LEBIH
TAAT KEPADA ALLAH
Kita baru saja memperingati malam passion,
kematian dan kebangkitan Yesus. Dari seluruh rangkaian peringatan itu, pesan
yang hendak disampaikan adalah pengampunan dosa dan kehidupan kekal.
Setelah kebangkitan Yesus, murid-murid
membangun persekutuan untuk melanjutkan pelayanan Yesus. Mereka memiliki
semangat baru dan Roh Kudus menguasai mereka. Dalam pelayanan yang penuh
semangat dan kuasa Roh Kudus maka mereka dimampukan melakukan mujizat kesembuhan,
Pelayanan mereka pun tersiar di seluruh kota Yerusalem. Namun tidak semua orang
bersukacita ; banyak orang tidak percaya, bahkan ada yang iri hati atas
pelayanan para murid Yesus. Akibatnya, penguasa mengeluarkan larangan mengajar
dalam nama Yesus. (Kisah Rasul 5:17-18:
Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari
mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap
rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota).Pelayanan
para murid Yesus telah mengalami hambatan dari orang-orang yang iri hati.
Murid-murid yang melaksanakan misi Yesus pun ditangkap dan diperhadapkan dengan
Mahkamah Agama.
Ayat 27 – 28 Larangan mengajar dalam nama
itu (Yesus)
Rasul Petrus dan Yohanes diperhadapkan
kepada sidang Mahkamah Agama yang dipimpin oleh Imam Besar. Mereka didakwa
melanggar larangan yang mengajar dalam nama Yesus. Dakwaan ini akan menggiring
mereka pada hukuman. Larangan dari penguasa itu merupakan penantangan dari misi
Allah.
Bagaimana murid-murid (Petrus) menghadapi
pengadilan itu ?
Ayat 29 Taat Kepada Allah
Tuduhan itu tidak membuat Petrus dan
Yohanes keder (takut). Mereka mengungkapkan imannya dengan mengatakan,
"Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.” Tugas yang
mereka emban berasal dari Tuhan dan Tuhan memberikan kepada mereka Roh Kudus untuk memberitakan Injil Yesus
Kristus. Sebab itu, mereka hanya akan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
mereka kepada Allah, bukan kepada mansia. Petrus telah menunjukkan keberanian,
bahwa dalam dirinya tidak ada rasa takut sedikitpun terhadap kuasa manusia.
Para rasul telah mengambil pilihan untuk lebih taat kepada Allah.
Ayat 30 – 31 Demi pertobatan manusia
Petrus telah menerima tugas dari Tuhan,
karena itu ia harus mentaati Tuhan. Petrus memperlihatkan ketetapan dan
keteguhan hatinya untuk Yesus yang telah disalibkan, dibangkitkan, dan
ditinggikan oleh Allah. Kebangkitan Yesus adalah supaya Israel yang telah
dipenuhi dosa itu dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.
Ayat (32) Kami adalah saksi
Petrus dengan tidak ragu-ragu
memperkenalkan dirinya sebagai suruhan Tuhan (Saksi). Petrus sungguh-sungguh
berani menjadi saksi karena ia telah melihat langsung kejadian pada diri Yesus.
Saksi adalah (1 Yohanes 1 : 1-2) : ‘Apa
yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat
dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan
tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami
bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada
bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.’
Di dalam hidup ini, kita memang harus bekerja
keras untuk terwujudnya segala yang kita rencanakan. Namun segala rencana dan
usaha yang kita lakukan banyak faktor yang mempengaruhi. Dan sebagai orang
percaya, kita dapat mengimani bahwa kuasa Tuhan kita, Yesus Kristus mendominasi
segala kehidupan ini. Kita perlu
mengaminkan, bahwa Yesus sesunguhnya selalu menyertai umatNya. Iman yang
mengharapkan kuasa dan kekuatan Allah hendaklah ada dalam hidup kita agar kita
tenang dan berani menghadapi tantangan hidup ini.
Penutupan gereja dan larangan beribadah
tentu membuat hati kita getar-getir. Namun kita tidak harus menyerah. Upaya
penutupan gereja dan larangan beribadah adalah sikap perlawanan terhadap kuasa
Roh Kudus. Kita perlu berdoa bagi pemerintah agar mereka menyadari kuat kuasa
Roh Kudus. Kita harus percaya, bahwa akan tiba juga saatnya dimana setiap orang
dapat menikmati kebebasan. Sambil menunggu itu, kita juga perlu menjaga diri
kita agar tidak tergoda oleh tawaran dunia ini tetapi biarlah kita senantiasa
memelihara iman kepada Yesus Kristus. Jangan pernah kita mengorbankan iman
percaya karena tergiur oleh jabatan/kedudukan atau kenikmatan sesaat.
Bersaksi adalah amanat Tuhan Yesus kepada
orang-orang percaya. Cara menjadi saksi Kristus bukan hanya dalam bentuk verbal
(kata-kata) semata, namun yang lebih utama lagi dilakukan dalam bentuk nyata,
yaitu kata, perbuatan dan atau sikap. Kesaksian orang Kristen bukan supaya
bagaimana kita menjadi besar, tetapi supaya Nama Allah makin dimuliakan.
Bagaimana kita mengimani kehadiran Yesus yang bangkit itu ? Minggu kita
disebut QUASIMODOGENITI = seperti bayi yang baru lahir. (1. Petrus2:1-2), ‘Karena itu buanglah segala kejahatan, segala
tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Dan jadilah
sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni
dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan).‘ Pada
diri seorang bayi ada ketulusan dan kesucian. Ia menyerahkan seluruh hidupnya
pada siapa ia dapat percaya. Kita orang-orang yang telah dibenarkan mestinya
juga menyerahkan kehidupan kita pada yang kita imani, Tuhan Yesus Kristus, yang
hidup dan bangkit itu. Kita
harus yakin, bahwa hanya melalui kuasa Roh Kudus lah maka kita dapat menjalani
kehidupan ini, terlebih menjalankan misi pemberitaan keselamatan dari Yesus
Kristus. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar