11 Januari 2016

Wahyu 5:11-14 (MISERICORDIAS DOMINI)



  PUJIAN DAN KEMULIAAN BAGI ANAK DOMBA



Menyimak perjalanan gereja mulamula, betapa hebatnya penderitaan orang-orang percaya. Mereka sangat menderita ; ditangkap, disiksa dan dibunuh secara sadis. Namun, sekalipun umat Tuhan mengalami penganiayaan yang sangat menyakitkan tetapi iman mereka tidak goyah pada Yesus Kristus. 
Yohanes turut melihat dan merasakan penderitaan itu. Yohanes menyaksikan penyiksaan terhadap orang-orang percaya, sementara ia sendiri dibuang ke pulau Patmos. Di tempat itu pula Yohanes mengalami penglihatan, yang kemudian mencatatkannya. Itulah yang dituliskan di dalam kitab Wahyu.
Kitab Wahyu secara keseluruhan menggambarkan kekejaman pemerintahan Romawi terhadap orang-orang percaya kepada Kristus yang telah bangkit. Kristus yang bangkit diimani sebagai yang berkuasa atas segala bumi. Ia patut dipuji dan dimuliakan. Kristus menjadi jaminan bagi setiap orang percaya untuk beroleh kehidupan kekal.
Secara khusus, kitab Wahyu memberikan penguatan kepada orang-orang percaya atas penderitaan yang dialami. Nas bacaan kita memperlihatkan bagaimana malaikat dan seluruh makhluk memperdengarkan suara nyaring untuk memberikan pujian kepada Yesus Kristus (12) : "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" 
Bagaikan nyanyian yang bersahutan, suara nyaring itu dibalas dengan pujian sehingga seluruh makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya : "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" Ini merupakan pengakuan orang-orang percaya pada Kristus.
Suara yang bersahutan itu diakhiri dengan kata ‘Amin’ oleh keempat makhluk.
Pada akhir nas ini dicatatkan tentang tua-tua yang jatuh tersungkur dan menyembah. Yohanes hendak menggambarkan bahwa seluruh kuasa-kuasa dunia ini menjadi tak berarti di hadapan Sang Anak Domba.
Anak Domba menggambarkan Kristus yang telah mengorbankan diriNya. Pengorbanan Kristus  merupakan karya terbesar karena memberikan perdamaian, pengampunan dan keselamatan. Di dalam pengorbanan Kritus itu pula orang-orang percaya beroleh hidup kekal.
Pengorbanan Kristus merupakan belas kasihNya kepada umatNya. Sekalipun mereka mengalami penganiayaan, penderitaan namun Tuhan senantiasa menyertai dan memberikan keselamatan.

Firman Tuhan ini membawa kita pada sebuah gambaran hidup yang indah. Hidup adalah anugerah Allah. Oleh sebab itu, kita layak mensyukuri segala pemberian Allah. Itulah kehidupan bahagia. Tuhan memberikan waktu bagi kita menikmati kehidupan ini. Kita harus menggunakan kesempatan hidup yang Tuhan berikan untuk menyembah Dia, memuji Tuhan, berdoa dan mendengar firmanNya. Hidup seperti itu akan membuat kita makin  merasakan betapa besar kemurahan Tuhan memelihara dan memberkati kita.
Sebagai anak-anak Allah, maka kita adalah ahli-ahli waris dari janji-janjiNya. Anak-anak Allah akan mewarisi kehidupan kekal. Inilah yang telah dijanjikan Allah bagi anak-anakNya. Janji Allah itu begitu indahnya, melampaui segala sesuatu yang  ada pada diri kita.
Di tengah-tengah kehidupan ini kita terkadang diperhadapkan dengan gelombang kehidupan. Ini hanya merupakan ujian, sejauhmana kedalaman iman percaya kita pada firman Tuhan. Setiap orang yang percaya pada firman Tuhan, ia akan selalu merasakan kasih setia Tuhan di dalam hidupnya.
Jika kita merasa menderita di dunia ini maka itu tidak sebanding dengan yang akan Allah limpahkan bagi kita. Syaratnya, kita hidup dengan RohNya. (Wahyu 8:18) : ‘Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.’ Segala yang dialami oleh anak-anak Tuhan tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan datang. Inilah janji Allah yang akan diterima oleh anak-anak Allah. Betapa indahnya pengharapan anak-anak Allah.
Firman ini mengajak kita semua untuk hidup sebagai pribadi anak-anak Allah; dan menjadikan setiap keluarga/rumah tangga sebagai keluarga Allah. Hidup sebagai keluarga Allah haruslah diwarna dengan sukacita, karena kita memiliki pengharapan akan hidup kekal. Demikianlah kita hidup sebagai anak-anak Allah sambil  menantikan Janji Allah yang penuh sukacita dan kebahagiaan kekal. 
Minggu ini disebut MISERICORDIAS DOMINI = Nyanyikanlah segala belas kasih Allah. Nama minggu ini mengajak kita untuk meneguhkan iman percaya kita pada belas kasih Allah. Belas kasih Allah adalah tindakan Allah yang menguatkan dan menyelamatkan kita. Belas kasihNya menjadi kekuatan bagi kita untuk mengarungi hidup yang penuh pergumulan ini.
Belas Kasih Allah  mengingatkan kita agar jangan khawatir, jangan takut, jangan putus asa sekalipun ada pergumulan. Kita orang-orang yang telah dibenarkan mestinya menyerahkan kehidupan kita pada Tuhan Yesus Kristus. Hanya di dalam Yesus Kristus, kita mengalami ketenangan hidup.
Kita kini boleh menikmati kehidupan ini sebagai anugerah Tuhan. Dan lebih utama lagi, kita memiliki kepastian akan keselamatan yang kekal itu. AMIN

6 Januari 2016

Lukas 3:15-17+21-22 (Minggu, 10 Jan 2016)



                   KEPADAMULAH AKU BERKENAN

Menanti dan berharap merupakan bagian dari kehidupan manusia. Manusia menantikan yang diimpikan, dan berharap segala impiannya dapat terwujud. Kita meyakini, bahwa apa yang kita impikan itu dapat membawa pada kehidupan yang lebih baik.  Oleh sebab itu, selama yang kita impikan itu belum tercapai akan menimbulkan kegelisahan. Dan memang, untuk mencapai suatu impian tidaklah mudah, ada hambatan yang harus dihadapi.
Pada zaman Yohanes, umat Tuhan sedang menghadapi kondisi hidup yang sangat buruk disebabkan oleh para penguasa. Para pemimpin menjalankan kekuasaan dengan kekerasan, otoriter, serta penuh ketamakan.  Hidup menjadi tidak tenteram. Rakyat tidak lagi memiliki pegangan hidup. Kegelisahan menyelimuti kehidupan mereka.