FIRMAN TUHAN TIDAK SIA-SIA
Entah nafsu apalah yang merajalela dalam
hidup manusia sehingga ia tak pernah merasa berkecukupan. Seorang manusia
miskin berjuang untuk mencukupi hidupnya dengan sandang, pangan, dan papan. Ia
pun dapat hidup mapan. Cukupkah ? Tidak, nafsu manusia memerlukan hidup yang
tak berbatas. Ia pun mengicar jabatan untuk memperoleh penghormatan. Ia pun
gelisah untuk merebut itu. Ketika ia berada posisi yang menggiurkan itu, maka
jabatan pun digunakan untuk memerintah orang seenaknya. Ia bukan saja memerintah
orang-orang bawahannya ; tak sedikit orang memuaskan hasrat dirinya untuk
berkuasa di lapangan yang bukan arenanya ; dalam masyarakat, keluarga,….hmmm…juga
gereja. Selama orientasi hidup manusia
pada nilai-nilai dunia ini maka ia hidup dalam kegelisahan dan
kekhawatiran.
Umat Tuhan yang sedang berada di pembuangan
sesungguhnya sudah melewati masa kritis. Mereka sudah memiliki kebebasan
menikmati kehidupan ; memiliki sumber penghasilan sebagai upah jerih pekerjaan
yang mereka lakoni, memiliki uang yang dapat dibelanjakan untuk keperluan hidup
mereka. Namun, semua itu tidak memuaskan hidupnya. Ada yang kurang, ada yang
mengganjal.
Melalui nas ini Yesaya menyampaikan pesan
bagi umat Tuhan di pembuangan.
(a) Negeri yang tak memberi kepuasan. Sekalipun umat
memperoleh kesempatan menikmati kehidupan di pembuangan tetapi itu tidak
memuaskan mereka. Jerih lelah mereka habis begitu saja tanpa bermakna. Mereka
harus kembali ke negeri dimana Tuhan menempatkan mereka. Allah membawa kembali
umatNya bukan saja sekedar memberi kepuasan duniawi kepada umatNya melainkan
agar mereka dapat menjadi berkat bagi sekitar dan dunia. Dari negeri tercinta,
Tuhan akan memakai mereka menjadi berkat.
(b) Good by Babel. Setelah hampir satu
generasi di pembuangan Babel, mereka akan kembali ke Kanaan. Babel hanyalah
sebuah ‘tempat pendidikan’ bagi umat Tuhan untuk kemudian mereka dimampukan
melanjutkan kerajaan Daud. Mereka akan bebas bukan karena berperang melainkan kasih
dan kuasa Tuhan. Oleh sebab itu, mereka akan berangkat dengan sukacita dan
damai. Bukit-bukit dan segala pohon yang di pembuangan seolah akan turut
bergembira menghantar keberangkatan umat Tuhan.
(c) Selamat
datang kembali di Kanaan. Kanaan memang telah terbengkalai selama puluhan
tahun; semak-semak tumbuh dimana-mana. Tetapi dengan kedatangan kembali para
umat Tuhan dari pembuangan, maka Tuhan akan mengubahkan Kanaan. Pohon
sanobar dan murad akan segera tumbuh di Kanaan. Tuhan akan memberikan
kesejahteraan bagi umatNya. Bahkan Tuhan akan pakai mereka menjadi umat bagi
banyak bangsa.
Kita bersyukur pada Tuhan yang senantiasa
melimpahkan berkatNya. Berkat Tuhan tidak selalu berupa materi, bahkan sangat
mungkin kita berkekurangan secara materi. Tetapi pada semua keadaan itu, Tuhan
dapat memberikan kita sukacita dan kebahagiaan. Dalam segala kekurangan kita,
Tuhan Yesus mengundang kita datang kepadaNya. (Matius 11:28) : ‘Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu
dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.’ Yesus menawarkan
kepuasan bagi kita, bukan saja materi yang tak berkesudahan itu melainkan lebih
dari itu adalah keselamatan yang memberi ketenangan hidup. Yesus Kristus adalah
Raja dari kerajaan Allah, yang diberi kuasa atas langit dan bumi. Dia lah yang
dapat memuaskan hasrat manusia itu.
Yesus Kristus adalah Tuhan semua orang.
Akan tetapi masih banyak orang yang belum mengenal dan menerimaNya. Kita yang
telah mengenal, merasakan kasih dan pengampunan dari Tuhan Yesus haruslah
mewartakannya bagi banyak orang. Kita harus memberitakan pengalaman rohani yang
kita alami bersama Yesus. Bersaksi adalah amanat Tuhan Yesus kepada orang-orang
percaya. Cara menjadi saksi Kristus bukan hanya dalam bentuk kata semata, namun
yang lebih utama lagi dilakukan dalam bentuk perbuatan kasih. Kesaksian yang
demikian akan membuat kita menikmati kehidupan yang penuh sukacita.
Kita adalah orang-orang yang berada di sekitar Yesus; kita percaya pada Kristus
Yesus, kita sudah menikmati kasih setia Tuhan. Kalau kita mengaminkan segala
sesuatu itu berasal dari padaNya; maka kita perlu menyadari bahwa Tuhan
menyuruh kita menggunakan berkat itu bagi banyak orang. Kita yang telah
menerima berkat dari Tuhan dapat menggunakannya
sebagai kesaksian kita tentang kebaikan Tuhan. Semua itu dapat kita lakukan
bila kita menghidupi diri dengan firmanNya. Firman Tuhan tidak akan sia-sia.
Firman itu akan bertumbuh dan berakar dalam diri kita, sehingga kita dapat merasakan
kel;egaan, kepuasan dalam hidup ini, menunggu tiba di sorga yang Tuhan
sediakan. AMIN
Kedatangan kita kepada Tuhan lewat doa dan Ibadah akan membawa kita kepada tuntunan roh Nya.....
BalasHapus