PENYERTAAN TUHAN
MEMAMPUKAN MANUSIA
PENDAHULUAN
Di tengah dunia ini
kita hidup dengan berbagai keinginan yang tak terbatas. Keinginan itu membuat manusia
tidak lagi memperhatikan etika kehidupan, sehingga jatuh ke dalam dunia yang
jahat ini. Akibatnya, manusia bukannya memperoleh kesegaran jiwa tetapi jatuh
ke dalam kegalauan hidup. Firman Tuhan dapat menyegarkan jiwa manusia, memberi
tuntunan untuk hidup dalam kebenaran. Inilah yang dipaparkan dari bagian Mazmur
119 ini.
129-131 Jiwaku memegang firmanMu
Nasehat merupakan
hal penting dalam membangun kehidupan umat Tuhan. Sumber nasehat itu adalah firman
Tuhan (Taurat). Bagi pemazmur, firman Tuhan itu ‘ajaib’, artinya firman Tuhan
itu mampu menyentuh pusat kehidupan manusia, yaitu jiwa manusia. Terlebih lagi,
setiap firman Tuhan dapat memberi terang (pencerahan) bagi manusia. Firman
Tuhan bukanlah logika-logika yang dibangun manusia, sehingga hanya dapat
dipahami oleh para intelektual. Tetapi firman Tuhan begitu sederhana sehingga dapat
dimengerti oleh orang-orang bodoh (orang yang belum berpengalaman). Pengalaman
pemazmur tentang firman Tuhan dan realita hidup membuatnya terpesona karena
firman sungguh menyegarkan jiwanya.
132-133 Pentingnya penyertaan Tuhan
Firman Tuhan selalu
menekankan agar umatNya selalu hidup dalam kebenaran. Pemazmur menyadari bahwa
kebenaran yang dari Tuhan dapat dilakukan olehnya bila Tuhan senantiasa
menyertainya. Kata-kata : ‘ berpalinglah..… kasihanilah… teguhkanlah…’ merupakan
permohonan pemazmur untuk penyertaan Tuhan. Dengan penyertaan Tuhan itulah maka
pemazmur tidak dapat dilemahkan oleh kuasa kejahatan. Manusia dapat hidup dalam
kebenaran bila Tuhan menyertainya.
134-136 Kejahatan tetap berlangsung
Pemazmur menyadari
bahwa kejahatan berlangsung di dalam kehidupan ini. Mereka yang berlaku jahat
itu adalah orang-orang yang tidak berpegang pada firman Tuhan. Mereka hidup
dalam kejahatan (memeras). Kejahatan mereka bukan hanya merugikan orang jahat
tetapi dapat membahayakan orang-orang yang setia pada Tuhan. Orang-orang yang
setia kepada Tuhan dapat menjadi lemah jika terimbas oleh kejahatan mereka.
Pemazmur tidak meminta pada Tuhan agar memusnahkan mereka yang berlaku jahat
itu (ingat perumpamaan tentang gandum dan lalang), tetapi memohon pembebasan
(penyertaan) Tuhan. Karena itu, pemazmur memohon berkat Tuhan, ‘sinarilah
hambaMu dengan wajahMu’ supaya ia tidak goyah pada kebenaran Tuhan.
Pemazmur bukan saja
sedih karena pemerasan yang dialaminya dari orang-orang jahat. Tetapi pemazmur merindukan
agar mereka itu (orang jahat) dapat berpegang pada Taurat Tuhan, sehingga mereka
juga memperoleh keselamatan.
RENUNGAN
Firman Tuhan adalah
wujud kehadiran Tuhan. Firman Tuhan menuntun kita untuk hidup dalam kebenaran. Oleh
karena itu setiap kita membaca firman Tuhan, maka kita memperoleh kesegaran
jiwa (mazmur 23). Banyak orang memberi kesaksian tentang pengalamannya tentang
firman Tuhan ; ada yang merasa sembuh dari penyakitnya, memperoleh
kekuatan/semangat baru, dan menjalani hidup baru.
Firman Tuhan tidak
sama dengan logika-logika yang dibangun manusia tetapi firman Tuhan memberi
pencerahan bagi manusia. Firman Tuhan memampukan manusia melihat dan menikmati keajaiban
atau mujizat yang Tuhan perbuat. Orang yang hidup dalam terang firman Tuhan
tidak juga membenci orang-orang jahat tetapi turut berdoa agar mereka juga
mengalami pertobatan dan beroleh keselamatan. Tetapi kita memohon kekuatan dari
Tuhan agar kita dilindungi, dikuatkan, dan diberkati senantiasa. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar