Sebelum berangkat kerja, seorang Boss, pemilik
sebuah perusahaan marah-marah kepada isterinya. Di tengah perjalanan menuju
kantornya, mendadak supirnya mengerem mobil. Lagi-lagi dia marah kepada supir
disebelahnya. Sampai di gerbang kantornya, karena lama membuka pintu, lagi-lagi
dia marah pada satpam.
Sewaktu turun dari mobil, dia melihat 2
orang sedang duduk-duduk di dekat mobil box sambil merokok. Lalu ia mendatangi
kedua orang itu sambil berkata, “Berapa gaji kamu sebulan?” orang pertama menjawab,
“Satu juta tiga ratus, Pak.” Lalu ke yang satu lagi ia bertanya, “Kamu,
berapa?” orang kedua menjawab, “Satu juta lima ratus, Pak.”
Lalu Boss itu mengambil beberapa lembar
uang dari dompetnya, “Ini gaji kamu satu bulan… ini juga gaji kamu satu bulan.”
Ia menyerahkan uang sebanyak Rp. 2.800.000,- kepada kedua orang itu. “Sekarang
kamu berdua pergi, saya nggak mau lihat kamu berdua kerja disini lagi!” kedua
orang itu pun pergi dengan buru-buru.
Masuk ke ruang resepsionis, ia bertanya
pada salah seorang karyawannya, “Kamu kenal dua orang karyawan tadi? Dari
bagian mana mereka?” Resepsionis itu menjawab, “Kedua orang itu bukan karyawan
kita Pak, mereka baru saja mengantarkan minuman mineral kesini!”
Amarah seringkali membawa kita pada
kerugian. Amarah membuat seseorang kehilangan kendali diri atau kontrol diri.
Sebaiknya kita belajar untuk mengendalikan amarah kita, jangan biarkan amarah
yang mengendalikan kita.
-----------------------
Pengkhotbah
7:9
“Janganlah lekas-lekas marah dalam hati,
karena amarah menetap dalam dada orang bodoh”
Amsal
19:19a
“Orang yang sangat cepat marah akan kena
denda”
Joan
Lunden
“Amarah adalah pencuri yang mencuri
saat-saat manis Anda”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar