11 Januari 2018

Keluaran 6:1-7 PENYATAAN TUHAN



              ALLAH YANG MENYATAKAN DIRI
                      (Keluaran 6:1-7)

Kitab Keluaran adalah kisah sekelompok manusia budak di Mesir. Mereka adalah manusia kelas dua. Mereka telah menikmati perbudakan itu, tetapi adakalanya mereka juga mengerang. Tuhan berkehendak membebaskan manusia budak tersebut, dengan membawa mereka keluar dari Mesir dan menjadikan mereka sebagai umat pilihanNya. 

Tuhan memilih Musa untuk memimpin umat itu keluar dari Mesir, yang telah menyatakan diriNya kepada Musa. Setiap penyataan atau penampakan Tuhan, maka Tuhan selalu memiliki pesan tertentu. Tuhan menyatakan diri kepada Musa dan berpesan untuk memimpin umat yang dipilihNya. Musa sesungguhnya menolak tugas tersebut karena menyadari kekurangannya sebagai pemimpin. Musa tidak pandai berbicara. Namun, kehendak Tuhan tidak ada yang dapat menghambat.
Musa  memulai misinya dengan meminta izin dari raja Firaun untuk membawa umat itu keluar dari Mesir. Namun, bukan izin yang diberikan, Firaun malah makin menindas dengan hebatnya. Musa mengalami guncangan dalam tugasnya. Musa mengalami keputusasaan. Di sinilah Tuhan mengingatkan Musa, bahwa tugas yang diemban bukan dalam kesendiriannya tetapi ada Tuhan, yang telah menampakkan diri kepadanya.
Tuhan pun memberikan kekuatan kepada Musa dengan mengisahkan masa lalu, yakni hubungan Tuhan dengan nenek moyang mereka; Abraham, Ishak, dan Yakub. Tuhan telah menampakkan diri kepada mereka, sebagai Allah Yang Mahakuasa. Dalam penampakan itu, Tuhan mengikat janji untuk memberikan tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing. Abraham setia kepada Tuhan. Ia menjalani kehidupan dengan berbagai pergumulan. Sekalipun berjalan dalam ragam pergumulan berat, Abraham tetap setia. Tuhan memberkati Abraham. Ia memperoleh berkat-berkat ; keturunan saat usia lanjut dan berkat jasmani yang berkelimpahan.
Kisah masa lalu itu juga boleh menjadi penguatan bagi Musa untuk memimpin umat keluar dari Mesir. Tuhan telah mendengar erangan umatNya, dan membuat Tuhan mengingat perjanjianNya. Tuhan akan membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Menjadikan mereka sebagai umat pilihan Tuhan, dan membawa mereka ke negeri yang dijanjikan Tuhan dan memberikan negeri itu menjadi milik umatNya. Tuhan mengembankan tugas ini kepada Musa, yang telah menerima penyataan Tuhan. Sebuah tugas mulia.
Tuhan menghendaki kesetiaan. Tuhan memberkati Abraham karena ia setia kepada janji Tuhan. Sedangkan, umat yang dipilih melanggar perjanjian itu, sehingga mereka terus mengalami gonjangan hidup ; peperangan dan pembuangan. Saat ini dunia menggugat Yerusalem, sekalipun sudah jelas dikatakan ‘untuk menjadi milikmu’.

Tuhan memperkenalkan diri. Tuhan telah memperkenalkan diriNya kepada kita dengan berbagai cara : melalui ciptaan, peristiwa yang kita alami, termasuk bencana alam. Puncaknya Tuhan memperkenalkan diri melalui kelahiranNya di dunia, yang kita rayakan dengan penuh sukacita. Tuhan memperkenalkan diriNya bukan sekedar agar kita beroleh keinginan kita saja tetapi ada pesan kepada pribadi setiap orang, gereja, dan kepada semua umat percaya. Belajar dari pengalaman Musa, Abraham, dan umatNya, maka Tuhan senantiasa menghendaki kesetiaan umatNya.
Kita telah menjalani Tahun 2018, kita mungkin diperhadapkan dengan berbagai tantangan kehidupan itu. Jangan pernah putus asa tetapi setialah kepada Tuhan. Apapun yang terjadi, kita hendaknya hidup senantiasa sebagai orang beriman. Kita harus menunjukkan identitas kita sebagai orang beriman dengan kesetiaan kita kepada Tuhan. AMIN


Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar