31 Mei 2014

Yohanes 17:1-11 (Minggu, 1 Juni 2014)



SUPAYA SEMUA PENGIKUT KRISTUS MENJADI SATU (Yohanes 17:1-11)

Kita telah mengenal DOA BAPA KAMI, sebuah doa yang padat namun tidak panjang, doa sorgawi tapi juga menyangkut jasmani. Doa itu diucapkan dan diajarkan Yesus kepada murid-muridNya. Kita tentu sudah hafal dengan Doa tersebut.
Nas Yoh. 17:1-11 juga merupakan penggalan dari sebuah Doa Tuhan Yesus. Doa lengkap ada dalam keseluruhan (17:1-26), yang isi pokoknya : (a) Hubungan Yesus sendiri dengan Allah Bapa,  (b) kesatuan murid-murid Yesus, (c) seluruh orang percaya. Sikap yang diambil Yesus saat berdoa ini, Ia menengadah ke langit. Ia mengarah pada Bapa di sorga, yang mengutusNya ke dalam dunia.
Dalam  renungan ini, kita menikmati dua bagian dari Doa Yesus itu.

Hubungan Yesus dengan Allah Bapa.
Doa ini bagaikan sebuah ‘laporan pertanggungan jawab’ atas tugas pengutusanNya ke dalam dunia. Dalam pengutusanNya, Yesus telah diperlengkapi dengan kuasa atas segala yang hidup.  Melalui Doa ini, kita melihat bahwa kedatangan Yesus ke dalam dunia memiliki visi KESELAMATAN. Yesus diutus ke dalam dunia agar manusia beroleh hidup kekal. Visi Yesus ini mendarat., karena : Murid-murid Yesus mengerti akan hidul kekal. (orang Yahudi sebelumnya tidak mengenal hal itu). Hidup kekal ditandai dengan  mengenal Allah yang benar, dan mengenal Yesus  sebagai utusan Allah yang benar itu.
Pengenalan murid terhadap Allah yang benar itu, dikokohkan Yesus dengan berbagai pelayanan dan mujizat yang dilakukanNya. Murid-murid tahu, bahwa kuasa yang ada pada Yesus bersumber dari Allah yang benar itu (7).  Dengan demikian, Yesus telah mempermuliakan nama Allah yang benar itu. Bukti dari memuliakan nama Allah adalah mereka menuruti firman Tuhan (6).  
Ada yang menarik dari pelayanan Yesus ini. Ia memang diberi kuasa, tetapi di dalam kuasa itu ada ketaatannya, sehingga visi  keselamatan itu dapat diterima muridmuridNya. Ketaatan Yesus itu berlangsung terus dan memuncak sampai Ia mati di kayu salib. (Ayat 4) dikatakan : ‘Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.’ Ketaatan, kesetiaan, kepatuhan menjadi hal penting dalam mengemban tugas panggilan setiap orang.
Orangtua pasti akan merasa senang melihat anaknya yang patuh. Kepatuhan anak tersebut diukur dari ketaatannya melakukan terhadap orangtuanya. Orangtua itu akan senang dan memberi nilai lebih kepada anaknya yang patuh itu.
Demikian juga dalam mengemban tugas yang Tuhan berikan bagi kita, diperlukan ketaatan.  Yesus telah memperlengkapi kita dengan berbagai kuasa, tetapi apakah kita patuh menggunakan kuasa itu untuk kemuliaan  Tuhan ? Tuhan menghendaki agar seluruh kuasa yang ada , kita gunakan dengan penuh ketaatan demi kemuliaan Allah.
Seorang pejabat adalah pemilik kuasa, tetapi ia dapat jatuh jika tidak patuh dan taat pada visi dari lembaga dimana ia berada. Yesus melakukan tugas pengutusan itu dengan penuh ketaatan, sehingga kuasa yang ada padaNya menghasilkan buah, murid-murid beroleh hidup kekal.
Kesatuan murid-murid Yesus
Isi Doa Yesus yang kedua adalah tentang kesatuan murid-muridNya. Ada yang menarik dalam doa Yesus ini, : ‘bukan untuk dunia Aku berdoa’. Di sini, Yesus sejenak memisahkan dunia dengan murid-muridNya, karena dunia ini penuh kejahatan. Situasi itu dapat membuat murid-murid menghadapi rongrongan (ancaman).  Dunia yang jahat ini dapat saja memecah belah murid-murid, bahkan sangat mungkin mereka akan mengalami penganiayaan, dan meruntuhkan iman percaya mereka.
Dalam doa ini, Yesus memohon agar murid-muridNya  senantiasa terpelihara dalam nama Allah. Mereka adalah milik Bapa. Mereka telah diperlengkapi dengan iman hidup kekal. Mereka akan turut menyatakan iman mereka bagi dunia. Tetapi godaan dunia sangat mungkin memecah-belah mereka. Itu sebabnya Yesus berdoa secara khusus bagi muridmuridNya agar mereka senantiasa menjadi satu. Kesatuan yang Yesus kehendaki adalah, agar murid-murid memiliki ketaatan pada firman Tuhan dan memberitakan hidup kekal itu. Dengan demikianlah mereka memuliakan Allah Bapa dan Yesus Kristus.

Nas ini mengingatkan, agar kita senantiasa berdoa. Tuhan akan menjawab setiap doa orang percaya. Seperti nama minggu hari ini Exaudi ; Tuhan menjawab. Exaudi juga menunjukkan keyakinan (pos ni roha) kepada Tuhan, bahwa hanya Tuhan yang dapat menolong kita. Kehidupan orang beriman, yang hidup dalam doa tidak akan pernah merasa lelah dan putus asa.
Tuhan menempatkan Gereja di dunia mempunyai panggilan untuk mewartakan keselamatan itu. Gereja tidak boleh terpecah sehingga tugas utamanya terbengkalai. Tidak sedikit gereja yang ‘ngawur’, tidak lagi melaksanakan tugas utamanya. Yang dilakukan justru konflik yang tak berkesudahan di dalamnya. Mereka terpecah, tidak lagi menjadi satu. Gereja demikian harus senantiasa didoakan, dan Tuhan Yesus telah berdoa terlebih dahulu. Jangan sakit hati jika dikatakan, gereja yang terpecah-pecah dan lalai dalam tugas utamanya adalah gereja yang tidak menaati firman Tuhan.
Ada seorang raja yang baik dan setia kepada Tuhan. Namun, suatu saat penderitaan datang menyerang diri raja itu, ia sakit, hampir mati. Ia mengalami penyakit yang tidak mungkin disembuhkan. Ditengah-tengah penderitaan itu datang ucapan kepadanya : Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
Kata-kata itu sangat menyakitkan sang raja. Namun ia berdoa : "Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Lalu ia menangis. Bagaimanakah jawab Tuhan atas doanya ? Tiga hari kemudian ia sembuh. Raja itu pun hidup lima belas tahun lagi dan diberkati dengan banyak hal. (2 Raja 20:1-7).
Dalam berbagai pergumulan hidup ini, doa sangat menolong kita. Doa yang disampaikan dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati akan dapat mengubah segalanya. AMIN

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar