BERDIRILAH,
JANGAN TAKUT (Matius 17:1-9)
Nas ini mengisahkan sebuah peristiwa
misteri, dimana Yesus berubah rupa ; wajahNya bercahaya seperti matahari dan
pakaianNya putih bersinar. Perubahan ini menunjukkan bahwa Yesus adalah yang
termulia. Selain perubahan itu, para murid juga menyaksikan Yesus sedang
berbicara dengan Musa dan Elia. Keduanya adalah tokoh rohani yang selalu
dikenang oleh umat Tuhan, karena mereka selalu menyerukan agar umat Allah
melakukan pembaharuan hidup. Musa adalah penerima hukum-hukum Allah di gunung
Sinai, yang pemenuhannya ada dalam diri Yesus. Sedangkan Elia adalah seorang
nabi yang diharapkan para nabi sesudahnya akan diutus Allah untuk
memperingatkan manusia akan penghakiman Allah.
Percakapan Yesus yang kudus itu dengan dua
tokoh yang tidak asing, dan suasana di puncak gunung telah membuat ketiga murid
Yesus merasakan kebahagiaan luar biasa. Petrus ingin menikmati suasana bahagia
ini lebih lama lagi, sehingga secara spontan ia menawarkan untuk mendirikan
kemah bagi ketiga tokoh itu. Saat Petrus mengungkapkan rasa sukacitanya pada
Yesus, tiba-tiba terdengar suara dari dalam awan, yang menunjukkan bahwa Yesus
sungguh-sungguh Anak Allah. Mendengar suara itu, suasana bahagia berubah
menjadi ketakutan, bahkan mereka tersungkur. Mereka takut dan tersungkur karena
teringat akan perkataan Yesus enam hari sebelumnya, bahwa Yesus akan menanggung
banyak penderitaan (Matius 6:21) telah menunjukkan kebenaran. Mereka yang
sebelumnya tidak percaya, kini harus menerima kenyataan. Ini adalah gambaran
bahwa manusia selalu takut menghadapi sesuatu hal di luar pemikirannya.
Namun Yesus tidak membiarkan murid-muridNya
selalu dalam ketakutan. Yesus menyentuh dan menyapa mereka dengan perkataan
‘berdirilah, jangan takut’. Yesus memulihkan mereka. Yesus tidak membiarkan mereka tersungkur
dalam ketakutan. Yesus membangkitkan mereka dalam suatu pengertian dan
pengharapan yang baru. Kini mereka sadar bahwa Yesus adalah Mesias, yang datang
untuk memberi kehidupan dan keselamatan. Dengan peristiwa itu mereka boleh
percaya setiap perkataan Yesus, sehingga mereka tidak perlu takut menghadapi
segala yang terjadi dalam kehidupan ini.
Peristiwa ini memang terjadi menjelang
Yesus diperhadapkan dengan suatu kematian yang tragis tetapi akan diikuti
dengan kebangkitan. Anak Manusia adalah seorang Juruselamat (Mesias), yaitu
orang yang dipilih Allah untuk memerintah dunia dan seluruh penghuninya. Oleh
sebab itu, peristiwa yang dialami oleh ketiga murid ini hendak menguatkan
keyakinan mereka kepada Yesus sebagai Anak Allah.
Peristiwa yang dialami oleh ketiga murid
ini bukanlah sulap-sulapan, melainkan sebuah peristiwa sorgawi, yang kelak akan
dialami oleh setiap orang percaya dalam kehidupan kekal. Pengalaman ketiga
murid ini akan menjadi sebuah kesaksian bagi umat manusia untuk percaya pada
peristiwa sorgawi. Itulah yang menguatkan setiap orang untuk berpengharapan
dalam menjalani kehidupan ini sampai memperoleh kehidupan abadi.
Manusia mencari damai dan kebahagiaan dalam
hidup ini. Tetapi manusia seringkali jatuh ke dalam kesedihan, kekhawatiran,
dan ketakutan. Semua ini akan membuat manusia kehilangan pengharapan dan tidak
mampu bertindak dengan benar, yang mengakibatkan manusia makin jatuh ke dalam
dosa. Ini akan membuat manusia tidak mampu menjalani kehidupan ini, bahkan makin
hilangnya pengharapan.
Tuhan tidak pernah meninggalkan umatNya. Ia
menyentuh dan menyapa kita, ‘berdirilah, jangan takut’. Panggilan Yesus ini
dapat kita respon dengan mengaku atas segala dosa yang kita perbuat, untuk tidak
mengulanginya. Kita percaya dan menjadikan firmanNya menjadi pedoman hidup
kita. Tuhan tidak akan membiarkan kita, Tuhan tidak akan meninggalkan kita,
hanya tetaplah teguh berdiri dijalanNya!
Kita tidak patut menggantungkan hidup ini
pada pikiran kita sendiri. Kita perlu membuka ruang bagi Tuhan Yesus untuk
menuntun hidup kita. Sesungguhnya Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang
hidupnya berkenan kepadaNya. Tuhan memiliki rancangan damai sejahtera dan
segala jalanNya adalah sempurna. Oleh sebab itu biarlah kita tetap teguh
berdiri dijalanNya dan tidak goyah, jangan bimbang. Tuhan tidak akan membiarkan
dan meninggalkan kita, hanya tetaplah teguh berdiri dijalanNya!
‘Berdirilah, jangan
takut’ merupakan perkataan Yesus yang sangat berkuasa atas jiwa dan roh kita.
Perkataan Yesus ini akan memampukan kita dikuatkan dalam menghadapi kehidupan
ini. Perkataan Yesus ini menjadi kekuatan bagi kita dalam menghadapi
tantangan-tantangan dan masa-masa sulit dalam hidup ini. Ketika kita lelah
menghadapi hidup ini, pandanglah pada Yesus. Berdirilah, jangan takut. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar