ALLAH YANG
MENYATAKAN DIRI
(Keluaran 6:1-7)
Kitab Keluaran
adalah kisah sekelompok manusia budak di Mesir. Mereka adalah manusia kelas
dua. Mereka telah menikmati perbudakan itu, tetapi adakalanya mereka juga
mengerang. Tuhan berkehendak membebaskan manusia budak tersebut, dengan membawa
mereka keluar dari Mesir dan menjadikan mereka sebagai umat pilihanNya.
Tuhan memilih
Musa untuk memimpin umat itu keluar dari Mesir, yang telah menyatakan diriNya
kepada Musa. Setiap penyataan atau penampakan Tuhan, maka Tuhan selalu memiliki
pesan tertentu. Tuhan menyatakan diri kepada Musa dan berpesan untuk memimpin
umat yang dipilihNya. Musa sesungguhnya menolak tugas tersebut karena menyadari
kekurangannya sebagai pemimpin. Musa tidak pandai berbicara. Namun, kehendak
Tuhan tidak ada yang dapat menghambat.
Musa memulai misinya dengan meminta izin dari raja
Firaun untuk membawa umat itu keluar dari Mesir. Namun, bukan izin yang
diberikan, Firaun malah makin menindas dengan hebatnya. Musa mengalami
guncangan dalam tugasnya. Musa mengalami keputusasaan. Di sinilah Tuhan
mengingatkan Musa, bahwa tugas yang diemban bukan dalam kesendiriannya tetapi
ada Tuhan, yang telah menampakkan diri kepadanya.
Tuhan pun
memberikan kekuatan kepada Musa dengan mengisahkan masa lalu, yakni hubungan
Tuhan dengan nenek moyang mereka; Abraham, Ishak, dan Yakub. Tuhan telah
menampakkan diri kepada mereka, sebagai Allah Yang Mahakuasa. Dalam penampakan
itu, Tuhan mengikat janji untuk memberikan tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing. Abraham
setia kepada Tuhan. Ia menjalani kehidupan dengan berbagai pergumulan.
Sekalipun berjalan dalam ragam pergumulan berat, Abraham tetap setia. Tuhan
memberkati Abraham. Ia memperoleh berkat-berkat ; keturunan saat usia lanjut
dan berkat jasmani yang berkelimpahan.
Kisah masa lalu
itu juga boleh menjadi penguatan bagi Musa untuk memimpin umat keluar dari
Mesir. Tuhan telah mendengar erangan umatNya, dan membuat Tuhan mengingat
perjanjianNya. Tuhan akan membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Menjadikan
mereka sebagai umat pilihan Tuhan, dan membawa mereka ke negeri yang dijanjikan
Tuhan dan memberikan negeri itu menjadi milik umatNya. Tuhan mengembankan tugas
ini kepada Musa, yang telah menerima penyataan Tuhan. Sebuah tugas mulia.
Tuhan menghendaki
kesetiaan. Tuhan memberkati Abraham karena ia setia kepada janji Tuhan.
Sedangkan, umat yang dipilih melanggar perjanjian itu, sehingga mereka terus
mengalami gonjangan hidup ; peperangan dan pembuangan. Saat ini dunia menggugat
Yerusalem, sekalipun sudah jelas dikatakan ‘untuk
menjadi milikmu’.
Tuhan memperkenalkan
diri. Tuhan telah memperkenalkan diriNya kepada kita dengan berbagai cara :
melalui ciptaan, peristiwa yang kita alami, termasuk bencana alam. Puncaknya
Tuhan memperkenalkan diri melalui kelahiranNya di dunia, yang kita rayakan
dengan penuh sukacita. Tuhan memperkenalkan diriNya bukan sekedar agar kita
beroleh keinginan kita saja tetapi ada pesan kepada pribadi setiap orang,
gereja, dan kepada semua umat percaya. Belajar dari pengalaman Musa, Abraham,
dan umatNya, maka Tuhan senantiasa menghendaki kesetiaan umatNya.
Kita telah menjalani Tahun 2018, kita
mungkin diperhadapkan dengan berbagai tantangan kehidupan itu. Jangan pernah
putus asa tetapi setialah kepada Tuhan. Apapun yang terjadi, kita hendaknya
hidup senantiasa sebagai orang beriman. Kita harus menunjukkan identitas kita
sebagai orang beriman dengan kesetiaan kita kepada Tuhan. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar