Ada yang menarik dari pelayanan Yesus ini.
Ia memang diberi kuasa, tetapi di dalam kuasa itu ada ketaatannya, sehingga
visi keselamatan itu dapat diterima
muridmuridNya. Ketaatan Yesus itu berlangsung terus dan memuncak sampai Ia mati
di kayu salib. (Ayat 4) dikatakan : ‘Aku
telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang
Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.’ Ketaatan, kesetiaan,
kepatuhan menjadi hal penting dalam mengemban tugas panggilan setiap orang.
Orangtua pasti akan merasa senang melihat
anaknya yang patuh. Kepatuhan anak tersebut diukur dari ketaatannya melakukan terhadap
orangtuanya. Orangtua itu akan senang dan memberi nilai lebih kepada anaknya
yang patuh itu.
Demikian juga dalam mengemban tugas yang Tuhan
berikan bagi kita, diperlukan ketaatan.
Yesus telah memperlengkapi kita dengan berbagai kuasa, tetapi apakah
kita patuh menggunakan kuasa itu untuk kemuliaan Tuhan ? Tuhan menghendaki agar seluruh kuasa
yang ada , kita gunakan dengan penuh ketaatan demi kemuliaan Allah.
Seorang pejabat adalah pemilik kuasa,
tetapi ia dapat jatuh jika tidak patuh dan taat pada visi dari lembaga dimana
ia berada. Yesus melakukan tugas pengutusan itu dengan penuh ketaatan, sehingga
kuasa yang ada padaNya menghasilkan buah, murid-murid beroleh hidup kekal.
Kesatuan
murid-murid Yesus
Isi Doa Yesus yang kedua adalah tentang
kesatuan murid-muridNya. Ada yang menarik dalam doa Yesus ini, : ‘bukan untuk dunia Aku berdoa’. Di sini,
Yesus sejenak memisahkan dunia dengan murid-muridNya, karena dunia ini penuh
kejahatan. Situasi itu dapat membuat murid-murid menghadapi rongrongan
(ancaman). Dunia yang jahat ini dapat
saja memecah belah murid-murid, bahkan sangat mungkin mereka akan mengalami
penganiayaan, dan meruntuhkan iman percaya mereka.
Dalam doa ini, Yesus memohon agar
murid-muridNya senantiasa terpelihara
dalam nama Allah. Mereka adalah milik Bapa. Mereka telah diperlengkapi dengan
iman hidup kekal. Mereka akan turut menyatakan iman mereka bagi dunia. Tetapi
godaan dunia sangat mungkin memecah-belah mereka. Itu sebabnya Yesus berdoa
secara khusus bagi muridmuridNya agar mereka senantiasa menjadi satu. Kesatuan
yang Yesus kehendaki adalah, agar murid-murid memiliki ketaatan pada firman
Tuhan dan memberitakan hidup kekal itu. Dengan demikianlah mereka memuliakan
Allah Bapa dan Yesus Kristus.
Nas ini mengingatkan, agar kita senantiasa
berdoa. Tuhan akan menjawab setiap doa
orang percaya. Seperti nama minggu hari ini Exaudi ; Tuhan menjawab. Exaudi
juga menunjukkan keyakinan (pos ni roha) kepada Tuhan, bahwa hanya Tuhan yang
dapat menolong kita. Kehidupan orang beriman, yang hidup dalam doa tidak
akan pernah merasa lelah dan putus asa.
Tuhan menempatkan Gereja di dunia mempunyai
panggilan untuk mewartakan keselamatan itu. Gereja tidak boleh terpecah
sehingga tugas utamanya terbengkalai. Tidak sedikit gereja yang ‘ngawur’, tidak
lagi melaksanakan tugas utamanya. Yang dilakukan justru konflik yang tak
berkesudahan di dalamnya. Mereka terpecah, tidak lagi menjadi satu. Gereja
demikian harus senantiasa didoakan, dan Tuhan Yesus telah berdoa terlebih
dahulu. Jangan sakit hati jika dikatakan, gereja yang terpecah-pecah dan lalai
dalam tugas utamanya adalah gereja yang tidak menaati firman Tuhan.
Ada seorang raja yang baik dan setia kepada Tuhan.
Namun, suatu saat penderitaan datang menyerang diri raja itu, ia sakit, hampir
mati. Ia mengalami penyakit yang tidak mungkin disembuhkan. Ditengah-tengah
penderitaan itu datang ucapan kepadanya : Sampaikanlah pesan terakhir kepada
keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
Kata-kata itu sangat menyakitkan sang raja. Namun ia
berdoa : "Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu
dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik
di mata-Mu." Lalu ia menangis. Bagaimanakah jawab Tuhan atas doanya ? Tiga
hari kemudian ia sembuh. Raja itu pun hidup lima belas tahun lagi dan diberkati
dengan banyak hal. (2 Raja 20:1-7).
Dalam berbagai
pergumulan hidup ini, doa sangat menolong kita. Doa yang disampaikan dengan penuh
ketulusan dan kerendahan hati akan dapat mengubah segalanya. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar