29 Januari 2015

Yesaya 40:21-31 (Minggu, 8 Pebruari 2015)



                  TUHAN MEMBERI KEKUATAN KEPADA YANG LELAH


Menurut para pengamat sosial, jumlah orang bunuh diri terus meningkat belakangan ini. Mereka melakukan tindakan yang tak terpuji itu karena merasa putus asa dan kecewa yang berlebihan dan berlarut-larut, merasa gagal mendapatkan kepuasan pribadi, dan tidak punya pengharapan lagi. Depresi tidak memandang bulu, orang dari golongan atas atau rendah, kaya atau miskin, terpelajar atau tidak, tua atau muda semuanya dapat diserang depresi.
Umat Tuhan pun pernah mengalami perasaan seperti itu, ketika mereka dibuang ke Babel. Mereka dibuang karena dosa-dosa mereka. Di Pembuangan, mereka melihat kegagahan para pembesar Babel yang begitu kuat dan hebat. Umat Tuhan melihat bahwa kehebatan dan kegagahan Babel adalah karena mereka melakukan penyembahan terhadap dewa-dewa yang banyak di Babel. Mereka pun terpengaruh, sehingga turut serta  melakukan penyembahan berhala. Pembuangan bukan membuat mereka merenungkan segala dosa yang mereka perbuat. Mereka malah ikut seperti bangsa Babel menyembah berhala ; dewa matahari, dewa bulan, dewa bintang dsb. Namun, penyembahan yang mereka lakukan pada dewa-dewa itu tidak membawa mereka pada ketenangan hidup. Bahkan bertambah-tambahlah dosa umat itu. Mereka makin lelah, lesu, putus asa dan terpuruk.
Yesaya mengingatkan umat Tuhan : (1) bahwa kekuatan kerajaan Babel dan pembesar-pembesarnya itu tidak ada apa-apanya. Allah dapat melenyapkan mereka dalam sekejap saja. (2) bahwa benda-benda langit itu memang tampak mengagumkan. Seolah-olah benda-benda alam itu paling berkuasa, dan menentukan jalan hidup seseorang. Padahal, Allah yang menciptakan. Allah yang berkuasa atas semua itu. Segala yang dianggap manusia itu hebat dan besar, sesungguhnya semuanya dibawah kuasa Allah. Oleh sebab itu, Yesaya mengingatkan bahwa mereka adalah umat Allah. Karena itu, Tuhan akan mengasihi bangsa ini, Tuhan akan memberikan kekuatan yang luar biasa kepada umat-Nya. Allah sumber kekuatan yang telah menciptakan langit dan bumi. Tuhan akan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tidak berdaya. Orang yang mendapat kekuatan dari Tuhan akan seperti burung rajawali. Burung rajawali memang burung yang dapat melintasi benua, tidak dapat dikalahkan oleh badai. Berjalan dan terbang tidak mengenal lelah demikianlah orang yang menanti-nantikan Tuhan.

Dalam kehidupan dunia sekarang ini, manusia seperti dipacu untuk mengejar nilai-nilai dunia ini. Nafsu manusia begitu hebatnya…ingin ini dan itu. Manusia menguras energy dan waktu serta perasaan untuk menguasai semuanya. Manusia berpikir, bahwa dengan nilai-nilai dunia ini, maka ia beroleh ketenangan. Namun, manusia tetap dirundung ketidakpuasan. Manusia bahkan jatuh ke dalam dosa. Dosa itu membuat manusia makin menjadi lelah dan lesu.
Kita boleh mengejar ini dan itu tapi untuk kemuliaan Tuhan. Kita boleh mengejar jabatan tapi gunakanlah untuk kemuliaan Tuhan. Kita boleh mengejar kekayaan tapi pakailah untuk penyembahan kepada Tuhan.
Ketika manghadapi cobaan dan penderitaan, pandanglah kepada Tuhan yang jauh lebih besar dan berkuasa atas masalah yang kita hadapi. Paulus berkata (2 Korintus 12 : 9) : "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. Orang yang berharap kepada Tuhan akan diberikan kekuatan. Kita dimampukan menghadapi persoalan hidup ini, bagai rajawali yang mampu menaklukkan badai, tidak mengenal lelah apalagi putus asa (Filipi 4:13)
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu (I Pet 5:7). Andalkan lah Tuhan dalam menghadapi segala permasalah hidup. Terlalu kecil bagi kita untuk memikirkan semua persoalan hidup ini. Terlalu kecil mata kita untuk melihat solusi problem yang kita hadapi. Tapi dengan memandang Tuhan, kita diberi semangat baru menghadapi pergumulan hidup ini.
Dalam perubahan zaman yang demikian cepat saat ini, orang sering bertanya: Dunia yang bagaimanakah yang akan kita hadapi di masa yang akan datang ? Kita meraba-raba kehidupan masa depan, lalu kita dilelahkan dengan mencari banyak hal untuk persiapan hidup masa depan. Tetapi sebagai orang Kristen, maka pertanyaan kita : orang yang bagaimanakah yang dapat menghadapi masa depan ? Jawabnya : orang yang menyerahkan hidupnya untuk dikuasai oleh Tuhan. ! AMIN.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar