2 Desember 2014

2 Petrus 3:8-15 (Minggu, 7 Desember 2014)



                 MENANTIKAN DAN MEMPERCEPAT KEDATANGAN HARI TUHAN

Hari kedatangan Tuhan merupakan hari yang misteri, tidak ada yang mengetahuinya. Namun, hari Tuhan dipahami sebagai hari yang bersangkut paut dengan kehidupan dunia. Artinya, sebelum hari Tuhan sungguh-sungguh nyata, maka setiap insan akan mempertanggungjawabkan seluruh kehidupannya. Jika ia beriman (hidup benar), maka ia akan menikmati hari Tuhan yang kekal itu dalam penuh sukacita. Namun, jika ia tidak beriman, maka ia mengalami penderitaan yang kekal pula. 

Petrus mengutip ucapan Yesus tentang waktu hari Tuhan, seperti pencuri  (Mat. 24 :42-43). Perkataan Tuhan Yesus ini memang cukup mendapat perhatian pada gereja mula-mula, dimana orang-orang percaya sangat menantikannya. Mereka sangat menantikan hari Tuhan itu karena beratnya derita yang harus mereka alami dalam mengikut Kristus.
Bagi Tuhan, satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Artinya, bagi Tuhan ; waktu bukan diukur dari perputaran matahari, seperti penghitungan manusia. Tetapi hari Tuhan itu pasti datang. Manusia tidak perlu menghitung kapan datangnya hari Tuhan itu, tetapi biarlah setiap orang hidup dengan berjaga-jaga. Manusia senantiasa hidup menuruti firman Tuhan, bukan mengikuti hawa nafsu dunia.
Pada hari kedatangan Tuhan digambarkan ada langit dan bumi baru. Ada dua pemahaman tentang langit dan bumi baru ini.  (a) Hancurnya segala perbuatan manusia, terutama segala sesuatu yang Tuhan tidak kehendaki. Semua unsur-unsur dunia, yaitu segala tingkah laku manusa yang tidak dikehendaki Tuhan, dan juga segala yang diperbuat manusia (bangunan dan hal jasmani lainnya) akan dihancurkan. Sementara, segala yang Tuhan ciptakan akan tetap terpelihara. Tuhan tidak akan menghancurkan apa yang diperbuat olehNya sendiri. (b) Segala sesuatu, baik yang diciptakan Tuhan (Kejadian 1) maupun segala yang dibangun manusia (jasmani) akan lenyap. Lalu ada sebuah tempat (langit dan bumi) baru.
Kedua gambaran tentang hari Tuhan itu tidak perlu mengguncangkan iman orang percaya, sebab harapan utama dari kedatangan Tuhan adalah suasana ; dari suasana hati penuh derita karena kejahatan menjadi kebenaran. Suasana hati mereka begitu mencekam ; mengalami tekanan dan ancaman karena mengikut Kristus. Mereka ingin segera datangnya hari Tuhan, supaya penderitaan mereka berakhir. Karena itu, yang utama dalam hari Tuhan itu adalah suasana hati yang dipenuhi damai, sebagaimana disebutkan (Yesaya 65:17) : ‘Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati’. Seluruhnya umat manusia hidup dalam kebenaran dan perdamaian. Itu pula sebabnya umat Tuhan sangat menantikan hari Tuhan itu sedapat mungkin dapat mempercepat kedatangannya.
Sesungguhnya, Tuhan tak menghendaki seorangpun dari manusia jatuh ke dalam penghukuman pada kedatanganNya. Itu pula sebabnya, Tuhan tidak segera datang menghakimi manusia  tetapi memberi waktu bagi umat manusia untuk berbalik dan bertobat. Di sinilah peran orang-orang percaya untuk mempercepat kedatangan Tuhan. Orang-orang percaya perlu mewartakan kebenaran bagi semua umat manusia, menggunakan waktu bekerja dengan tekun dan melakukan kebaikan-kebaikan. Itulah peran orang-orang percaya untuk mempercepat kedatangan hari Tuhan, sehingga Tuhan bukan hanya mendapati umatNya tak bercacat dan tak bernoda, tetapi semua manusia hidup dalam kebenaran. Dengan demikian, kedatangan Tuhan bukanlah penghukuman melainkan perdamaian. Perdamaian berarti : isi hati yang memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan. Karena itu, dalam penantian ini Hiduplah dengan benar, sehingga kapanpun kedatangan Tuhan, kita telah siap.

Dunia adalah sebuah tempat sementara bagi manusia untuk menjalani proses dalam menyambut hari kedatangan Tuhan dan menikmati hidup kekal. Sadar atau tidak, manusia terlalu fokus pada dunia sementara ini. Dunia ini seolah-olah kehidupan kekal. Manusia menumpahkan seluruh hidupnya ; tenaga, pikiran, dan rohnya untuk menghiasi dirinya dengan asesoris dunia ini. Padahal, semua itu tak menentukan dirinya pada hari kedatangan Tuhan. Pada kedatangan Tuhan seluruh nilai-nilai dunia dihancurkan. Satu hal yang perlu kita persiapkan saat kedatangan Tuhan adalah agar kita hidup dalam kebenaran.
Firman Tuhan hari ini memberikan harapan baru bagi kita akan adanya langit dan bumi yang baru. Kita jangan putus asa dan jangan pernah mengatakan, bahwa ‘hidup ini begitu-begitu saja’, tetapi hidup selalu mengalami perubahan. Puncak dari perubahan itu adalah datangnya hari Tuhan. Hari Tuhan adalah, dimana manusia sudah hidup dalam kebenaran, sehingga tidak ada lagi yang mencekam tetapi seluruhnya mengalami kedamaian. Itulah yang disebut langit dan bumi baru.
Manusia mempunyai peran dalam hari Tuhan itu, yaitu menantikan dan mempercepat. Menantikan dan mempercepat kedatangan hari Tuhan bukan berarti berdiam diri tetapi menjalani hidup aktif dengan menyatakan kebenaran dalam segala lapangan hidup yang kita jalani. Hari Tuhan bukan soal kapan dan dimana, melainkan soal keadaan, dimana segala sesuatu penuh kebenaran. Untuk mencapai kebenaran inilah, manusia mempunyai peran. Manusia mempergunakan segala waktu yang dimiliki untuk mewujudkan kebenaran. Itu sebabnya firman Tuhan (Efesus 5 : 16) mengatakan :  pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” Di tengah-tengah dunia yang makin jahat ini, orang-orang percaya perlu membangun hubungan yang benar dengan Tuhan. Orang-orang yang demikianlah dapat menikmati hidup damai dalam dunia ini maupun kedamaian saat kedatangan Tuhan. Kedatangan hari Tuhan adalah dimana ada suasana kehidupan yang penuh kebenaran dan kedamaian. Suasana itu tidak datang dan hadir begitu saja tetapi menjadi tugas setiap orang percaya melalui tindakan dan perilakunya. Natal yang akan kita rayakan hendaknya mengingatkan kita kembali supaya seluruh perilaku kita selalu dalam kebenaran dan membawa kedamaian. AMIN



                   

Artikel Terkait



1 komentar:

  1. Tuhan berkati selalu bapa pendeta dlm setiap pelayanan baik di gereja dan di dalam keluarga...

    BalasHapus