KEMULIAAN ALLAH ATAS CIPTAANNYA
Kitab Kejadian sangat menolong manusia untuk memperoleh pengetahuan dan
keimanan kita tentang asal mula dunia ; Pencipta dan ciptaan.
Allah menciptakan dunia dan isinya selama enam hari. Manusia diciptakan
pada hari keenam. Menarik sekali pada penciptaan manusia ini, Alkitab menyebut
diri Allah dengan kata ‘KITA’. Kata ini
menjadi penting untuk mengenal dan memahami Allah. Allah bukan hanya
menciptakan dan menjadikan saja, tetapi Allah juga memelihara dan menyelamatkan
ciptaanNya. Dalam hal inilah, kita mengenal sebuatan TRITUNGGAL, dimana Allah
dikenal sebagai Pencipta, Pemelihara, dan Penyelamat.
Karena begitu pentingnya pengenalan kita akan Allah, maka istilah
Tritunggal telah menjadi nama Minggu yang begitu panjang (24 Minggu). Sebutan
ini digunakan Gereja sebagai nama Minggu sampai menjelang Natal.
Allah menciptakan alam semesta ini secara teratur. Allah juga menciptakan
dunia dan isinya dengan pengaturan. Oleh sebab itu, barangsiapa melanggar
aturan Allah, ia telah jatuh ke dalam dosa.
Allah menjadikan manusia itu menurut gambar dan rupaNya (26). Allah
memberikat mandat kepada manusia untuk menata dunia dan isinya. Allah
memberikan kuasa kepada manusia atas ciptaan lainnya. Allah tidak memberi kuasa
yang tak terbatas bagi manusia.
Allah memberikan kuasa kepada manusia atas ikan-ikan, burung-burung, dan
binatang yang merayap. Allah memberikan mandat kepada manusia atas ciptaan
lainnya supaya kehidupan ini berlangsung dengan baik.
Agar kehidupan ini terus berlangsung, maka Allah turut mengatur
makanan. Allah memberikan segala
tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang
buahnya berbiji; untuk dimakan manusia. Sementara, untuk makanan segala
binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi,
yang bernyawa; Allah memberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau.
Allah yang telah
menciptakan dan menata dunia dengan baik serta pemberian kuasa kepada manusia,
maka dunia ini tampak begitu indah. Kemuliaan Allah nyata atas ciptaanNya.
Melalui kisah penciptaan ini, Allah telah menempatkan manusia pada
kehidupan indah. Allah juga telah mempersiapkan manusia untuk menikmati
kehidupan yang baik. Allah menyediakan hidup sejahtera bagi manusia. Manusia
cukup memuji dan memuliakan Allah melalui hidupnya.
Lalu, apakah manusia masih merasakan kemuliaan Allah melalui ciptaan ini
? Saat dunia sedang dilanda covid19, rasanya manusia sulit menikmati anugerah
Allah. Manusia yang dilanda rasa takut atau cemas bukanlah hidup yang dirancang
Allah. Allah justru merancang kehidupan indah bagi manusia. Allah bahkan
memberi RohNya bagi manusia agar hidup sesuai dengan kehendakNya. Demikianlah
manusia hidup dengan sukacita.
Kita tak dapat menyangkal, bahwa manusia telah melangkah jauh dari
kehendak Allah. Manusia telah melanggar amanat Allah. Manusia tidak lagi
menjadi IMAGO DEI. Yang ada hanya ‘mago’ (hilang) nya..... hehehehe...
Manusia telah kehilangan gambar dan rupa Allah.
Sekarang ini muncul istilah new normal, dalam menghadapi wabah covid19.
Beberapa gaya hidup manusia yang dianggap tidak normal akan menjadi normal.
Misalnya, menggunakan masker. Jika selama ini masker cukup digunakan oleh orang
sakit (flu, filek, demam, batuk) atau orang yang khawatir dengan debu; maka
kini, normal saja bila setiap orang menggunakan masker.
Jika selama ini pesta (adat) berlangsung 6-8 jam, mungkin normal saja
cukup hanya dengan 2 – 3 jam.
Tetapi yang lebih utama lagi dinormalkan adalah, hati dan perbuatan
manusia. Kita kembali kepada segala yang telah Allah aturkan ;
-
Kita tidak berkuasa
(memperbudak) manusia. Allah menjadikan manusia segambar denganNya ; menjadikan
laki-laki dan perempuan. Itu berarti tak ada perbedaan manusia ; kulit putih,
hitam, atau coklat, kaya-miskin. Allah tidak memberi mandat kepada manusia
untuk menguasai sesamanya. Jadi, manusia tidak boleh memperbudak sesamanya.
Tetapi, jadikanlah setiap orang sebagai ciptaan Allah, agar dapat melihat dan
merasakan kemuliaan Allah.
-
Manusia boleh mencukupkan
dirinya, dengan menjauhi segala keserakahan.
-
Syukurlah, manusia tidak lagi
ganas makan daging karena khawatir dengan penyakit. Tuhan memang tidak
menganjurkan manusia makan daging.... tapi tak ada juga lho larangan.
Banyak lagi aturan yang Allah kehendaki telah dilanggar oleh manusia.
Mungkin, derita corona boleh menyadarkan manusia untuk kembali menjalani hidup
yang seharusnya, New Normal ala Kristiani.
Dengan demikian, kita boleh melihat, merasakan, menikmati kemuliaan
Allah. AMIN