1 Maret 2013

1 Korintus 10:1-13 (Khotbah Minggu, 3 Maret 2013)



MAMPU MENANGGUNG PENCOBAAN

Godaan dan tantangan selalu diperhadapkan dengan kehidupan manusia, tanpa terkecuali. Hanya saja, bagaimana tiap-tiap orang menyikapi godaan dan tantangan itu. Manusia yang tidak kuasa menghadapi godaan dan tantangan dunia ini akan jatuh dalam menjalani kehidupan ini.
Godaan dan tantangan bukan saja menghampiri orang yang tidak rohani tetapi juga yang rohani. Tuhan telah memilih umatNya dan membaptis mereka dalam awan dan dalam laut. Mereka telah menjadi umat yang rohani. Tuhan menunjukkan perlindungan, pimpinan, berkat, majizat bagi umatNya. Tuhan bukan saja membuat mereka menjadi umat yang rohani tetapi juga memelihara umatNya dengan cara yang luar biasa; mereka diberi makanan secara supra alami, yaitu :  manna (Kel. 14:4) dan batu karang rohani yang memberikan air (Kel.17:6). Umat yang telah diberkati dengan berkat rohani dan jasmani ini pun tidak lepas dari godaan dan tantangan. Iblis sukses memperdaya umat dengan godaan yang menggiurkan. Umat pilihan itu terjebak pada godaan sehingga jatuh ke dalam berbagai kejahatan.Mereka tidak puas dengan berkat yang Tuhan berikan sehingga mereka menyembah berhala agar mereka memperoleh lebih banyak. Mereka tidak menjaga kekudusannya sehingga mereka berbuat cabul. Mereka tidak bersyukur atas berkat-berkat yang Tuhan telah curahkan sehingga melakukan pencobaan terhadap Tuhan.Mereka tidak puas dengan apa yang mereka miliki sehingga sungut-sungut mewarnai hidup mereka. Mereka tergoda.
Ketidakmampuan mereka menahan godaan dan tantangan itu membuat mereka mati dan binasa. Sekalipun orang Israel sudah dipilih Tuhan menjadi umatNya dan menerima penyucian tetapi mereka bukan berarti tidak berhadapan dengan godaan dan tantangan. Paulus mengungkapkan kisah historis yang dialami umat Tuhan. Mereka tergoda kepada kejahatan ; mereka tetap menyembah berhala, melakukan percabulan, mencobai Tuhan, dan hidup dengan sungut-sungut. Kehidupan yang demikian tidak diinginkan oleh Tuhan. Orang-orang yang melakukan itu akan mendapat hukuman dari Tuhan. Begitu besar anugerah yang Tuhan berikan kepada mereka, namun mereka tidak setia. Tuhan tidak berkenan kepada kehidupan yang demikian, akibatnya mereka tidak sampai ke tanah yang Tuhan janjikan, kecuali Kaleb dan Yosua. Historis kehidupan umat Israel kuno ini diungkapkan Paulus untuk mengingatkan ancaman dosa yang yang selalu ada. Apa yang terjadi pada umat Israel dahulu harus menjadi pelajaran berharga untuk kehidupan umat Kristen di Korintus dan tentunya bagi kita sekarang ini. Tujuan Paulus adalah untuk menguatkan dan mengingatkan mereka agar jauh dari godaan yang dapat mencemari hidup mereka. Terlebih Jemaat Korintus dikenal sebagai sebuah jemaat yang maju dan moderen. Korintus merupakan kota perdagangan dan budaya. Di tengah-tengah kota yang demikian godaan dan tantangan setiap saat akan menghampiri hidup masyarakat/jemaatnya. Peluang untuk meraup keuntungan cukup terbuka dan mereka bisa saja tergoda mencari cara pintas, yang tidak sesuai lagi dengan iman kristiani. Dibalik sebuah kota yang tumbuh gemerlapan muncul juga berbagai problem kehidupan. Persaingan ekonomi yang ketat dapat membuat orang tidak kuat. Tapi pada sisi lain, penduduk kota dapat mereguk keuntungan dengan cepat, tapi memiliki resiko besar. Karena persaingan yang tinggi mungkin menimbulkan kerugian yang membuat mereka susah.
Orang Kristen tidak lepas dari pencobaan. Percobaan bukan datang dari Tuhan tapi dari iblis maupun dari diri sendiri. Tapi ia tak diberikan pencobaan luar biasa. Pencobaan di sini mencakup pengujian dan penggodaan. Allah mengijinkan godaan dan tantangan menghampiri manusia untuk memperteguh imannya, jika ia tidak menjadi lemah (band. Ayub). Ay. 13 ini diberikan kepada yang takut dan yang putus asa. Ini adalah firman yang memberikan kepastian dan kekuatan.

‘Pengalaman merupakan guru terbaik’. Ungkapan ini mestinya menjadi renungan bagi kita dalam menjalani kehidupan ini. Setiap orang hendaknya dapat memetik pelajaran berharga dari pengalaman untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. ‘Keinginan’ inilah yang teramat sering menghampiri banyak orang yang mengalami pencobaan, yaitu dorongan kepentingan, bukan karena kebutuhan. Kita perlu melawan godaan yang dapat membawa kita pada jalan sesat (KJ. 436 Lawanlah godaan). Kita perlu melawan godaan dengan penuh ketekunan yang menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan (Roma 5:4). Bagi orang-orang beriman pencobaan harus dipandang sebagai ujian untuk dapat memperoleh nilai dalam pandangan Allah. Sebagai orang beriman, mari kita hadapi setiap ujian dengan mengandalkan firman Tuhan. Percayalah, pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kita pun menang melawan godaan. AMIN

Artikel Terkait



1 komentar:

  1. Terimakasih Amang Pandita, penjelasannya mencerahkan... semoga Tuhan menguatkan kita agar menang melawan pencobaan...

    BalasHapus