30 Juli 2014

Yesaya 55:10-13 (Khotbah Minggu))



     FIRMAN TUHAN TIDAK SIA-SIA

Entah nafsu apalah yang merajalela dalam hidup manusia sehingga ia tak pernah merasa berkecukupan. Seorang manusia miskin berjuang untuk mencukupi hidupnya dengan sandang, pangan, dan papan. Ia pun dapat hidup mapan. Cukupkah ? Tidak, nafsu manusia memerlukan hidup yang tak berbatas. Ia pun mengicar jabatan untuk memperoleh penghormatan. Ia pun gelisah untuk merebut itu. Ketika ia berada posisi yang menggiurkan itu, maka jabatan pun digunakan untuk memerintah orang seenaknya. Ia bukan saja memerintah orang-orang bawahannya ; tak sedikit orang memuaskan hasrat dirinya untuk berkuasa di lapangan yang bukan arenanya ; dalam masyarakat, keluarga,….hmmm…juga gereja.  Selama orientasi hidup manusia pada nilai-nilai dunia ini maka ia hidup dalam kegelisahan dan kekhawatiran.   

Umat Tuhan yang sedang berada di pembuangan sesungguhnya sudah melewati masa kritis. Mereka sudah memiliki kebebasan menikmati kehidupan ; memiliki sumber penghasilan sebagai upah jerih pekerjaan yang mereka lakoni, memiliki uang yang dapat dibelanjakan untuk keperluan hidup mereka. Namun, semua itu tidak memuaskan hidupnya. Ada yang kurang, ada yang mengganjal.
Melalui nas ini Yesaya menyampaikan pesan bagi umat Tuhan di pembuangan.
(a)   Negeri yang tak memberi kepuasan. Sekalipun umat memperoleh kesempatan menikmati kehidupan di pembuangan tetapi itu tidak memuaskan mereka. Jerih lelah mereka habis begitu saja tanpa bermakna. Mereka harus kembali ke negeri dimana Tuhan menempatkan mereka. Allah membawa kembali umatNya bukan saja sekedar memberi kepuasan duniawi kepada umatNya melainkan agar mereka dapat menjadi berkat bagi sekitar dan dunia. Dari negeri tercinta, Tuhan akan memakai mereka menjadi berkat.
(b)   Good by Babel. Setelah hampir satu generasi di pembuangan Babel, mereka akan kembali ke Kanaan. Babel hanyalah sebuah ‘tempat pendidikan’ bagi umat Tuhan untuk kemudian mereka dimampukan melanjutkan kerajaan Daud. Mereka akan bebas bukan karena berperang melainkan kasih dan kuasa Tuhan. Oleh sebab itu, mereka akan berangkat dengan sukacita dan damai. Bukit-bukit dan segala pohon yang di pembuangan seolah akan turut bergembira menghantar keberangkatan umat Tuhan.
(c)    Selamat datang kembali di Kanaan. Kanaan memang telah terbengkalai selama puluhan tahun; semak-semak tumbuh dimana-mana. Tetapi dengan kedatangan kembali para umat Tuhan dari pembuangan, maka Tuhan akan mengubahkan Kanaan. Pohon sanobar dan murad akan segera tumbuh di Kanaan. Tuhan akan memberikan kesejahteraan bagi umatNya. Bahkan Tuhan akan pakai mereka menjadi umat bagi banyak bangsa.

Kita bersyukur pada Tuhan yang senantiasa melimpahkan berkatNya. Berkat Tuhan tidak selalu berupa materi, bahkan sangat mungkin kita berkekurangan secara materi. Tetapi pada semua keadaan itu, Tuhan dapat memberikan kita sukacita dan kebahagiaan. Dalam segala kekurangan kita, Tuhan Yesus mengundang kita datang kepadaNya. (Matius 11:28) : ‘Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.’ Yesus menawarkan kepuasan bagi kita, bukan saja materi yang tak berkesudahan itu melainkan lebih dari itu adalah keselamatan yang memberi ketenangan hidup. Yesus Kristus adalah Raja dari kerajaan Allah, yang diberi kuasa atas langit dan bumi. Dia lah yang dapat memuaskan hasrat manusia itu.
Yesus Kristus adalah Tuhan semua orang. Akan tetapi masih banyak orang yang belum mengenal dan menerimaNya. Kita yang telah mengenal, merasakan kasih dan pengampunan dari Tuhan Yesus haruslah mewartakannya bagi banyak orang. Kita harus memberitakan pengalaman rohani yang kita alami bersama Yesus. Bersaksi adalah amanat Tuhan Yesus kepada orang-orang percaya. Cara menjadi saksi Kristus bukan hanya dalam bentuk kata semata, namun yang lebih utama lagi dilakukan dalam bentuk perbuatan kasih. Kesaksian yang demikian akan membuat kita menikmati kehidupan yang penuh sukacita.
Kita adalah  orang-orang yang berada  di sekitar Yesus; kita percaya pada Kristus Yesus, kita sudah menikmati kasih setia Tuhan. Kalau kita mengaminkan segala sesuatu itu berasal dari padaNya; maka kita perlu menyadari bahwa Tuhan menyuruh kita menggunakan berkat itu bagi banyak orang. Kita yang telah menerima berkat dari Tuhan dapat menggunakannya sebagai kesaksian kita tentang kebaikan Tuhan. Semua itu dapat kita lakukan bila kita menghidupi diri dengan firmanNya. Firman Tuhan tidak akan sia-sia. Firman itu akan bertumbuh dan berakar dalam diri kita, sehingga kita dapat merasakan kel;egaan, kepuasan dalam hidup ini, menunggu tiba di sorga yang Tuhan sediakan. AMIN

Artikel Terkait



1 komentar:

  1. Kedatangan kita kepada Tuhan lewat doa dan Ibadah akan membawa kita kepada tuntunan roh Nya.....

    BalasHapus