YESUS MENGAJAR DAN
MENGUSIR ROH JAHAT
Yesus dikenal sebagai Guru. Lazimnya, seorang
guru telah memiliki bahan dan metode, namun ia masih sangat dipengaruhi oleh
banyak hal. Adakalanya seorang guru mengajar biasa-biasa saja tetapi banyak guru
yang mengajar secara luar biasa, sehingga murid-murid yang diajar tertarik dan
mudah mengerti.
Yesus mengajar di rumah ibadat ini. (1) Yesus
mengajak supaya bertobat dan percaya pada Injil (1:15). Pengajaran ini berarti
menggugat manusia secara keseluruhan. Yesus menggugat manusia supaya berkenan
melepaskan tradisi dan kemapanan yang sudah mengikat dirinya. Bertobat berarti
meninggalkan segala yang menguasai hati manusia, melepaskan yang telah lama
menjadi kekuatan baginya. Adalah suatu hal yang sulit melepaskan tradisi yang
telah lama terpelihara. Tetapi itulah yang Yesus gugat dalam setiap orang yang
mendengar pengajaranNya. (2) Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa. Dalam
pengajaranNya, Yesus tampil cukup berwibawa. Wibawa Yesus berasal dari
kesatuanNya dengan Allah yang adalah sumber segala kuasa. Jiwanya, kemauannya,
dan rencananya menyatu dengan kehendak Allah. Kuasa Allah terpadu secara
harmonis dengan kasihNya. Kuasa Allah adalah kuasa untuk memulihkan manusia agar
kembali kepada hubungan yang benar dengan Allah.
Ketika Yesus mengajarkan pertobatan dengan
penuh kuasa itu, tiba-tiba terdengar orang berteriak, (ay.24) : "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang
Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang
Kudus dari Allah." Dia yang berkata-kata itu adalah orang yang
dirasuki roh jahat. Roh jahat itu terguncang oleh pengajaran Yesus. Roh jahat
merasa tergugat oleh perkataan Tuhan Yesus. Roh jahat itu mengguncang-guncang
orang yang dirasuki roh jahat, sehingga orang itu menjadi gusar. Roh jahat itu
menjerit dengan suara nyaring dan keluar dari orang itu. Roh jahat itu mengenal
Yesus tetapi tidak tahan menghadapi kuasa Yesus.
Yesus dengan wibawa yang dimilikiNya pun
menghardik orang yang dirasuki roh jahat itu, dengan berkata, : "Diam,
keluarlah dari padanya!" Roh jahat yang ada pada orang itu tak kuasa
berhadapan dengan kuasa yang dimiliki Yesus. Roh jahat itu keluar dari tubuh si
empunya itu. Dengan kemenangan Yesus atas kuasa roh-roh jahat menjadi undangan
bagi semua orang percaya pada kuasa dan kasih Yesus.
Di dunia ini ada kuasa jahat dan kuasa
Yesus. Kuasa roh jahat selalu membawa orang pada suatu penderitaan dan
kegelisahan. Roh jahat memang mempunyai kuasa. Ia dapat memainkan fungsinya
bagi orang-orang yang lemah imannya. Orang-orang yang dirasuki roh jahat selalu
memikirkan dan melakukan hal-hal yang tidak dikehendaki Allah.
Seseorang yang dirasuki oleh roh jahat
dapat terdeteksi dari gerak-gerik yang selalu grusa-grusu, tidak tenang, pergi
sana-sini. Adakalanya saat beribadah, ia gelisah, misalnya keluar-masuk waktu
ibadah berlangsung. Ucapannya ngaur, tidak sopan, tidak jelas, membuat orang
lain turut gelisah. Demikian juga ada orang yang cuap-cuap, ngomong selama
ibadah. Anehnya, ada orang mengomeli khotbah yang sedang berlangsung. Itu
berarti roh jahat sedang menguasainya. Itulah gejala orang-orang yang dirasuki
roh jahat. Roh jahat itu mengenal Yesus dan takut kepada firmanNya.
Banyak orang mencari wibawa/kuasa
berdasarkan hal-hal yang fana, seperti kekayaan, kuasa, jabatan. Tetapi wibawa
semacam itu tidak bertahan lama. Wibawa dan kuasa sesungguhnya hanya dapat
diperoleh melalui kepatuhan kepada perintah Tuhan dan hidup berdasarkan kasih
dan keadilanNya.
Orang menjadi tidak berwibawa ketika dalam
perkataannya mengucapkan firman Tuhan tetapi tidak sesuai dengan perkataan dan
perbuatannya. Ucapan kita menjadi hampa karena apa yang diungkapkan tak selaras
dengan perbuatan.
Orang yang berada di rumah ibadat bukanlah
selalu orang-orang yang baik, namun manusia itu perlu bertobat. Martin Luther
berkata ; di dalam gereja berkumpul orang-orang yang jahat dan yang baik. Sekalipun
kita sebagai orang-orang berdosa, tetapi jika kita ke gereja datanglah dengan
mempersiapkan hati yang penuh sukacita. Kita harus punya dasar bahwa kehadiran
kita di gereja haruslah untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Kita haruslah lebih
dahulu merasakan kasih setia Tuhan di dalam hidup kita. Sehingga apabila kita
hadir di rumah Tuhan, maka yang kita lakukan adalah memuliakan Tuhan.
Gereja sering mengajarkan kasih dan damai
sejahtera tetapi akan menjadi kering dan kosong apabila dalam kenyataannya
gereja dirasuki dengan perebutan jabatan, keangkuhan, dan konflik. Sekalipun
orang berkata-kata bahwa perbuatannya didasari dari firman Tuhan tetapi jika
tidak membuahkan buah yang baik maka akan menjadi sia-sia saja. Semua
perseteruan yang terjadi hanyalah karena kuasa roh jahat yang bercokol dalam
diri orang itu. Gereja dan orang Kristen harus selalu waspada terhadap godaan
roh jahat.
Kita perlu membersihkan diri kira dari
roh-roh jahat dan memberikan hidup ini dalam tuntunan Roh Tuhan, sebab Roh
Tuhan akan menuntun manusia pada ketenangan hidup. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar