KEADILAN ALLAH DALAM KEMAHAKUASAANNYA
Doa adalah cara
manusia yang diperkenankan Tuhan untuk menjalin hubungan dengan umatNya.
Manusia menaikkan doa atas segala pergumulan atau keluh kesahnya. Lalu, ‘Adakah
Tuhan mendengar doa yang kita panjatkan ?’ Ketika kita menaikkan doa, dimanakah
Tuhan ? Pergumulan, keluh kesah adalah hal yang sering disampaikan manusia
di dalam doanya kepada Tuhan. Penduduk dunia saat ini mencapai 6.500.000.000 orang,
diantaranya orang Kristen 2.000.000.000 Orang. Jika 1.000.000.000 saja orang
Kristen, maka setiap orang memiliki waktu berdoa (24x60x60/1.000.000.000) = 0,00009
detik/hari. Karena itu, gunakanlah waktu yang tersedia untuk berdoa, dan janganlah
panjang-panjang.
Tuhan itu
Mahakuasa. Dia mengetahui segala hati, pikiran, pergumulan, keluh kesah
manusia. Umat Tuhan pada zamannya memahami Tuhan berada jauh di atas sana.
Sekalipun Allah berada di atas sana, umat Tuhan percaya bahwa Dia terus
mengawasi hidup manusia dan akan tiba saatnya datang ke dunia untuk menyatakan
keadilanNya.
Abraham berjumpa dengan Tuhan. Tuhan akan meluluhlantakkan Sodom dan
Gomora. Kedua kota ini sudah dikenal sebagai tempat maksiat. Penduduk kota itu memiliki
moral bejat : Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) begitu semaraknya.
Ketika Lot kedatangan tamu, penduduk itu tak segan-segan mengajak main
dengan tamunya (Kejadian 19:5b) : ‘Bawalah mereka
keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka.’ Dosa
penduduk Sodom dan Gomora begitu pekatnya. Mucikari , germo, pemuas nafsu ;
semua bercampur baur dalam gemuruh transaksi pemuasan nafsu sex.
Kota ini dihancurkan karena tidak lagi memberi kemuliaan bagi Tuhan.
Apakah Tuhan melenyapkan (menghukum) orang fasik bersama dengan orang benar ?
Tuhan maha adil ; Allah tidak menghukum orang benar. Tawar-menawar Abraham
dengan Tuhan. Abraham cinta kebenaran dan keselamatan. Abraham memohon belas
kasih Tuhan. Abraham ingin agar janji Tuhan tentang keselamatan dapat terpenuhi
melalui keturunannya. Abraham memang memiliki keponakan di dalam kota itu,
bernama Lot. Tawar menawar tentang jumlah orang percaya antara Abraham dan
Tuhan cukup menarik. Jika ada 50 orang benar, maka Tuhan tak akan memporakporandakan
Sodom dan Gomora. Abraham menawar, dan tawarannya berhenti pada angka 10 orang
benar. Tuhan tidak begitu saja melenyapkan kota Sodom dan Gomora tetapi masih
memperhitungkan orang-orang yang percaya. Tuhan sungguh-sungguh adil. Konsep
orang Israel : Kejahatan beberapa orang dapat merusak seluruh komunitas. Konsep
Abraham (sehingga terjadi tawar menawar) : sedikit orang benar dapat
menyelamatkan banyak orang. Tuhan dapat melakukan jalan terbaik. Ternyata,
10 orang pun tak ada lagi manusia benar di Sodom dan Gomora itu, sehingga Tuhan
membinasakan kota itu. Tuhan membebaskan sebahagian keluarga Lot. Bagi Tuhan,
keselamatan bukan soal jumlah melainkan niat dan kwalitas manusia untuk hidup
benar. Tuhan memang memakai Abraham untuk membawa umatNya pada jalan kebenaran.
Allah tetap mau memulihkan hubunganNya dengan manusia.
Allah kita
sungguh Mahakuasa. Dia mengetahui kedalaman hati, jiwa, pikiran, dan
perbuatan/tindakan setiap manusia. Allah kita bukanlah yang dapat dipermainkan
(ditokoh-tokohi, kata orang Medan). Di dalam kemahakuasaanNya, Allah
memberlakukan keadilanNya. Tuhan akan menghukum orang yang jahat dan
menyelamatkan orang benar. Hukuman Tuhan tidak sama dengan dengan hukuman
ukuran manusia. Hukuman Tuhan terhadap manusia bukan soal sakit atau miskin
atau kegagalan, tapi hukuman Tuhan tak terlukiskan manusia. Lihatlah hukuman
yang dilakukan Tuhan terhadap Sodom dan Gomora. Mengerikan ! Tapi satu
hal, Tuhan mencintai Kebenaran dan Keselamatan bagi umatNya.
Dunia penuh
dengan pergumulan, masalah, keluh kesah, dan berbagai bentuk bencana. Entahlah,
apakah itu bagian dari hukuman Tuhan. Yang pasti, kejahatan dunia tampaknya
terus meningkat. Bukan hanya maraknya prostitusi tapi juga kejahatan berbentuk
korupsi, penggelapan, pencurian, penghinaan, caci maki, pembunuhan, tipu muslihat,
dll. Gelanggang kejahatan pun bukan hanya di arena pemerintahan dan masyarakat
umum, tapi juga kumpulan sosial, termasuk gereja.
Tuhan mengasihi
manusia, dunia, serta seluruh ciptaanNya. Dia menempatkan orang-orang beriman
(benar) di tengah-tengah dunia ini agar dapat menjadi terang. Orang Kristen
harus melakukan kasih, keadilan, damai sejahtera, dan sukacita, sebagai
penyeimbang atas berbagai kejahatan. Jika tak dapat menjadi pelaku kebaikan,
setidaknya janganlah menjadi penambah derita atau keluh kesah sesama.
Tuhan telah
datang dan berada di dalam dunia, di dalam diri manusia. Tuhan selalu melihat
dan mengetahui siapa diri kita. Tuhan mengerti kedalaman hati setiap orang.
Tuhan memahami keluh kesah yang kita alami. Tuhan tidak serta merta menghukum
manusia tetapi menantikan pertobatannya. Sekalipun kehidupan manusia penuh dosa,
tetapi Tuhan tidak menghendaki kemusnahan manusia dan dunia ini. Tuhan mengutus
AnakNya, Tuhan Yesus Kristus menebus dosa manusia. Tuhan Yesus telah menjadi Pendamai,
sehingga Tuhan berkenan atas manusia. Kiranya Tuhan campur tangan atas
pergumulan dan keluh kesah yang kita alami. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar