23 Januari 2014

1 Korintus 1:10-18 (Khotbah Minggu)



  BERITA SALIB ADALAH KEKUATAN ALLAH YANG MENYELAMATKAN

Korintus merupakan sebuah kota perdagangan. Sebagai kota perdagangan, Korintus menjadi tempat berkumpulnya orang-orang dari berbagai penjuru dunia, dengan latarbelakang yang beraneka ragam. Korintus menjadi sebuah kota modern yang terus berkembang, baik dari segi ekonomi maupun kebudayaan. Sebagai sebuah kota modern maka masyarakat Korintus sangat rasional, hikmat dunia menjadi andalan. Suatu peristiwa atau rumusan dapat diterima kebenarannya jika dapat diterima logika.
Di tengah-tengah kota yang demikian itulah Paulus melayani dan memberitakan Injil. Perkembangan jemaat ini bertumbuh dengan pesat, sampai tiba saatnya Paulus merasa sudah dapat meninggalkan Korintus untuk penginjilan di tempat lain. 

12 Januari 2014

Yesaya 49:1-7 (Khotbah Minggu, 19 Januari 2014)



KRISTUS TERANG BAGI BANGSA-BANGSA (Yesaya 49:1-7)



Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha Besar. Dia mampu ‘berkomunikasi’ pada segala tempat dan pada semua orang. Dia menetapkan perjalanan hidup manusia. Tuhan dapat memakai manusia untuk melakukan kehendakNya. Yesaya mengimani kebesaran Tuhan itu melalui pengalaman hidup yang terjadi padaNya. Tuhan yang menetapkan Yesaya sebagai hambaNya sejak dari kandungan.
Tuhan tidak membiarkan hambaNya menjalani panggilannya dalam kesendirian tanpa pertolongan. Tetapi Tuhan memperlengkapi hambaNya dengan senjata, perlindungan, dan bekal hidup. Senjata pedang yang tajam (mulut). Tugas seorang hamba Tuhan adalah memperdengarkan firman Tuhan. Kwalitas berbicara menjadi penting agar firman Tuhan itu sampai pada sasarannya. Yesaya bersyukur karena Tuhan memberikan kemampuan menyampaikan firman Tuhan. Firman yang disampaikan Yesaya bagaikan pedang yang tajam, menjadi kritik yang mampu menusuk dan membelah hati manusia. Dengan firman itu, umat Tuhan akan membaharui diri, sehingga memiliki pola pikir dan perbuatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Namun bukan tidak  mungkin pula, ada orang yang mendengar firman Tuhan menjadi gusar. Orang seperti itu adalah orang yang merasa dirinya sudah mapan (benar dalam segala hal). Orang yang demikian dapat menjadi ancaman bagi Yesaya. Perlindungan keamanan. Dalam panggilannya sebagai hamba Tuhan, Yesaya tidak takut menghadapi ancaman dari orang yang gusar. Tuhan akan melindungi. Tuhan akan memelihara hidupnya dari ancaman, seperti panah yang tersimpan baik dalam tabung. Ia akan terpelihara dengan baik. Yesaya begitu percaya akan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan. Tuhan memberi garansi perlindungan bagi hamba yang melakukan kehendakNya. Jaminan hidup. Tuhan bukan hanya memberikan garansi perlindungan tetapi juga hidup financial. Tuhan memberikan jaminan sosial Yesaya, yang memang menjadi haknya. Sebagai manusia, Yesaya juga memiliki keinginan dan kebutuhan dunia ini. Ia mencari semua itu dengan bersusah payah yang menghabiskan tenaga. Ia kemudian sadar bahwa seluruh tenaga, pikiran, waktu yang terkuras itu hanyalah percuma dengan sia-sia. Sebab, sesungguhnya Tuhan telah menjamin semua itu. Tuhan telah menyediakan hak setiap umatNya. Keyakinan akan garansi seluruh hidupnya kepada Tuhan telah menjadikan Yesaya mampu melakukan tugas panggilannya dengan sukacita.
Tugas utama Yesaya telah ditetapkan Tuhan, yaitu membawa umat Tuhan (keturunan Yakub) yang terserak di pembuangan, agar dituntun kembali ke tanah air. Tetapi lebih dari itu, Tuhan menghendaki agar Yesaya menjadi terang bagi bangsa-bangsa. (46 b) : ‘Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.’ Kepemimpinan (perbuatan) Yesaya yang mampu membawa umat kembali ke tanah air akan menimbulkan keheranan. Bangsa-bangsa lain akan heran melihat kepemimpinan Yesaya dan kembalinya umat ke tanah airnya. Bagaimana mungkin Yesaya mampu memimpin umat yang degil ? Bagaimana mungkin umat yang mulai mapan secara ekonomi di pengasingan tapi mau kembali ke negerinya ? Dalam keheranan itu, maka bangsa-bangsa lain menyadari bahwa peristiwa itu karena peran Tuhan Maha Besar.
Dalam peristiwa itu bangsa-bangsa lain akan melihat bahwa Tuhan menjadikan Yesaya sebagai terang bagi banyak orang. Bangsa-bangsa lain juga akan melihat bahwa umat Tuhan tidak berhenti pada kemapanan materi, tetapi ada misi yang jauh lebih besar dan berharga. Akhirnya bangsa-bangsa lain menjadi percaya kepada Tuhan, dan kemudian mereka akan turut memperoleh keselamatan. Nama Tuhan sungguh-sungguh dipermuliakan.

Pernahkah kita menyadari bahwa Tuhan sedang memakai hidup kita untuk kehendakNya ? Kita perlu merenungkan, peran apa yang perlu kita lakukan dalam melakukan kehendak Tuhan itu. Mungkin kita sadar, bahwa Tuhan menghendaki sesuatu yang perlu kita perankan. tetapi kita mengelak tugas yang mulia itu. Banyak alasan kita untuk mengelak atas panggilan Tuhan. Kita merasa tidak memiliki kemampuan. Kita merasa bahwa belum siap karena sibuk untuk mencari dunia ini. Kita masih terus membangun diri kita sendiri. Kita merasa takut tidak memperoleh dunia ini jika kita menuruti panggilan Tuhan. Kita khawatir tidak memperoleh dunia ini. Padahal, Tuhan menjamin kehidupan umatNya, asalkan kita percaya padaNya.
Ayat 4 merupakan sebuah kesaksian Yesaya. Ia sesungguhnyab telah berlelah lelah mencari kehidupan dunia ini. Tidak digambarkan seberapa besar yang diperoleh. Namun, sesungguhnya, tanpa ia harus berlelahlelah, Tuhan memberi hak yang memang harus dimiliki.
Adalah seorang bapak yang menumpahkan seluruh hidupnya untuk memperoleh dunia ini. Ia bekerja keras, sehingga ia dapat menghidupi rumah tangganya. Ia juga mempunyai suatu penyakit. Kesibukan dia bekerja membuat ia sangat jarang bersama dengan keluarga, ke gereja hanya sesekali, dan kumpulan sosial hampir tidak pernah. Baginya hidup adalah bekerja. Kerja keras yang dilakukan memang memperoleh uang banyak tetapi penyakitnya sering kambuh membuat keadaan ekonominya biasa saja. Suatu waktu ia sudah merasa terlalu lelah bekerja. Ia mengurangi jam kerjanya, sehingga pendapatannya juga berkurang. Tetapi ia menjadi memiliki banyak waktu bersama keluarga, beribadah secara rutin, kehidupan sosialnya meningkat. Ia tidak menjadi miskin, standart saja. Tetapi luar biasa, penyakitnya yang sudah bertahun-tahun itu hilang begitu (sembuh). Tuhan menjamin hak setiap umatNya. ‘hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku’, itulah pengakuan Yesaya.
Yesus Kristus adalah terang. Kristus memanggil kita agar terang itu nyata bagi orang lain melalui hidup dan pelayanan serta perbuatan baik kita. Kita dapat menyatakan terang itu bagi orang lain melalui kemauan kita mengelola segala milik yang Tuhan berikan. Dengan tindakan dan perbuatan kita yang memancarkan terang, maka banyak orang yang percaya dan memperoleh keselamatan yang telah Tuhan Yesus persiapkan. Lakukanlah panggilanmu, sebab itu berkenan bagi Tuhan. AMIN

11 Januari 2014

Matius 3:13-17 (Minggu, 12 Januari 2014)


YESUS DIKASIHI DAN DIPERKENAN ALLAH (Matius 3:13-17)

Minggu ke-2 di tahun 2014 ini, kita disapa firman Tuhan dengan ajaran yang sangat penting dalam bergereja, yaitu baptisan. Injil Matius mengisahkan baptis sebagai narasi yang menarik, dengan tokoh sentralnya adalah Yohanes. Dari narasi yang muncul, dapat diketahui bahwa baptisan pada zaman itu merupakan tanda pertobatan. Orang yang menerima baptisan adalah orang yang sadar akan keberdosaannya. Itu sebabnya, Yohanes dengan lantang berani berkata kepada mereka, “hai kamu keturunan ular beludak’. Mereka yang berdosa itu dan datang membaptiskan diri membenarkan ungkapan itu. Dengan sadar, mereka datang kepada hamba Tuhan (Yohanes) untuk memohon pengampunan dosa.
Yang menarik dalam nas ini adalah Yesus datang hendak membaptiskan diri. Muncul pertanyaan, apakah Yesus membaptiskan diri karena Ia berdosa ? Yohanes mencegah kehendak Yesus untuk menerima baptisan. Yohanes mencegah Yesus menerima baptisan.
Yesus bermoral tinggi
Yohanes telah mengenal Yesus sebagai orang yang memiliki moral jauh lebih tinggi dari dirinya. Yohanes mengenal prilaku Yesus. Dan dari prilaku Yesus yang dikenal Yohanes, maka Yesus bukanlah  seorang pendosa yang membutuhkan pertobatan. Itu sebabnya Yohanes mencegah Yesus untuk menerima baptisan. Yohanes sadar, dia yang layak menerima baptisan dari Yesus. Kesadaran Yohanes itu menunjukkan bahwa ia adalah orang berdosa. Ia hanyalah perintis bagi kedatangan Juruselamat seperti yang dinubuatkan oleh Nabi Yesaya (Yes 40:3), ‘Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!’
Yesus adalah Mesias
Melalui dialog Yesus dengan Yohanes, Yohanes tidak kuasa mencegah baptisan Yesus. Ketika Yesus mengatakan, bahwa Ia juga menerima baptisan sebagai pemenuhan (penggenapan) dari seluruh kehendak Allah, maka Yohanes kemudian membaptis Yesus. Setelah baptisan Yesus berlangsung, ada tiga peristiwa yang menarik pada baptisan Yesus.
Langit terbuka
Melambangkan kedatangan Tuhan dan kemuliaanNya ke dalam dunia. Yesus Kristus menjadi terang atas dunia ini (Yesaya 60:1).
Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati
Merpati adalah simbol perdamaian. Sifat-sifat merpati yang tulus, penuh kasih, lemah-lembut, tidak membalas, tidak menyakiti, selalu berdamai. Yesus Kristus menampakkan gambaran ini dalam pelayananNya, untuk membawa perdamaian bagi dunia.
Terdengar suara : "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
‘Anak yang Kukasihi’, ungkapan yang menunjukkan hubungan yang unik. Yesus mengutus Anak yang dikasihiNya.
‘kepadaNyalah Aku berkenan’, bukan saja kepatuhanNya sampai saat itu, tetapi juga sebagai perantara yang dipakai Allah untuk melaksanakan rencana keselamatanNya. Suara ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias. Ia ditahbiskan sebagai Anak Allah.
Tuhan Yesus datang  dan memberi diri dibaptis. Baptisan Tuhan Yesus merupakan tanda bahwa Ia akan memulai  pekerjaaan Allah ditengah-tengah dunia ini.  Baptisan Tuhan Yesus adalah penerimaan kuasa untuk memulai  pelayananNya memberitakan dan membangun kerajaan Allah ditengah-tengah dunia ini. Yesus Kristus adalah Anak yang dikasihi Allah dan kepadaNyalah Allah berkenan untuk mewujudkan perdamaian dan keselamatan.

Baptisan merupakan tugas gereja, yang di dalamNya Allah bekerja. Itu sebabnya baptisan dapat dilakukan kepada anak kecil maupun dewasa. Ada yang mengatakan, “anak-anak kan belum paham baptisan ! Orang itu sesungguhnya memandang baptisan sebagai pekerjaan duniawi. Sebab, orang itu tidak memiliki Allah yang luar biasa. Allah mampu menyampaikan pesan kepada seorang bayi, bahkan dapat berbuat kepada orang yang masih dalam kandungan.
Kita telah menerima baptisan dalam Nama Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Kita telah dikuduskan dan layak menjadi anak-anak Tuhan. Tetapi kita perlu terus menerus memelihara kekudusan itu, baik dalam kata dan tindakan agar hidup kita sesuai dengan  kehendak Tuhan Yesus Kristus. Kita harus mengalami pembaharuan hati, jiwa, kata, tingkah laku menuju ke arah yang dikehendaki Kristus. Jadi tidak ada gunanya orang berulang-ulang dibaptis jika tidak mengalami pembaharuan.
Orang yang dibaharui dengan menerima baptisan haruslah menghasilkan buah Roh (Galatia 5 : 22 – 23) : ‘kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu’.
Itulah yang disebut Hidup Baru, yaitu orang yang memiliki sifat Kristus. Ia aktif melawan gelapnya dunia. Ia mengalami pengampunan dosa secara sungguh-sungguh. Ia menjadi orang yang mensyukuri semua perjalanan hidupnya. Ia dapat menerima manis dan pahit - getirnya hidup ini.
Kita telah menjalani Tahun 2014, dan masih sangat panjang. Dalam kurun waktu itu, kita melakukan aktifitas seraya kita mengalami pembaharuan. Tuhan Yesus yang dikasihi dan berkenan bagi Allah akan menyertai kita membaharui diri, sampai kita mengalami damai sejahtera yang abadi. AMIN

31 Desember 2013

Mazmur 118:1-9 (Sebab Ia Baik)



BERSYUKUR KEPADA TUHAN (Mazmur 118:1-9)

Pergantian Tahun seperti malam ini, kita bagaikan sedang berhenti dari suatu perjalanan panjang. Dalam perhentian itu, kita dapat merasakan liku-liku perjalanan yang telah kita lewati. Dan selanjutnya, kita menatap ke depan untuk kelanjutan perjalanan yang harus ditempuh. Perasaan yang timbul atas perjalanan yang telah dilalui sangat menentukan untuk menempuh perjalanan berikutnya.
Nas renungan kita dipergantian tahun menekankan agar kita bersyukur kepada Tuhan. ‘Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik’. Kebaikan Tuhan itu tidak hanya sekejab tapi untuk selama-lamanya. Pemazmur dalam hidupnya bukan tidak berhadapan dengan pergumulan. Ia mengalami kesesakan dalam hidupnya. Dalam situasi yang berat itu, pemazmur berseru kepada Tuhan. Tuhan menjawab seruan pemazmur dengan memberi kelegaan. Kebaikan Tuhan membuat pemazmur memperoleh kekuatan baru. Ia dapat merasakan kebencian orang lain terhadap dirinya. Kebencian orang itu sebenarnya tidak memiliki alasan, tetapi ia juga mengalami ketakutan yang tak beralasan. Dengan keyakinan akan pertolongan Tuhan, pemazmur mengalami semangat baru, ‘tumbuh keberanian untuk memandang rendah orang-orang yang membencinya’. ‘Aku tidak takut’, bukan betujuan balas dendam terhadap orang yang membencinya, tetapi memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan menolongnya. Pemazmur kemudian menyadari, bahwa perlindungan yang sesungguhnya dalam hidup ini hanyalah kepada Tuhan. Keyakinan pada Tuhan yang memberi kasih setiaNya untuk selama-lamanya telah memantapkan langkah pemazmur melanjutkan perjalanan hidupnya.
Jika kita merenungkan sejenak perjalanan Tahun 2013, tentu ada suka dan duka ; ada kemudahan dan kesulitan; ada tawa dan air mata.
-       Sebahagian dari kita mungkin berucap, “Ah…saya tidak mengalami sesuatu apapun dalam tahun ini. Hidup saya sejak dahulu hingga sekarang tetap begitu-begitu saja.”
-          Sebahagian mungkin merasa kurang puas karena ekonomi tak kunjung pulih dan bangkit
-          Ada juga yang masih terus berjuang mencari pekerjaan, atau menantikan promosi jabatan.  
-          Sebahagian mungkin galau karena belum terwujudnya pernikahan.
-          Mungkin ada keluarga resah karena belum ada tanda-tanda kelahiran anak.
-          Ada rasa panik karena penyakit tak kunjung sembuh.
-          Ada juga yang mungkin berduka karena kehilangan orang yang dikasihi.

Barangkali kita kecewa atas berbagai pengalaman pahit dan karena impian yang belum tergapai. Tetapi bukankah sesungguhnya, dibalik semua peristiwa dan tertundanya impian, di situ juga berlangsung kasih Tuhan ? Bukankah kita dikuatkan menghadapi pergumulan itu ? Bukankah juga ada berkat yang tak pernah terpikirkar ?
Firman Tuhan menghantar kita mengakhiri Tahun 2013 dengan ungkapan : ‘Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.’ Suka dan derita yang mengisi waktu yang telah terlewati, kita mestinya menemukan kehendak Tuhan. Apabila di dalam tiap-tiap peristiwa, kita mengimani kebaikan Tuhan, maka saat itulah kita dimampukan untuk bersyukur. Barangkali, karena kesibukan dan kedegilan hati , kita tidak mampu merasakan sentuhan kasih Tuhan. Sesungguhnya semua peristiwa yang terjadi bagi diri kita tetap dalam penyertaan Tuhan.
Keyakinan Pemazmur atas pertolongan Tuhan, kita diajak untuk bersyukur pada Tuhan atas segala penyertaanNya.
Kini, diakhir tahun ini, mari kita rasakan bahwa tiap detik, tiap jama, tiap bulan, dan tiap tahun ; sesungguhnya kasih Tuhan menyertai kita. Mari saudara, untuk menutup lembaran tahun ini, kita mensyukuri segala yang Tuhan perbuat bagi hidup kita. Dia telah menyertai kita dalam semua peristiwa, sehingga kita dapat mengakhiri Tahun 2013 ini. Kita patut memberi puji dan hormat bagi Tuhan. Selanjutnya untuk menjelajahi Tahun 2014 yang telah berada diambang pintu, kita berlindung dan berserah pada Tuhan.

Mengakhiri tahun 2013 dan untuk menguatkan kita menjalani tahun 2014, agar senantiasa merasakan ketenangan, saya mau mengajak kita menyanyikan KJ. No. 410 : 1 TENANGLAH KINI HATIKU.

Tenanglah kini hatiku: Tuhan memimpin langkahku.
Ditiap saat dan kerja tetap kurasa tanganNya.
Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh tanganku dipegang teguh.   AMIN