SUPAYA MEREKA MENJADI SATU
Yohanes
20:1-26 merupakan satu keutuhan dari Doa
Tuhan Yesus. Doa Tuhan Yesus yang panjang ini dapat dibagi dalam tiga bagian :
(a) bagian pertama (1- 8) merupakan Doa Tuhan Yesus tentang pribadiNya, (b) bagian
kedua (10-19) adalah Doa Tuhan Yesus mengenai murid-muridNya. Yesus mendoakan
murid-muridNya agar mereka tetap memiliki semangat memberitakan Injil. (c) bagian ketiga (bacaan kita, 20-23) adalah
Doa Tuhan Yesus mengenai orang-orang percaya. Orang percaya adalah orang yang
telah menerima Injil, melalui pemberitaan murid-murid Yesus. Yesus berdoa bagi
orang-orang percaya ini, supaya mereka semua menjadi satu’.
Kesatuan
bagaimanakah yang dikehendaki Yesus ?
21 ‘seperti
Engkau, … Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau’. Allah Bapa dan Allah
Anak Yesus Kristus adalah satu. Segala tindakan Yesus adalah kehendak Allah. Itu
sebabnya, Yesus juga berkata : ‘tapi kehendakMu lah jadi’.
Karena itu,
kesatuan yang Yesus kehendaki adalah supaya setiap orang percaya itu ada di
dalamNya. Itulah kesatuan yang Yesus kehendaki. Dengan kesatuan orang percaya
itu, maka itu menjadi kesaksian, sehingga dunia percaya, bahwa Yesus adalah
Allah. Yesus adalah wujud Allah yang hadir di dunia ini. Jadi, tujuan kesatuan
tersebut adalah agar dunia tahu bahwa Yesus adalah Tuhan
Apa
kekuatan untuk membangun kesatuan itu ?
Dalam ayat 22
disebutkan, ‘Yesus telah menerima kemuliaan (suatu keadaan; luhur, agung,
mulia) dari Allah’. Kemuliaan itu bersumber dari Allah, dan itu adalah milik
Allah. Kemuliaan itu tidak berhenti pada diri Yesus. Yesus memberikan kemuliaan
itu kembali kepada sang pemilik, yaitu Bapa. Bagaimanakah Yesus mengembalikan
kemuliaan itu kepada Allah, sang pemilik kemuliaan itu ? Paulus berkata (Filipi 2:8) : ‘Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia
telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib.’ Dengan kerendahahan dan ketaatan Yesus kepada Allah, bahkan sampai mati
di kayu salib, maka manusia menjadi mulia. Manusia telah menjadi luhur, agung,
dan terhormat. Tetapi kemuliaan yang diterima setiap orang percaya, harus
dikembalikan kepada Allah, sang pemilik kemuliaan itu, dengan memuliakan Allah.
Kesatuan yang
dimiliki oleh orang-orang percaya, yang memuliakan Yesus maka dunia menjadi percaya,
bahwa Yesus adalah Allah yang datang ke dalam dunia. Dengan demikian, dunia pun
menjadi turut percaya, bahwa Yesus adalah Allah.
Melalui Doa Tuhan
Yesus ini, betapa pentingnya orang-orang percaya untuk hidup menjadi satu.
Semua hidup di dalam Kristus. Hidup dalam kerendahan hati dan ketaatan kita
kepada Kristus. Dalam kesatuan yang demikian itulah kita dimampukan
memberitakan Injil. Kita, orang-orang percaya menjadi saksi-saksi untuk
menyampaikan Kabar Baik, supaya dunia menjadi percaya.
Allah telah
memberikan kita kemuliaan. Setiap orang percaya telah menjadi mulia. Tetapi
kemuliaan itu tidak boleh berhenti pada diri kita. Kemuliaan itu harus kita
kembalikan kepada si Pemberi kemuliaan. Orang-orang yang telah menerima
kemuliaan itu dan mempertahankan kemuliaan itu bagi dirinya sendiri, maka ia
telah memposisikan dirinya sebagai ‘allah’. Itulah yang disebut mencuri
kemuliaan Allah. Ia merasa dirinya kebenaran, ia tidak pernah salah.
Kesombongan, keangkuhan terjelma dalam dirinya.
Jika orang-orang
Kristen hidup dalam keangkuhan atau kesombongan, maka sesungguhnya Tuhan tidak
ada dalam dirinya. Bukan saja ia tidak dapat menjadi saksi, tetapi persekutuan
yang telah ada pun dapat tercabik-cabik. Ia jauh dari kehendak Yesus untuk
hidup dalam kesatuan.
Firman Tuhan yang
indah ini mengajak kita memuliakan Tuhan dengan hidup dalam kerendahan hati dan
ketaatan kepada perintah Tuhan Yesus. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar