TUHAN MENDENGARKAN DOA
Nama Minggu kita
saat ini adalah Rogate (berdoa). Nafas orang percaya adalah doa. Doa membawa
kita membangun komunikasi/relasi dengan Allah. Apakah kita mengenal Allah yang
kepadaNya kita menyembah ? Jangan-jangan anda menyembah hantu !!! Kita perlu
mengenal siapa yang kita sembah, bagaimana kita menyembah Allah, dan apakah
Allah berkenan atas doa-doa kita ?
MEMUJI ALLAH YANG
DIKENAL
‘Pujilah Allah kami’, demikian kalimat mengawali
nas ini. Pemazmur mengetahui bahwa banyak bangsa membuat allah-allah yang
disembah. Mereka menyembah allah-allah yang mereka sendiri tak mengenalnya. Karena
itu, Pemazmur dengan penuh keyakinan dan bangga mengajak bangsa-bangsa asing
memuji Allah yang disembahnya. Pemazmur sungguh mengenal Allah yang disembah,
yaitu Allah pemelihara jiwa manusia. Pemazmur mengajak bangsa-bangsa yang tak
mengenal yang mereka sembah, supaya mereka turut menyembah Allah pemelihara
jiwa manusia itu.
Allah pemazmur bukanlah Allah yang selalu memberi kemudahan. Allah membiarkan
umatnya mengalami pergumulan yang hebat (10-12) : ‘membawa kami ke dalam jaring,…
mengenakan beban pada pinggang,… bahkan Allah yang membiarkan umatNya menerima
hinaan (membiarkan orang melintasi kepala kami). Tetapi di atas semua tantangan
hidup itu, Allah mempertahankan jiwa umatNya dan tidak membiarkan kakinya
goyah. Allah menopang hidup umatNya menghadapi tantangan hidup. Allah
membolehkan semua itu agar umatNya dikuatkan dan dikokohkan dalam menghadapi
segala tantangan hidup. Allah yang memberikan ujian hidup yang berat untuk
memperkokoh iman umat yang menyembahNya.
Hidup manusia memang selalu dilanda
pergumulan, tetapi Allah mempunyai tujuan seperti dikatakan pada ay 10 : diuji
untuk dimurnikan. Kemurnian yang dimaksud adalah, agar umatNya tidak cengeng
tapi ingin menjadikannya sebagai umat yang berkwalitas. Manusia terkadang merasa
hanya memikirkan ekonomi, tapi setelah itu ia memikirkan yang lain, sehingga
pergumulan tidak pernah selesai…hidupnya tak pernah berkualitas. Jadilah
namanya MARSELA (marsak selalu)…maup mai..
MEMUJI ALLAH MELALUI
PERSEMBAHAN
Kepada Allah yang
memelihara jiwanya, pemazmur datang menyembahNya. (Ay.13) : ‘Aku akan masuk ke
dalam rumahMu’. Memuji Allah melalui ibadah. Ibadah adalah penyembahan, yang
diikuti oleh persembahan. Pemazmur datang memuji (menyembah) Allah yang sungguh
dikenalnya dengan membawa persembahan. Persembahan yang dibawa pemazmur
bukanlah ‘alat suap’ melainkan persembahan syukur. Pemazmur telah merasakan
pemeliharaan Allah atas jiwanya, sehingga ia datang kepada Allah yang
disembahnya. Saat berada dalam pergumulan, pemazmur memang bernazar dengan
mulutnya. Karena itu, persembahan pemazmur ini merupakan persembahan syukur
atas pengasihan Allah dalam hidupnya.
Allah pemazmur
bukanlah Allah yang kerempeng atau kurus, tetapi Allah yang mahabesar, mahakuasa. Karena itu, selera
Allah pun sangat besar. Allah menginginkan korban persembahan ‘binatang gemuk’.
Sesungguhnya Allah bukan melihat persembahan itu, melainkan seberapa besar
kedalaman rasa syukur yang mempersembahkannya.
MEMUJI ALLAH DENGAN
DOA
Ada suatu
pertanyaan yang selalu muncul mengenai doa-doa yang kita panjatkan : ‘Apakah
Allah mendengar doaku atau mengapa Allah tidak menjawab doaku ? Sebelum menjawab
pertanyaan tersebut, kita harus sadar tentang syarat doa, yaitu supaya takut
akan Allah (16). ‘takut akan Allah’ adalah orang yang takut melakukan dosa.
Ada sebuah cerita/atau
anekdot. Sebuah perusahaan bonafit menerima seorang pegawai untuk ditempatkan
pada posisi yang sangat menentukan. Perusaan tersebut melakukan seleksi, karena
disamping akan memilih yang berkualitas, juga karena banyak pelamar. Seleksi
terakhir tinggal 5 orang. Kelima orang ini jalan mondar-mandir menunggu waktu
seleksi terakhir. Salah seorang dari 5 ini pasti orang Kristen, sebab ia
kemudian memilih untuk menenangkan dirinya dengan duduk…..lalu berdoa. Isi
doanya : Ya, Tuhan yang baik….biarkanlah mereka itu melupakan Engkau, sehingga saya
yang mendapatkan anugerahMu. Apakah dia akan mendapatkan kedudukan itu ? Saya
pun tidak tahu. Yang jelas, ia tidak menunjukkan bahwa ia tidak takut Allah,
sebab ia justru melakukan dosa, dengan mengharapkan orang lain menderita.
Melalui kesaksian
Pemazmur (19-20) : ‘Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan
doa yang diucapkan, yang tidak menolak doaku.’ Manusia perlu mengenal Allah
yang disembah. Manusia juga perlu merenungkan : apa yang kita perbuat ketika
Tuhan mengabulkan doa kita ? Doa adalah komunikasi dengan Allah. Hal yang
mungkin terjadi dalam komunikasi itu adalah mis-komunikasi, karena Allah itu
memang sangat berbeda dengan kita.
Kita perlu berdoa
dengan benar, kita menyembah dia dengan benar, dan kita harus belajar memahami jawaban
atas doa kita. Pemazmur mengaku, bahwa ‘Sesungguhnya, Allah telah mendengar
doa, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan, yang tidak menolak doaku’. Siapapun
yang berdoa kepada Allah dengan benar, maka Allah pasti akan mengabulkanNya. Hanya
saja, kita harus bisa menangkap dan mengenal jawaban Allah. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar