3 November 2018

Bilangan 24:15-17 PENGHARAPAN


           PENGHARAPAN AKAN DATANGNYA MESIAS

Perjalanan dari Mesir menuju tanah Kanaan selama 40 tahun, menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi umat Tuhan. Mereka melintasi banyak tempat, baik yang sudah dihuni manusia maupun yang belum. Perjalanan mereka senantiasa dalam tuntunan Tuhan. 
Sebagai pengembara yang bergerombol, umat Tuhan telah menjadi perhatian bangsa-bangsa, terutama bagi negeri yang akan mereka lintasi.  Tidak semua bangsa rela negaranya dilintasi bangsa lain.

Moab adalah negeri terakhir yang harus dilewati umat Tuhan agar sampai ke tanah perjanjian. Raja Moab bernama Balak mendengar bahwa iringiringan umat Tuhan akan melintasi negerinya. Raja Moab tidak rela. Ia tidak ingin negerinya menjadi lintasan bagi bangsa pengembara itu. Untuk menghempang umat itulah, raja Moab minta pertolongan Bileam. Bileam adalah orang Moab, seorang penenung yang handal. (Bilangan 22 : 6) : ‘Jika Bileam mengatakan kutuk maka terjadilah kutuk. Jika Bileam mengatakan berkat maka terjadilah berkat.’  Dengan kehebatan Bileam ini maka raja Moab mengimingimingi upah yang tinggi kepada Bileam. Tetapi Bileam tidak mau melakukan itu. Bahkan Bileam berkata (22 : 8) : ‘Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang melanggar titah TUHAN, Allahku.
Raja Moab tetap memaksa, Bileam pun melakukannya, tetapi bukan kutuk yang keluar dari mulutnya melainkan nubuatan berkat. Bileam menubuatkan berkat bagi umat Tuhan. Itu yang kita lihat dalam bacaan firman Tuhan hari ini.
Bileam yang bukan umat Tuhan, tetapi Tuhan menyatakan diriNya bagi Bileam. Bileam mengalami suatu penglihatan. Ia tidak sedang tertidur, tidak sedang bermimpi. Bileam mengalami penglihatan dalam mata tersingkap.
 Penglihatan, yang kemudian dinubuatkan Bileam (17) : ‘Dari tengah-tengah umat Tuhan, keturunan Yakub itu akan muncul kerajaan kuat. Dari keturunan Yakub itu akan terbit BINTANG.‘
Penggunaan kata bintang di sini bukan sekedar merujuk pada kekuasaan, tapi menghubungkan dengan keselamatan dalam kelahiran Yesus Kristus. Seperti kita imani, kelahiran Yesus berkaitan erat dengan perbintangan.
Jadi jelas, Bileam mewartakan bahwa dalam tangan Tuhan ada keselamatan. Penglihatan Bileam telah nyata dalam diri Tuhan Yesus Kristus, yang kelahirannya diperingati seluruh umat manusia, yaitu Natal. Tuhan yang menyelamatkan kita bukan lagi sebagai penglihatan tetapi telah nyata dalam kelahiran Yesus Kristus. 

Melalui firman Tuhan ini, kita diajak untuk merasakan kuasa Tuhan yang luar biasa. Kuasa Tuhan tidak terbatas. Bileam, bukan bagian dari bangsa pilihan tetapi telah menjadi hamba Tuhan yang benar. Sebagai hamba yang benar, ia tidak diatur oleh upah. Ia bernubuat bukan untuk menyenangkan hati raja Moab, bukan untuk kekayaan, bukan untuk kehormatan, atau supaya disenangi orang. Tetapi sebagai hamba Tuhan, Bileam hanya melakukan yang diperintahkan Tuhan.

Di dalam hidup ini kita seringkali gelap mata. Mata hati kita hanya tertuju kepada dunia ini, selain itu. Keadaan inilah yang membuat kita sulit mengalami hidup sukacita. Sesungguhnya, kita perlu mencelikkan mata rohani kita ; melihat dan merasakan kasih Tuhan kepada diri kita. Kita perlu melepaskan diri dari kungkungan dunia ini.
Terutama, kita sudah memasuki minggu ADVENT (Minggu Penantian), dimana kita akan merayakan Natal, hari kelahiran TY. Kita akan menikmati sukacita Natal, jika kita dapat merasakan sentuhan kasih Tuhan. AMIN


Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar