ORANG BENAR AKAN BERCAHAYA
‘Sai adongdo
lapungna’, bunyi pribahasa sansekerta kuno asli. Yang
artinya : setiap kumpulan selalu ada yang rusak/busuk. Sekalipun yang busuk itu
mulanya tersembunyi tetapi pada akhirnya akan muncul dan sangat mungkin
mengurangi keindahan lainnya.
Demikianlah
kondisi hidup di dunia ini, yang digambarkan Yesus melalui perumpamaan. Pada
ayat (1-23) dari Matius 13 ini, Yesus juga telah mengangkat sebuah perumpamaan
tentang benih (firman Tuhan) dan tanah (sikap manusia). Sikap manusia sangat menentukan pertumbuhan
firman Tuhan di dalam dirinya. Jika manusia menerima firman Tuhan dengan baik
maka ia akan bertumbuh dengan benar, dan akan berbuah.
Pada perumpamaan
kedua ini, Yesus mengingatkan bahwa selain tanah (sikap manusia) dalam menerima
firman Tuhan, memang ada juga menaburkan benih busuk dari si jahat (Iblis).
Bayangkan, jika tanah yang tidak baik lalu ditaburkan benih yang rusak/busuk,
maka jelas tanaman tersebut akan layu sebelum berkembang. Selanjutnya, tanah
yang baik tetapi ditaburi dengan benih yang busuk, mungkin bertumbuh tetapi
tidak akan berbuah. Bahayanya, benih itu tumbuh menjadi perusak bagi tumbuhan
lainnya.
Pada perumpamaan
kedua ini, tempat benih yang ditaburkan itu disebut ladang (dunia). Yesus melihat
guna firman Tuhan dalam dunia yang lebih luas.
Yesus mengumpamakan dua benih yang tertabur ; (a) benih gandum
ditaburkan Anak Manusia (Yesus), dan benih lalang ditaburkan oleh musuh
(Iblis).
Yesus membiarkan
kedua benih itu bertumbuh, dengan tujuan :
-
benih
gandum tidak ikut tercabut
-
benih
gandum akan teruji
-
benih
gandum akan menghasilkan buah (bermanfaat bagi yang lain)
-
benih
gandum akan disimpan secara khusus
-
benih
lalang itu tidak berbuah apa-apa; dikumpulkan, diikat, dicampakkan, dan dibakar
ke dalam api. Hancur lebur jadi debu.
Yesus memulai
(24) perumpamaan ini tentang Kerajaan Sorga dan mengakhiri (43) juga tentang
Kerajaan Bapa. Perumpamaan ini menggambarkan bahwa manusia beroleh Kerajaan
Sorga sungguh mengalami suatu proses dalam hidupnya. Mereka yang mendengar
firman Tuhan, menggumuli, dan melakukannya akan terus bertumbuh. Sekalipun mereka menghadapi berbagai tekanan,
ancaman, tetapi dengan menyerahkan hidup dalam tuntunan Roh Tuhan membuat
orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari, hingga menikmati hidup di
sorga kekal.
‘Hidup adalah
perjuangan’. Hidup memang menghadapi ragam tantangan. Manusia harus berjuang
menghadapi semua tantangan hidup. Pergumulan dapat muncul dari diri sendiri
tetapi bisa juga datang dari luar (sekitar diri kita). Ragam kekacauan terjadi
di tengah-yengah dunia ini, timbul pro-kontra. ‘Dalam dunia penuh kerusuhan, di
tengah kemelut permusuhan’, demikian KJ. No. 260 menggambarkan dunia ini.
Nas
kita ini memberikan gambaran jelas
tentang kondisi dunia ini, yang adalah ladang Tuhan. Perlu kita sadari bahwa
Kerajaan Sorga sedang memasuki tahap pertumbuhan di mana orang benar dan jahat
hidup secara bersama termasuk di dalam gereja. Gereja bukanlah perkumpulan
orang-orang kudus tanpa celah dosa. Gereja merupakan persekutuan orang-orang yang
percaya
kepada Kristus. Realitanya, gereja terdiri atas orang-orang yang hidup secara benar maupun jahat. Keduanya saling hidup bersama.
Gereja sekarang belum mengalami pemurnian secara mutlak. Namun bukan berarti,
gereja membiarkan umatnya hidup secara sembarangan dan melakukan dosa atau
kejahatan. Firman Tuhan terus ditaburkan dan
diajarkan kepada umatnya agar setiap umat dapat hidup secara benar.
Tak sedikit orang
membela yang salah demi kepentingan perutnya supaya buncit. Tak sedikit orang
terprovokasi jatuh pada kejahatan sekalipun ia tahu bahwa itu kesalahan. Dunia
penuh kemunafikan. Inilah gambaran orang yang tak bertumbuh firman dalam
dirinya. Ia tak kokoh dalam kebenaran. Orang seperti itu akan masuk neraka
jahanam.
Tapi orang benar
akan selalu mencintai kebenaran. Ia tidak terpengaruh oleh rayuan gombal dunia.
Kekokohan iman kita diuji; baik dengan pergumulan dari diri sendiri maupun
tantangan luar yang hendak merongrong kita. Kekokohan iman kita menjadi sangat
penting dalam menghadapi semua pergolakan dunia ini. Karena itu, bangunlah dirimu dengan benar,
hingga dikuatkan menghadapi gelombang hidup ini. Nikmatilah firman Tuhan secara
terus menerus, hingga berbuah lebat bagi kemuliaan Tuhan. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar